Home Forums Forum Masalah Fiqih Jima\’ Re:Jima\’

#196288531
Munzir Almusawa
Participant

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
selamat datang di web para pecinta Rasul saw, kita bersaudara dalam kemuliaan

1. larangan makruh saudaraku, bermakna tidak berdosa jika dilakukan dan mendapat pahala jika dihindari, maka hal itu bersifat himbauan.

2. mandi berdua disunnahkan adalah untuk menghemat air dan diharapkan bisa lebih sempurna menyampaikan air ke bagian tubuh pasangannya, karena dibantu pasangannya, dibanding ia mandi sendiri akan menghabiskan waktu lebih banyak, air lebih banyak, dan dirisaukan ada bagian tubuh yg luput dari sentuhan air dalam mandi junub, hal inipun sunnah.

mengenai ancaman kebutaan bagi anak jika memandang aurat wanita saya belum menemukan syarah haditsnya, namun tampaknya lebih condong pada lemahnya pandangan anaknya kelak sebab hal tsb, dan yg lebih dirisaukan adalah memandang aurat wanita walaupun yg sudah halal, bisa menimbulkan hayalan dihati saat ibadah jika syahwat kita sedang memuncak, ada saatnya syahwat kita memuncak sebab makanan atau lamanya suami istri tak berjimak, maka syahwatnya bahkan muncul saat ia shalat bahkan terbayang aurat wanita/pria yaitu suaminya atau istrinya. hal ini akan mengacaukan khusyu dalam beribadah.

namun kembali pada yg saya sampaikan, hal itu makruh, tidak berdosa jika diperbuat, dan mendapat pahala jika dihindari.

ada metode nabawiy dalam memperkuat jimak bagi pria, banyak pria yg tak bisa memuaskan istrinya, ia sudah ejakulasi sebelum istrinya mencapainya, maka itu membuat ganjalan kurang puas pada sang istri, ini disebabkan pria terlalu bernafsu, namun cobalah saat berjimak dan suami sudah ereksi dan mulai bersetubuh, ia terus mengingat Allah dan hatinya melupakan jimak, walau tubuhnya berjimak, maka ia akan lama mencapai ejakulasi, bahkan jika dzikir nya mengingat Allah swt kuat, maka istrinya sudah berkali kali ejakulasi dan suaminya belum lagi sekalipun ejakulasi, dalam keadaan ini suami bisa mengontrol diri kapan ia akan ejakulasi, jika dilihatnya istrinya sudah puas dan iapun sudah merasa cukup maka ia akan ejakulasi dg tetap mengingat Allah swt, tubuhnya merasakan kenikmatan ejakulasi, namun batinnya menikmati keledzatan dzikir.

hal ini sangat janggal dan tampak mustahil, namun mereka yg telah menikah bisa melihat bagaimana sangat jauh perbedaan dan keniknatan berjimak dg hati yg tetap ingat pada Allah swt.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam