Home Forums Forum Masalah Fiqih Keutamaan tiap2 malam dari Shalawat Tarawih Re:Keutamaan tiap2 malam dari Shalawat Tarawih

#79799024
Munzir Almusawa
Participant

Alaikumsalamm warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan kesejukan jiwa semoga selalu menghiasi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
hadits itu memang dhaif, namun beramal dg hadits dhaif adalah boleh, karena hadits dhoif adalah hadits Rasulullah saw, dan jika pun hadits itu ternyata bukan ucapan Rasul saw namun sudah bisa dipastikan bahwa sang periwayat itu adalah sahabat Nabi saw, atau Tabiin, yg dg mengikuti ucapan mereka dan perbuatan mereka adalah mulia,

saudaraku, hadits dhoif itu bukan semuanya palsu, karena hadits dhoif terbagi banyak bagian, ada bahkan yg membaginya hingga 81 bagian, justru mendustakannya merupakan kemurkaan Allah swt, karena hadits dhoif adalah periwayatnya saja yg tidak kuat, barangkali ada yg tak dikenal, barangkali ada yg kurang kuat hafalannya, atau ada yg putus satu atau dua periwayatnya,
bahkan Imam Ahmad bin Hanbal pun mengambil dalil hukum sentuhan dg wanita yg bukan muhrim tidak membatalkan wudhu, ia berlandaskan hadits dhoif, lalu mengapa Imam ini berlandaskan hukum dg hadits dhoif?,

apakah ia tak mengerti hadits?, ia hafal satu juta hadits dg sanad dan hukum matannya, namun mengapa mengambil dalil dari hadits dhoif?, karena ia mempunyai pertimbangan lain, didukung dg pengetahuannya yg demikian luas, hingga ia mengeluarkan fatwa bahwa bersentuhan dg wanita non muhrim tidak membatalkan wudhu,

ini adalah dalam hukum, lalu terlebih lagi dalam amal ibadah saja, maka mendustakan hadits dhoif membuat orang itu dipastikan mati dalam su;ul khatimah, sebagaimana sabda Nabi saw : “Barangsiapa yg mendustakan ucapanku dg sengaja maka ia telah mengambil tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari),

nah.. lalu bagaimana jika hadits dhoif yg didustakan itu ternyata memang benar ucapan Rasul saw?, maka bisa dipastikan ia di Neraka, oleh sebab itu para ahli hadits sangat menjaga dan tak berani mendustakan hadits dhoif, mereka sangat berhati hati, kalau toh seandainya pun hadits itu bukan ucapan Rasul saw namun mereka mempunyai sanad periwayat dari sahabat dan tabiin yg pasti akan bertanggungjawab atas riwayatnya,

hanya wahabi saja yg dangkal ilmu pengetahuannya dan mereka mendustakan hadits dhoif karena bodohnya,

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a’lam