Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Pangilan abi dan umi › Re:Pangilan abi dan umi
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. tidak saydaraku, hal itu tidak apa apa, karena hal itu berlaku di bangsa arab yg berbahasa arab, sebab dalam pengucapan kalimat itu ada makna talak, sebagaimana suami berkata pada istrinya, \"Engkau bagai ibuku\" dalam ucapan ini adalah talak dg bahasa halus, namun hal itu tak bermakna demikian dalam bahasa indonesia, maka boleh saja suami atau istri mengucapkan abi atau umi pada istri / suaminya.,
2. perlu wali saudaraku, namun bedanya harus seizin dirinya, dan tak bisa wali memaksa, sebagaimana pada perawan, jika ayahnya menikahkannya pada pria yg ia tak suka, pernikahan sah, namun mereka yg janda tak bisa, harus seizin dirinya, maka hal wali tak sepenuhnya atas dirinya
3. saya ijazahkan dengan ijazah sempurna seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda, Ijazah sempurna yg saya terima dari Guru Mulia kita AL Hafidh Al Musnid Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh surat dalam Alqur’an, wirid, dzikir dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahya Munajat mereka. Amiin
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam

