Home Forums Forum Masalah Umum UMUM Re:UMUM

#215462675

Waalaikum Salam Warahmatullah Wa Baraktuh,
Amin ya Rabbal Alamiin dan semoga antum dan teman-teman di Madura selalu diberikan Taufiq Hidayah oleh Allah SWT dan selalu menjadi kebanggan untuk Rasulullah SAW.
Walau antum tidak jumpa dengan habibana Mundzir, namun Insya Allah hubungan cinta tetap terjalin erat dan Insya Allah tidak akan pernah terputus baik di dunia maupun di akhirat. Sebab seseorang akan selalu bersama yang di cintainya di dunia dan di akhirat.
Mudah-mudahan Allah mengabulkan harapan antum dan memberikan kemudahan sehingga dapat menikah dengan wanita yang antum cintai hingga dapat membagun rumah tangga Sakinah dan Mawaddah dan menjadi rumah tangga yang dibanggakan oleh Rasulullah SAW dan lahir darinya anak keturunan yang bertaqwa kepada Allah.

Mengenai Al-Imam Al-Ghozali. Kitab-kitab beliau khususnya kitab Ihya Ulumuddin adalah salah satu kitab yang terbaik yang pernah di karang oleh ulama Islam di muka bumi ini. Sehingga banyak ulama yang menjadikannya sebagai pondasi utama mereka dalam menempuh jalan untuk mencapai keridhoan Allah. Bahkan banyak dari mereka yang menulis kitab tentang keutamaanya dan kemulian kitab Ihya Ulumuddin. Pada masa sebelum ada mesin cetak, saat ketika kitab-kitab masih ditulis dengan tangan, Al-Imam Al-Qutb Sultonul Mala\’ As-Syeikh Abdullah bin Abi Bakar Al-Idrus mengatakan; “Aku menjamin syurga bagi siapapun yang menulis kitab Ihya Ulumuddin dengan tangannya dan membaginya menjadi 40 jilid.” Maka di zaman beliau tersebar kitab Ihya Ulumuddin di berbagai penjuru.
Dan banyak ulama mengatakan bahwa perbedaan antara Ulama yang bertaqwa dengan Ulama dunia yang sesat adalah hubungan erat mereka dengan kitab-kitab Al-Imam Al-Ghozali. Ulama yang mencintai kitab Al-Imam Ghozali adalah ulama yang bertaqwa kepada Allah sedangkan yang membencinya adalah para pecinta dunia yang hina. Sebab Al-Ghozali dalam kitab-kitabnya banyak mempermalukan dunia dan para pecintanya serta para ulama yang tenggelam dalam kecintaan kepada dunia.

Al-Imam Zainuddin Al-Iraqi menulis takhrij tentang hadits-hadits yang terdapat dalam Ihya Ulumuddin. Banyak dari hadits hadits tersebut yang bersambung sanadnya. Diantara hadits hadits tsb ada yang shohih, hasan, maupun dhoif. Juda ada hadits-hadits dimana Al-Imam Zainuddin Al-Iraqi tidak mengetahuinya sehingga beliau menyatakan dengan pernyataan yang penuh adab dan penghormatan:
لم أجد له أصل
Artinya: saya belum mendapatkan asal usulnya.
Ketidaktahuan Al-Imam Zainuddin Al-Iraqi tentang asal usul hadits tersebut tidaklah lantas membuat hadits tersebut menjadi palsu. Beliau mungkin belum mengetahuinya, namun ulama-ulama lain mengetahuinya. Datang beberapa masa setelah Al-Imam Zainuddin Al-Iraqi seorang ulama besar di kota Zabid, Yaman yaitu Al-Imam Al-Muhaddits Al-Hujjah Muhammad bin Muhammad bin Murtadho Az-Zabidi dengan kitab yang beliau karang kurang lebih sepuluh jilid yang merupakan syarah atau penjelasan tentang materi dan isi dari kitab Ihya Ulumuddin. Dalam kitab tersebut Al-Imam Al-Muhaddits Al-Hujjah Muhammad bin Muhammad bin Murtadho Az-Zabidi banyak menyebutkan asal usul hadits-hadits pada Ihya Ulumuddin yang tidak di ketahui oleh Al-Imam Zainuddin Al-Iraqi. Az-Zabidi sendiri menyatakan bahwa Al-Iraqi pernah menyatakan tentang hadits ini bahwa beliau tidak mengetahui dan mendapati asal usulnya namun saya telah mendapati sumber dan asal usulnya.

Kami juga mendengar dari guru kami Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bahwa semua bahasan dan kajian yang disampaikan oleh Al-Imam Ghozali dalam Ihya Ulumuddin tidak ada satupun yang didasari atas hadits dhoif apalagi yang palsu. Semua bahasan dan kajiannya berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Setelah itu Al-Imam Ghozali menyertakan beberapa hadits lain sebagai pendukung. Beberapa diantaranya ada hadits yang lemah. Namun itu hanya sebatas pandukung saja. Sekali lagi, tidak ada satu kajianpun dalam Ihya Ulumuddin melainkan ada sumbernya pada Al-Qur’an yang Mulia dan Hadits nabi Muhammad SAW yang valid dan shahih.

Saya juga pernah membaca kitab yang bagus sekali tentang Al-Imam Ghozali, berisi sanggahan terhadap kritikan beberapa ulama atas hadits-hadits yang ada dalam Ihya Ulumuddin. Didalamnya disampaikan dengan sangat baik, gamblang dan memuaskan jawaban atas kritikan tersebut. Kitab yang saya maksud adalah kitab yang di tulis oleh Al-Imam Al-Allamah Asy-Syahid As-Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi dengan judul \"SYAKHSHIYYAT ISTAWQOFATNII\"

Demikian yang dapat saya jawab mudah-mudahan bermanfaat
Wassalam