Jaltsatul istnain Majelis Rasulullah
Senin, 1 November 2021
Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos
Kita ucapkan selamat datang kepada guru-guru kita Ust. Ahmad Afif, Ust. Sukron dan para guru lain nya yang tidak kami sebutkan nama-nama nya namun tidak mengurangi rasa hormat kami untuk semua nya.
Hadirin-hadirat para pemirsa Live Streaming Majelis Rasulullah Saw dimana pun berada yang mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allah Swt, keberkahan dari Allah Swt, di panjangkan umur di sehatkan badan di berkahi rizki oleh Allah Swt di berikan kita ilmu-ilmu yang bermanfaat Amin Ya Rabbal ‘alamin. Sebagaimana biasa nya kita membuka majelis kita dalam pembacaan kitab Ghoyah Wattaqrib dan sebelum nya kita membaca doa Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Alhamdulillah Wa Syukrulillah di malam hari ini kita kembali dalam kajian kita di dalam kitab Ghoyah wattaqrib sebulan yang lalu kita absen dari pembacaan kitab karena kedatangan tamu-tamu kita. Alhamdulillah di penghujung bulan Robiul Awwal yaitu bulan Rasulullah Saw, bulan bergembiranya orang-orang yang beriman dengan Allah Swt dan Rasul nya. Kita dapat masih mengisih kajian-kajian kita di dalam kitab Fiqih yang mudah-mudahan menggembiran hati nya Rasulullah Saw dan tidak ada yang lain dari keinginan seorang hamba yang beriman dengan Allah Swt kecuali 2 yang tertinggi dari keinginan nya yaitu mendapat ridho Allah Swt dan bersama nya mendapatkan keridhoan Rasulullah Saw. Mudah-mudahan selama bulan Rabi’ul Awwal dari hari dan malam yang kita lalui, selalu kita mendapatkan keridhoan Allah Swt dan keridhoan nya Rasulullah Saw.
Setiap waktu bahkan setiap detik dari nafas kita selalu menggembirakan hati nya Rasulullah Saw. Allah Swt dan Rasulullah Saw selalu memandang kita dengan pandangan kasih sayang, di ampuni dosa-dosa kita, di angkat derajat kita, di tempat kan kita bersama para kekasih-kekasih Allah Swt amin amin amin Ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt pembahasan kita berkaitan tentang Jenazah dan tidak ada fitnah yang lebih besar dari meninggal nya Rasulullah Saw. Di katakan oleh Abdullah bin Salam: ketika Rasulullah Saw masuk ke Madinah bercahaya segala sesuatu yang ada di Madinah dan begitu juga ketika meninggal nya Rasulullah Saw gelap segala sesuatu yang ada di Madinah. Bahkan Rasulullah Saw mengatakan di dalam hadist nya yang shohih: siapa orang yang selamat dari 3 maka dia selamat
- Kewafatan nya Rasulullah Saw. Salah satu tanda pintu gerbang fitnah yang terbesar juga di buka oleh Allah Swt. Terjadi di kalangan para sahabat nya Rasulullah Saw. Pertengkaran, perselisihan mulai mengakar dari kematian nya Rasulullah Saw dan di situ Rasulullah Saw berkata: siapa yang tidak ikut campur dari pertengkaran para sahabat ketika wafat nya Rasulullah Saw tentang ke khalifahan setelah Rasulullah Saw, pengganti Rasulullah Saw yang kita Ahlussunnah Wal Jama’ah sepakat dengan Sayyidina Abu Bakar Siddiq kemudian Sayyidina Umar kemudian Sayyidina Utsman dan Sayyidina Ali, walaupun ada wasiat yang di katakan oleh orang-orang di luar Ahlussunnah Wal jama’ah bahwa kepemimpinan yang harus nya di tangan Sayyidina Ali kemudian di tangan Sayyidina Hasan kemudian Sayyidina Husein kemudian Sayyidina Ali Zainal Abidin kemudian Sayyidina Muhammad Al-Bagir kemudian Sayyidina Ja’far Shodiq sebagaimana yang di katakan oleh mereka tentang wasiat nya Rasulullah Saw. Walaupun kita Ahlussunnah tidak memegang dari pada keabsahan wasiat tersebut. Sehingga kita mengikuti jalur para ulama-ulama kita. Tetap kita khalifah setelah Sayyidina Rasulullah Saw adalah Sayyidina Abu Bakar Siddiq kemudian di lanjutkan oleh Sayyidina Umar kemudian di lanjutkan oleh Sayyidina Utsman kemudian di lanjutkan oleh Sayyidina ali dan Sayyidina Hasan.
Kata Nabi: khilafah setelah ku 30 tahun dan di bagi di dalam 5 dari pada Khulafa urrasyidin yang di tunjuk oleh para sahabat nya Rasulullah Saw. Ini yang di sepakati oleh kita Ahlussunnah Wal Jama’ah
Kematian nya Rasulullah Saw menjadi masalah. Kata ulama: siapa yang keluar dari fitnah tersebut kekacauan yang terjadi karena ke khilafahan tersebut. Pertengkaran, perselisihan yang terjadi karena khilafah tersebut maka dia akan selamat. Tapi banyak dari ummat nya Rasulullah Saw masih juga bertengkar masih juga berselisih masih juga keras-kerasan satu dengan yang lainnya terutama dari pada golongan Syiah yang terus dalam pendapat nya tentang wasiat nya Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw menganjurkan kita untuk menjauh dari pada fitnah-fitnah yang terjadi di dalam kematian nya Rasulullah Saw.
- kata Rasulullah Saw: pembunuhan yang terjadi kepada Sayyidina Utsman pemimpin yang sabar. Yang di juluki oleh Rasulullah saw. Itupun menjadi tragedy besar sehingga terjadi perang shiffin dan perang jamal yang di provokasi di antara dua kubu. Satu kubu Sayyidina Ali dan kubu yang lain dari pada istri nya Rasulullah Saw( Sayyidatuna Aisyah) dan sebelum nya Rasulullah Saw sudah mengingatkan kedua nya. Peringatan Rasulullah Saw untuk Sayyidina Ali: engkau akan memimpin Sayyidatuna Aisyah dan akan terjadi sesuatu antara kalian berdua. Kalaupun itu terjadi maka lemah lembut lah dengan nya dan kembalikan dia ke tempat yang aman dan itu yang di jadikan wasiat nya Rasulullah Saw oleh Sayyidina Ali dan di pegang oleh Sayyidina Ali ketika perang jamal dan Sayyidatuna Aisyah juga di peringatkan oleh Rasulullah Saw: engkau akan di gonggong wahai Aisyah di satu tempat dan apabila engkau mendengar gonggongan maka balik lah jangan kau teruskan. Ternyata Sayyidatuna Aisyah sudah terprovokasih dengan Khawarij di masa itu terus membakar dan ingin mencari keadilan tentang meninggal nya Sayyidina Utsman. Yang di mana saat itu Sayyidina Ali tetap bersih keras untuk mencari bukti pembunuhan tentang Sayyidina Utsman yang pada saat itu di tangkap nya Sayyidina Muhammad bin Abu Bakar Siddiq( anak dari Sayyidina Abu Bakar Siddiq). Waktu itu di amanatkan khilafah di Mesir kemudian ada surat yang di utus oleh Sayyidina Utsman tentang siapa yang membawa surat ini maka bunuh lah dia. Ternyata yang membuka Sayyidina Muhammad bin Sayyidina Abu Bakar Siddiq dan dia kecewa dengan tulisan tersebut di hampiri Sayyidina Utsman kerumah nya di cari waktu yang kosong dan menyelinap masuk kedalam rumah nya Sayyidina Utsman saat-saat dia ingin menghunuskan pedang nya Sayyidina Utsman mengatakan kaget Sayyidina Utsman karena dia yang masuk kerumah nya dan Sayyidina Utsman di suruh oleh Rasulullah Saw untuk diam di rumah nya dan puasa lah dan engkau buka di tempatku. Kaget Sayyidina Utsman yang buka pintu nya adalah Muhammad bin Abu Bakar Shddiq. Ketika di peringatkan ya Muhammad kalau engkau tau apa yang di lihat orang tua mu akan kelakuan mu ini niscahya dia akan kecewa kepadamu. Dia malu, akhir nya dia tarik pedang nya dia keluar ada dua orang masuk akhir nya membunuh Sayyidina Utsman dan terjadilah penangkapan kepada Sayyidina Muhammad bin Abu Bakar Shiddiq yang akhir nya di lepaskan oleh Sayyidina Ali karena tidak ada bukti. Memang bukan dia yang membunuh nya. Tidak ada bekas darah dan tidak ada bukti apapun di pembunuhan tersebut. Itu menjadi tragedi besar di dalam islam juga fitnah tentang perebutan kekuasaan. Sayyidina Zubair dan Sayyidina Tholhah sudah terprovokasi dengan isu tersebut dengan orang-orang Khawarij Munafikin yang membakar, kita harus membalas kematian nya Sayyidina Utsman dan Sayyidina Ali tetap pada prinsip nya bahwa segala nya harus dengan bukti. Akhir nya Sayyidina Zubair dan Tholhah berbicara kepada Sayyidatuna Aisyah dan Sayyidatuna terprovokasi isu oleh kaum Khawarij, akhir nya terjadilah yang terjadi peperangan siffin. Di perjalanan Sayyidatuna Aisyah dengar gonggongan dari Anjiing Srigala lalu teringat pesan nya Rasulullah Saw untuk balik. Tapi karena di provokasi akhir nya mau tidak mau meneruskan perjalanan nya. Sayyidina Ali sudah bermusyawarah agar ini harus menghentikan agar jangan sampai ada tertumpah nya peperangan antara kaum muslimin. Di ajak dialog pada saat itu dan dialog nya sudah selesai bahwa ini ada kesalah pahaman akhir nya Zubair dan Tholhah sadar, Sayyidatuna Aisyah sadar, Sayyidina Ali dan kubu nya juga seperti itu untuk membatalkan peperangan tersebut. Tapi kaum Khawarij orang-orang Munafik dia sudah tau bahwa ini peperangan tidak akan terjadi. Pada malam itu bikin ke kacauan di bunuh lah di situ para sahabat Sayyidina Ali. Akhir nya terjadi kabar kepada Sayyidatuna Aisyah maka terjadilah peperangan yang tidak bisa di bending. Ada yang mengatakan Zubair: tidak mungkin Sayyidina Ali membunuh kawan kita karena dia sudah musyawarah dengan kita dan sudah selesai urusan kita. Kenapa dia bunuh kawan-kawan kita. Begitu juga Sayyidina Ali dapat kabar tidak mungkin Zubiar dan Tholhah menghianati kita . ternyata memang sudah ada kerja sama yang jahat dari kelompok-kelompok Khawarij untuk membakar peperangan tersebut. Yang pada akhir nya terjadi yang terjadi dari perang Shiffin, perang jamal berkecamuk yang tidak bisa di tahan
kata Rasulullah Saw: siapa orang yang keluar dari fitnah tersebut tidak ikut campur di dalam nya pembunuhan Sayyidina Utsman maka dia akan selamat.
Yang patut kita perhatikan diri kita sekarang, masa kita sekarang, apa yang harus kita bantu untuk Rasulullah Saw. Adapun para sahabat sudah mendapatkan kepastian dari Allah Swt. Ketika datang pembunuh Zubair kepada Sayyidina Ali dan Rasulullah sudah bilang kepada Sayyidina Ali bahwa yang membunuh Zubair dari kalangan Khawarij dia akan di Neraka. Ketika dia membawa kabar gembira seolah-olah menang dari kelompok nya Sayyidina ali padahal dia Khawarij. Beliau lantangkan suara nya sambil memberitakan kabar gembira bahwa dia telah membunuh Zubair. Kata Sayyidina Ali: Rasulullah Saw telah memberitahukan kepada aku berilah kabar gembira kepada orang yang telah membunuh Zubair dengan Api Neraka nya Allah Swt. Kaget dia, padahal kalau kita lihat Khawarij dari dulu penghafal Al-Qur’an mendalami tentang Al-Qur’an paham tentang Hadist tapi kebencian kepada Rasulullah, kebencian kepada para sahabat, kebencian kepada Ahlul Bait nya Rasulullah Saw dan akhir nya terjadi yang terjadi. Mudah-mudahan Allah Swt selamatkan kita, di jauhkan kita dari Fitnah-fitnah di akhir zaman dari masalah yang berkaitan dengan pemerintahan, kekuasaan terlebih baik diam.
