Home › Forums › Forum Masalah Umum › Untuk Habib › Re:Untuk Habib
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
hal itu terjadi dimasa Rasul saw, kebiasaan seperti itu sudah ada dimasa Rasul saw, sebagaimana teriwayatkan banyak pada shahih Bukhari dan Muslim dan riwayat shahih lainnya.
maka para ahli hadits dan imam imam kita memperbolehkan perbuatan itu untuk para shalihin dan ulama,
namun tentunya orang seperti saya ini sangat tidak diperlakukan begitu, setiap ada yg mencium tangan saya itu bagaikan tamparan diwajah saya, namun saya juga tak berani melarang dan menghardik mereka, karena saya takut saya dihardik pula kelak jika ingin menemui Rasul saw dihari kiamat, maka saya biarkan dg sangat berat, dan jika mereka memilih untuk tidak salaman maka itu sangat membuat saya lega dan gembira.
tidak semua habib diperebutkan tangannya untuk dicium, ada juga yg tidak diperlakukan demikian,
dan adapula kyai yg diperlakukan lebih dari perlakuan itu, sebagaimana masa kini kita dengan Kyai Asrori, beliau berkediaman di Genjeran, Surabaya, majelis beliau dihadiri puluhan ribu orang, bahkan para habib pun berebutan menyalami beliau,
demikian juga almarhum Guru Zaini di Banjarmasin, jamaah beliau puluhan ribu, dan banyak para habib yg mengantri menginap berhari hari demi berjumpa dg beliau,
kita gembira jika muslimin memuliakan para ulama dan shalihin dan mengelu elukan mereka, namun kita bersedih jika muslimin berebutan memuliakan orang yg menyembah selain Allah, atau mengelu elukan mereka bahkan meminum air seni mereka.
kembali ke pertanyaan anda, sungguh perbuatan itu tak pantas bagi karung dosa ini, namun saya hanya bersabar, karena sering terkilir, terinjak, luka terkena kuku mereka dan sering tangan memar diperebutkan banyak orang, hal ini menyakitkan sekali, namun saya harus bersabar
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam