Home › Forums › Forum Masalah Umum › Menjadi Orang bijak › Re:Menjadi Orang bijak
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
dalam mengambil keputusan, perhitungkanlah yg paling menguntungkan orang lain dan tidak merugikan kita, asalkan tidak bertentangan dg syariah kita, maka itulah keputusan yg paling bijaksana, jikapun harus tegas maka berusahalah dg lemah lembut, sebagaimana ketika Rasul saw terdesak disuatu peperangan, maka beliau ditolong oleh kaum anshar (penduduk asli madinah), namun Rasul saw saat terjadi kemenangan, justru membagikan harta kepada muhajirin (pendatang dari Makkah) dan para muallaf (orang yg baru masuk islam) sedangkan kaum anshar tidak diberi.
kenapa?
karena kaum anshar berkecukupan, mereka punya rumah, ladang, sawah, ternak, dan usaha, namun kaum muhajrin kebanyakan orang miskin, demikian pula para muallaf.
kaum anshar ada yg protes, kira kira ucapannya : saat susah kami yg dicari untuk menolong, dan saat pembagian harta kami tidak diberi.
Rasul saw tidak menegur keras mereka dg ucapan misalnya : kalian berkecukupan!, lihat saudaramu kaum muhajirin mereka itu hidup susah!
Rasul saw tidak berucap itu padahal ucapan itu benar dan adil.
namun Rasul saw memanggil semua kaum anshar, seraya berkata dg lembut, wahai kaum anshar, kuberikan harta pada kaum muhajrin, dan kuberikan diriku ini pada kalian, mereka pulang membawa harta, kalian pulang membawa diriku, cukupkah diriku ini untuk kalian..?
kaum anshar gemuruh dan bertakbir dg gembira, seraya berseru : sungguh engkau lebih berharga dari harta wahai Rasulullah.., kami rela dg pembagian ini.., kamilah yg beruntung..
ucapan yg bijaksana, Rasul saw tetap tidak memberi sepeserpun pada kaum anshar, Rasul saw tetap memberikan harta pada yg berhak,
\’
namun ucapan yg bijaksana membuat keputusan pahit menjadi keputusan yg sangat manis dan diterima.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam