Home Forums Forum Masalah Fiqih talqin mayat Re:talqin mayat

#91250303
Munzir Almusawa
Participant

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai dalilnya talqin ini dikeluarkan oleh Imam Attabrani dan Abdul Aziz Al Hambali dari Abi Umamah ra berkata : \"Jika aku wafat maka perbuatlah sebagaimana kita diperintah oleh Rasul saw berbuat pada yg wafat pada kita, Rasul saw memerintahkan kita : jika wafat salah satu dari kalian setelah selesai penguburannya, dan berdirilah salah seorang diantara kalian diarah kepalanya, lalu ucapkanlah : wahai fulan bin fulan.., maka berkatalah si mayyit : bantulah tuntun kami wahai yg disayangi Allah!, akan tetapi kalian tak mendengarnya, maka ucapkanlah ketika engkau keluar dari dunia ini kesaksian Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba Nya dan utusan Allah…. dst (maaf hadits ini panjang). teriwayatkan pada Talkhishulkhabiir hal 242-243, dari Al Majmu\’ Linnawawiy hal 243, dikeluarkan pula oleh Attabraniy dalam Alkabir no.7979, dan ALhaitsamiy pada Majmu\’ zawaid no.4248, dan Addhiya\’ telah menguatkannya pada Ahkamnya.

riwyat lainnya adalah dikeluarkan oleh Alhafidh Sa\’id bin Masnhur yg berkata : jika telah selesai penguburan mayyit, dan orang orang mulai meninggalkan kubur maka para sahabat senang mentalqin mayyit di kuburnya : wahai fulan, katakanlah Laa ilaha illallah, …wahai fulan.. katakanlah…dst ..dst.. hingga akhir hadits. lalu mereka meninggalkan kubur, dan berkata Imam Assyaukaniy bahwa hal ini dsiebutkan oleh ALhafidh Ibn Hajar dalam Attalkhish dan ia tidak menentangnya (Talkhiishulhabiir hal 243, dari Almajmu\’ oleh Imam Annawawi)

berkata Imam Nawawi : diriwayatkan oleh ALbaihaqiy dg sanad hasan bahwa Ibn Umar ra menyukai pembacaan awal dan akhir surat Albaqarah dikubur setelah penguburan, mengenai Talqin mayyit setelah penguburan telah dikatakan Jamaah yg banyak dari kita (Madzhab Syafii) bahwa hal itu dicintai dan baik dilakukan. (Al Adzkar hal 123)

dan memang telah jelas bahwa orang mati itu mendengar suara mereka yg masih hidup.

Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian”.

Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah pada kalian…?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits no.6498).

Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati”.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yg dimaksud orang yg telah mati adalah orang kafir yg telah mati hatinya dg kekufuran, dan Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul saw berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yg terbunuh di perang Badr. (Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).

Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yg telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal 55, )

Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada peristiwa Badr, namun yg paling shahih diantara pendapat para ulama adalah riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan berbagai riwayat, diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn Abdilbarr yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu’ bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara muslimnya didunia, terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalah diucapkan pada yg hidup, dan salam hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul riwayat yg mutawatir (riwayat yg sangat banyak) dari mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg hidup ke kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439).

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a\’lam