Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Rasul saw dilarang Allah swt membuat syair, karena dirisaukan akan dikira firman Allah swt, namun Rasul saw melantunkan syair singkat sbg pujian pujian pada Allah dan doa, dan diketahui para sahabat bahwa itu bukan firman Allah swt, namun hadits beliau saw yg juga berasal dari firman Allah swt, dan Rasul saw menyukai syair pujian pada Allah dan Rasul dan para sahabat beliau saw, yg membangkitkan semangat dan cinta pada mereka, sebagaimana Rasul saw melantunkan syair saat perang khandaq (Shahih Bukhari) dan riwayat lain Rasul saw mendengarkan syair pujian untuk ahlul badr (Shahih Bukhari) dan banyak lagi, dari beberapa buku tafsir yg saya pelajari, ayat itu menjelaskan bahwa Rasul saw bukan penyair, namun siapapun boleh saja bersyair tapi bukan penyair, karena penyair adalah yg selalu melantunkan syair hingga dikenal sebagai penyair, dan Allah swt tidak menghendaki Rasul saw menjadi penyair, tanpa melarang beliau bersyair sesekali.
mengenai wanita yg iddah, ada pengecualian mereka keluar jika dalam keadaan darurat, juga ziarah, menghadiri majelis taklim, mengenai hal menghadiri PNS jika termasuk pada hal darurat maka diperbolehkan, jika tidak maka tidak dibenarkan.
insya Allah saya akan konfirmasi pd Muhamad Qalby,
salam rindu saudaraku.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam