Home › Forums › Forum Masalah Umum › Masa Tidur › Re:Masa Tidur
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur\’an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
semuanya dengan kebiasaan saja, jika terbiasa maka tak ada masalah, jika saya fit saya terus beraktifitas, jika saya drop saya istirahat, jika tidak mengantuk maka saya terus sibukkan dg tugas, online, terjemah, pengaturan dakwah, hadir majelis, san lainnya, jika mengantuk maka saya tidur.
namun keseringan sibuk membuat kantukpun semakin sedikit.
secara umum saya tidak tidur malam, hanya pagi saja, karena pagi tak ada aktifity dakwah, semua orang sibuk kerja, sekolah, dan lainnya, tak ada majelis pagi, maka saya dapat istirahat, selain itu maka saya terus dalam aktifity, namun jika drop dan mengantuk maka saya tidur malam, atau terkadang drop dan mengantuk sore maka saya tidur sore atau kapanpun tubuh saya lemah dan minta istirahat maka saya istirahat..
mengenai idul fitri di hadramaut, sangat sederhana, mereka tak merayakannya seperti disini, malam idul fitri guru mulia bersama kita membaca alqur\’an bergantian, bersama sama dalam banyak kelompok, jika selesai 1juz maka bertakbir, terus demikian sampai adzan subuh, selepas subuh siap siap shalat ied, selepas shalat ied tidur dan istirahat, hari esok (2 syawal) terus puasa syawal 6 hari, selepas puasa syawal 6 hari barulah silaturahmi para habaib.
dalam masalah masbuk sebagaimana anda tanyakan, jika imam rukuk maka rukuklah, tinggalkan fatihah walau belum dibaca atau belum selesai, jika anda sempat rukuk bersama imam yg sedang rukuk, maka anda tetap terhitung tidak tertinggal rakaat itu,
tapi jika anda rukuk tapi imam sudah naik berdiri dari rukuk, maka anda tertinggal satu rakaat itu.
dalam berkumur jika sudah dikeluarkan semua semampunya, maka sisa yg tertelan dimaafkan, demikian dalam syariah. begitu pula orang yg bekerja memasak, ia boleh mencicipi masakannya tanpa menelannya, tapi meludahkannya, dan jika masih tersisa rasa masakan di lidah, boleh ditelan dan itu dimaafkan, demikian dalam madzhab kita.
salam rindu tuk anda dan saudara saudara di s\’pore
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam