Home › Forums › Forum Masalah Umum › sunnah Rasul secara kaffah › Re:sunnah Rasul secara kaffah
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keridhoan Nya semoga selalu menaungi anda setiap saat,
Kita mengikuti ajaran Rasul saw namun tidak Buta menilai sunnah Nabi saw, kita mesti memahami bahwa tidak semua sahabat berdagang, tidak semua sahabat memahami politik, dan satu hal.. Rasul saw tidak pernah menjadi pemimpin Negara, demikian pula para Khulafa?urrasyidin, Rasul saw bukan pemimpin umum, beliau saw di Madinah sebagai Nabi, dan Abdullah bin Ubay tetap menjadi pimpinan Madinah, dan Rasul saw menguasai Makkah dan Abu Sofyan tetap menjadi Pimpinan Makkah.
Nah.. lalu ajaran mana yg memerintahkan kita ber Negara dan menguasai negara?, ajaran mana yg memerintahkan kita merebut kekuasaan?, mengapa Rasul saw tetap membiarkan Abdullah bin Ubay sebagai Pimpinan Madinah padahal ia adalah Munafiqin?
Adakah Rasul saw membuat Partai?, ajaran siapa itu partai?, adakah Rasul saw mengajarkan pemilihan umum untuk memilih pemimpin?, tidak ada satupun para Khulafa?urrasyidin menjadi Khalifah dg pemilihan Umum, Abubakar Shiddiq ra menjadi Khalifah karena telah lebih dahulu di Bai?at, bukan dengan pemilihan umum resmi, banyak sahabat sahabat besar yg tak hadir saat itu, itu adalah keadaan genting saat wafatnya Rasul saw, nah.. ajaran siapa itu berkampanye?, pernahkah Abubakar Asshiddiq berkampanye untuk dipilih?,
Umar bin Khattab ra menjadi Khalifah bukan dengan pemilihan, tetapi dg penunjukan langsung oleh Abubakar Shiddiq ra, tanpa Musyawarah pd siapapun.., demikian pula Umar bin Khattab ra memilih Usman bib Affan ra, tanpa Musyawarah, tanpa Pemilu, tanpa Partai, apalagi kampanye..,
Bahkan Sayyidina Muhammad saw memilih pemimpin2 perang tanpa musyawarah.
Ajaran Muhammad Rasulullah saw tidak mengenal ber Negara, ucapan ?Negara yg berlandaskan Syariah Islam? adalah bualan syaitan belaka, Rasul saw mengajarkan menyebarkan Islam diseluruh muka bumi, bukan dikhususkan pd Madinah atau Makkah, atau bangsa Arab saja atau suatu negara saja, pengelompokan negara adalah bukan Ajaran Rasul saw, Khilafah Islamiyyah lepas dari itu semua, karena Khilafah Islamiyyah adalah untuk seluruh dunia.
Lalu ajaran siapa itu kampanye?, ajaran kafir tentunya, mereka yg mengadakan kampanye berarti mengikuti adat istiadat Kuffar, boleh lah kita maklumi bahwa mereka itu orang orang jahil yg tak mengerti,
[b]tapi yg perlu ditertawakan dan dikasihani adalah yg berkoar koar ingin menegakkan syariah islam di negara ini, tapi ia ingin menegakkannya dg sistim Kuffar, teknik Kuffar, politik Kuffar, cara cara Kuffar..[/b]
Kampanye, Partai, dan Politik perebutan kekuasan, ini semua adalah cara cara kuffar dan islam tak pernah mengajarkannya, Kampanye tak pernah diajarkan Rasul saw, Partai tak pernah diajarkan Rasul saw, semua adalah ajaran kuffar, boleh boleh saja kita memaklumi saudara saudara kita yg berpolitik dan berkampanye, tetap jangan sesekali berkedok Jihad dan menegkkan Syariah Islamiyyah.
Mengenai Jihad.., entah apa yg mereka maksud dg Jihad, Rasul saw berjihad mengangkat senjata bukan menjadi Biang kekerasan, beliau saw mengenalkan terlebih dahulu kelembutan dan kekhusyu?an, baru kemudian berjihad.
[b]Para Mujahidin itu siangnya berpuasa, malamnya Qiyamullail, mereka sebagian besar tak mengerti memegang senjata, bahkan banyak yg tak memiliki senjata, mereka itu pasukan Sufi ahli Ibadah, yg sesekali berperang membela Islam, mereka sudah menundukkan hawa nafsunya, mereka dilarang memukul wajah, tak boleh menyerang yg tak bersenjata, tak boleh melukai wanita dan anak anak, mereka itu kelompok manusia mulia berhati lembut dan kasih sayang.
Nah.. mazhab sempalan abad ke 20 ini menginginkan Rasul saw sebagai Pimpinan Bengis, apakah mereka kira Rasul saw itu sama dengan Hitler?, sama dengan George Bush?, Musollini?, Idi Amin?, atau pimpinan durjana lainnya yg selalu menundukkan lawannya dg pedang dan kebuasaan..?, inikah tujuan Jihad yg mereka fahami?, Naudzubillah dari pemahaman busuk seperti ini.[/b]
Para sahabat bukan para prajurit yg diberi makan telur ayam kampung dan stmj setiap hari, bukan Laskarpembunuh, mereka adalah orang yg banyak berpuasa, sering lapar berhari hari tak makan, mereka sering tak tidur malam tenggelam dalam tahajjudnya..
Nah.. kekuatan dan kemenangan justru Allah berikan pada mereka, mereka menang bukan dengan kehebatan senjata, bukan dengan kekuatan fisik, bukan dengan jumlah yg banyak, bukan dengan kebuasan, tetapi mereka menang dengan Kekuatan Iman, dengan kasih sayang dan akhlak dalam peperangan, mereka sering kelaparan dalam peperangan, mereka pernah menang hanya karena sebab siwak..
Nah.. itulah yg tidak difahami sebagian saudara kita, karena mereka tak mau hadir di maulid maulid, dan majelis ilmu, mereka hanya belajar pada buku buku terjemah, lalu menafsirkan Alqur\’an dg pemahamannya yg dangkal, lalu menganggap merekalah yg paling memahami Alqur\’an dan orang lain adalah bodoh.
Insya Allah makna Jihad dan Islam Kaffah ini akan saya kemukakan di halaman muka website ini dalam waktu dekat Insya Allah, terimakasih atas pertanyaan anda wahai saudaraku yg kumuliakan,
Wallahu a?lam