Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Amar habibi › Re:Amar habibi
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
semoga kemuliaan ramadhan, keagungan shiyaam, kesucian Qiyaam, keberkahan Alqur;an, dan cahaya Lailatul Qadr selalu terlimpah dan menghiasi hari hari anda dan keluarga.
Saudaraku yg kumuliakan,
1. Ijazah adalah Izin dari seorang guru pada muridnya untuk mengamalkan suatu dzikir, maka maksudnya adalah, seorang guru lebih tahu mana dzikir yg sudah boleh dibaca pada muridnya dan mana dzikir yg tak baik dibaca oleh muridnya, namun umumnya hal ini merupakan dzikir yg bukan diajarkan oleh hadits Nabi saw, jika yg telah diajarkan oleh hadits Nabi saw tak perlu ijazah (izin) lagi, karena sudah dianjurkan oleh Rasul saw,
nah.., misalnya ada murid yg ingin membaca dzikir Laa ilaha illallah 1000X setiap malam, maka hendaknya ia minta ijazah pada seorang guru (izin), apakah ia boleh mengamalkannya atau tidak, maka guru akan melihat, apa kesibukan orang ini?, ia sibukkah atau menganggur?, kalau ia sibuk bekerja dan sibuk dengan keluarganya niscaya guru akan melarangnya, mungkin diizinkan 100X saja, tapi kalau ia menganggur dan banyak bergaul di jalanan yg tak berguna, mungkin guru akan menambahnya menjadi 10 ribu kali, jika ia sudah menikah, mungkin gurunya akan memerintahkannnya membacanya di pagi hari saja,
nah semacam hal inilah maksud ijazah, dan Ijazah adalah juga menyambung sanad, demi terjaganya kebenaran dzikir / doa itu, misalnya Hizb Bahr, maka orang yg membaca tanpa ijazah maka bisa saja ia mendapat nuskhah yg salah, doa yg bukan hizb bahr namun buatan orang lain,
dengan Ijazah ini, gurunya mmepunyai ijazah yg bersambung sanadnya kepada sang pembuat doa itu, misalnya Imam Assyadzili, tentunya imam itu mempunyai murid, nah.. murid2nya inilah yg paling mengetahui tentang Hizb Bahr, maka muridnya itu mengajarkan pada muridnya, demikian seterusnya ijazah terus disampaikan dari generasi ke generasi, hingga terus terjaga,
misalnya orang datang pada seorang guru tuk minta ijazah hizb Bahr, maka guru akan memberikannya doa hizb bahr yg benar, karena si guru sudah menerima dari gurunya lagi, dari guru gurunya, sampai kepada pencipta hizib tersebut,
nah.. ijazah adalah juga menafikan keraguan bahwa yg kita baca adalah doa palsu
juga ijazah menyambung erat hubungan kita dg guru guru mulia dari generasi ke generasi,nah.. disinilah juga berguna ijazah atas hadits hadits Rasul saw, karena memper erat hubungan kita dg Rasul saw,
2. tak ada kewajiban apa apa bagi mereka yg telah menerima ijazah,
3. boleh bahkan baiknya membaca keduanya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dalam semua cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a’lam