Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keluhuran semoga selalu menaungi hari hari anda
1. ada Ikhtilaf para ulama mengenai perbedaan antara Nabi dan Rasul,
satu pendapat mengatakan bahwa Nabi adalah : Manusia (bukan malaikat dll), Merdeka (bukan budak), Selamat dari penyakit menular, ayah ibunya bukan pendosa, dan diberi wahyu namun tidak diwajibkan untuk menyampaikannya, dan Rasul adalah sama dengan definisi diatas namun ia diperintah untuk menyampaikannya. (Naylurraja ala syarh safinatunnaja.hal.9).
pendapat lain mengatakan bahwa keduanya tetap diperintahkan menyampaikan wahyu, namun Rasul adalah mereka yg diberi syariah, dan Nabi adalah yg meneruskan risalah Rasul yg sebelumnya, (Tafsir Baidhawiy).
banyak hal mengenai definisi yg tidak tercantum dalam Alqur\’an dan Al hadits, seperti Definisi kalimat \"ALLAH\" pun tak ada dalilnya, dan itu didefinisikan oleh Ulama dengan br Istinbath dg Dalil dalil Naqliy.
2. tidak wajib menyebut nama kebesaran Nabi saw, namun itu adalah Mustahab Fiih (baik dilakukan) sebagai Takriiman (penghormatan), sepantasnya para Da\’i dan guru sesekali menyebut Nama Kebesaran Sang Nabi saw dan sesekali tak menyebutnya, sebagai bayan (penjelasan) bagi ummat bahwa hal itu tidak wajib, namun tidak pula dilarang,
saya tak pernah menyebut Nama kebesaran nabi saw?, saya tak mengerti maksud anda, barangkali anda belum pernah mendengarkan ceramah saya, silahkan klik \"Multi Media\" di kiri website ini dan anda dapat menyimak ceramah saya, apakah saya menyebut Nama Kebesaran sang nabi saw atau tidak.
wallahu a\’lam.