Home › Forums › Forum Masalah Umum › Syukron habibana › Re:Syukron habibana
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. hal itu tentu tak dibenarkan dalam syariah, walau di negeri kita sudah jadi kebiasaan, maka berusahalah semampunya hindari, saya jika nisa (wanita) ingin menyalami saya, saya tak berani menolaknya maka saya menggunakan cara bersalaman orang sunda, yaitu dg kedua telapak tangan dirapatkan spt orang sungkem dan diajukan padanya tapi saya menghindari sentuhan, jika mereka meminta salaman dan memaksa, maka saya katakan mohon ridhonya saya ada wudhu, demikian jika kalangan nisa awam,
boleh jika nisa non muhrim yg sudah lanjut usia, tidak membatalkan wudhu, atau pria nya yg sudah lanjut usia.,
namun dibeberapa wilayah diluar ibukota, wilayah yg pedalaman yg sangat mencintai para ulama, diantaranya beberapa wilayah di banten, juga kalsel, dll, mereka memaksa dan menangis dan menjerit utk minta salaman, saya sudah siap kalau dakwah ke wilayah wilayah selalu saya bawa kaus tangan hitam dari kain, jaga jaga kalau terjebak kaum nisa yg demikian itu, ya saya pakai kaus tangan hitam dan silahkan saja, sebab mereka sering menjebak jalan keluar, saya tdk bisa keluar kalau tdk melewati mereka, maka ya pakai kaus tangan hitam itu dan silahkan mereka menciuminya sepuasanya sambil saya terus menghindar dan menghindar, pernah ada yg iseng mereka menarik ujung tangan pakaian spy bisa menyentuh kulit, saya marah sekali namun orang awam spt itu ya tdk bisa kita hardik hanya karena mencintai orang yg mereka anggap ulama, namun sebisanya saya hindari
di majelis majelis di jakarta, saya alhamdulillah sudah aman dari serbuan nisa ini, karena saya memakai crew pengaman yg mengiringi hingga nisa hanya bisa lihat dari jauh,
saya risau dg wasiat guru mulia yg mengatakan : hindari bersalaman dg wanita non muhrim demi mempersiapkan tanganmu menyalami Rasulullah saw kelak.
maka semampunya kita hindari, namun salaman dg cara sunda itu paling aman, mereka tidak kecewa dan merasa tersanjung juga, tapi tanpa bersentuhan, namun jika mereka sudah memahami maka mereka akan menghindari salaman.
2. mengenai memperbudak jin atau menjadikan jin sebagai junjungan adalah dosa besar, namun wafat mereka naudzubillah jika benar dalam keadaan sebagai orang yg memperbudak jin atau menghamba pd jin, mereka masuk penjara alam kubur jika tak sempat tobat sebelum wafatnya. tidak diperbudak jin, jin tak bisa memperbudak ruh, ia bisa memperbudak jasad manusia, namun jika sudah wafat ia tak mampu memperbudak ruh, namun bisa memperbudak/menggerakkan jasad/bangkai sang mayit, misalnya bangkit dan menghantui, dg jasad yg buruk, karena mereka bisa memperbudak jasadnya, bukan ruh nya.
namun kebanyakan dari orang muslim yg baik, kemudian memperbudak jin atau diperbudak jin, justru mereka menyesal dan bertobat, maka mereka dibunuh oleh jin itu karena marah padanya, maka mereka wafat dalam kesucian.
bisa jadi tetangga anda itupun demikian, ia tobat dan ingin meninggalkan dosanya, jin nya marah dan membunuhnya, bisa saja Allah izinkan itu karena si hamba tersebut akan wafat sebagai syahid karena dibunuh.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam