Home › Forums › Forum Masalah Umum › republik ini › Re:republik ini
kesejahteraan bukanlah diukur dengan kekayaan, pendidikan, kemewahan dlsb, kesejahteraan yg dikenalkan Allah swt pd kita adalah kesejahteraan yg abadi, yaitu dalam kemiskinan, kekayaan, bernegeri, berbisnis, bertetangga, berpolitik, republik, kerajaan dan aktifitas bermasyarakat lainnya, kita dibimbing untuk selalu menjadikan itu semua merupakan jalan menuju Kebahagiaan Abadi kelak..
Kesejahteraan adalah ketenangan batin yg membuat manusia tenang dan sabar dalam musibah, dan bersyukur saat dalam kenikmatan.
[b]Kehidupan dunia adalah sementara, dan kehidupan kaya bukanlah tujuan utama, dan kenyangnya perut bukan pula puncak tujuan bagi orang yg berakal[/b]
[b]Permasalahan witir, qunut, dan seluruh permasalahan ajaran Allah swt adalah hal hal yg paling berhak untuk dibahas dan dibicarakan, yang padanya pula dibahas keutamaan sedekah, keutamaan menolong sesama, keutamaan jujur, keutamaan memaafkan dan ajaran ajaran mulia lainnya.[/b]
Kita tak bisa menuduh Negara ini yg penduduknya sebagian besar adalah muslimin sebagai Negara bobrok hanya karena Negara ini miskin dan penduduknya ada yg kurang perduli atas sesama, [b]Karena negara negara maju yg dianggap kayapun jauh lebih bobrok akhlaknya daripada Negara kita, pd merekalah terbanyaknya kriminal, wabah Aids, kebiadaban, dlsb.[/b]
Kerusakan pd ummat telah menyeluruh, dan bagi kita untuk menghidupkan dan meramaikan lagi pembahasan pembahasan agama, mengenai witr, qunut, jihad dan bimbingan bimbingan luhur lainnya yg merupakan pokok pangkal terbukanya kesejahteraan manusia, sebagaimana Firman Allah swt : [b]?BILA SAJA PENDUDUK ITU BERIMAN DAN BERTAKWA, NISCAYA KAMI LIMPAHKAN KEBERKAHAN DARI LANGIT DAN BUMI, NAMUN MEREKA MENDUSTAKANNYA MAKA KAMI MENIMPAKAN ATAS MEREKA (musibah) AKIBAT PERBUATAN MEREKA SENDIRI? [/b](QS Al A?raf ? 96).
Mengenai pembagian kurban yg disantap sendiri oleh keluarganya, merupakan hal yg tidak selalu terjadi, dan sekali lagi bahwa kesejahteraan itu bukanlah kekayaan duniawi, karena bahkan di zaman Rasul saw pun masih banyak terdapat kemiskinan, namun mereka dilimpahi keberkahan, sebagaimana kita mendengar seorang tukang becak dapat membiayai anaknya hingga sarjana, sudah jelas jelas ia miskin, namun Allah memberinya keberkahan didunia dan kekayaan abadi pula di akhirat kelak, atau kekayaan yg membuat keluarga tak saling berpecah belah, ayah, ibu, anak, sama sama mengenal dan diterangi cahaya kedamaian, dan hingga mereka sampai pada Istana Kedamaian kelak, inilah makna Rahmatan lil?alamin..
[b]bila kita berjalan dengan bimbingan ilahi, sunnah Rasul saw, seperti Witir, Qunut, dlsb [u]yg dianggap remeh itu[/u], justru kita akan mendapatkan Kemewahan yg Abadi, Harta yg Abadi, Kekayaan yg Abadi, kehormatan yg Abadi, Harga diri yg abadi?.inilah makna Rahmatan lil?alamin..
Dan bila kita tak menjalaninya, tak mau mengamalkan sunnah, tak mau melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba Allah swt, enggan membicarakan hal hal yg berupa sunnah Muhammad saw, walaupun kita kaya raya, berpendidikan tinggi, namun tetap kita akan menemui Kemiskinan yg Abadi, kehinaan yg Abadi, siksaan yg Abadi, Kepedihan yg abadi..
Wallahu a?lam[/b]