Di akhir zaman nanti kata Rasulullah Saw fitnah akan lebih menggila. Yang berdiri akan lebih baik dari pada yang berjalan, berjalan akan lebih baik dari pada yang berlari yang duduk akan lebih biak dari pada yang berdiri. Maksud nya Rasulullah Saw kalau mau melakukan sesuatu lebih baik diam di akhir zaman. Karena ini bukan lagi karena Allah Swt. Semua nya ada factor tersembunyi di belakang nya yang mereka ingin kan dari harta benda, jabatan, kekuasaan di luar dari jalur Allah Swt dan jalur nya Rasulullah Saw. Yang akan termakan ummat islam dengan ummat islam, bukan ummat islam dengan orang kafir. Orang kafir hanya mentertawakan ummat Islam. Kita yang jadi bentrok, kita yang jadi berselisih, kita jadi yang bertempur, kita yang mengucurkan darah menjadi bunuh-bunuhan
Yang di katakan oleh Rasulullah Saw: di akhir zaman banyak pembunuhan islam antara orang islam. Sahabat bingung, wahai Rasulullah bukan kah mereka punya akal? Kok mereka berantem dengan mereka sendiri bukan dengan orang-orang kafir bukan dengan orang-orang musyrik? Kata Rasulullah Saw: iya mereka punya akal tapi Allah Swt cabut akal mereka sehingga mereka buta dengan hawa nafsu nya dia perangi ummat Islam dia bantai Ummat Islam karena alasan-alasan kekuasaan. Mudah-mudahan Allah Swt selamatkan diri kita keluarga kita anak keturunan kita dari fitnah-fitnah yang terjadi di akhir zaman
- kata Rasulullah Saw: siapa yang selamat dari fitnah dajjal maka dia akan selamat. Tiga ini kata Rasulullah Saw orang yang keluar dari fitnah-fitnah tersebut maka dia akan selamat. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita dari segala macam fitnah Amin Amin Amin Ya Rabbal Alamin.
Pasal:
Wajib di dalam urusan mayyit ada 4 perkara:
Walaupun ada sebagian di tambahin dengan 5 perkara yaitu mengusung jenazah. Tapi mengusung jenazah bagian dari pada menguburkan jenazah. Maka nya tidak di masukan di dalam pembahasan di ghoyah wattaqrib
- memandikan nya
penjelasan: maksud nya meratakan badan nya dengan air saja cukup. Jadi kata Habib Umar tidak ada alesan kita tidak bisa memandikan mayyit tapi memang sunnah-sunnah nya ada aturannya. Ada yang mandi nya 3 kali, 5 kali, 7 kali sampai 9 kali. 3 kali sunnah nya dengan daun bidara kemudian dengan yang menghilangkan bekas-bekas dari pada daun bidara tersebut atau di namakan air penghilang bekas daun bidara kemudian dengan air bersih yang sedikit di campur dengan kapur.
- Mengkafani nya:
Penjelasan: nanti ada permasalahan masalah kafan. Kalau kafan nya orang punya utang sama orang lain atau punya utang dengan Allah Swt yang wajib nya untuk Allah Swt aurat nya yang di tutup. Tapi kata Imam Romli tidak, tetep hak nya si mayyit yang kita duluin yaitu seluruh tubuh nya satu lembar pakaian. Sunnah nya bagi laki-laki 3 lembar bagi perempuan 2 lembar di tambah dengan izzar gamis kemudian himmar. Kalau mau di tambahin atau ada yang mau di masukan adalah pakaian dari orang-orang soleh di bolehkan. Ada yang bilang di sunnahkan.
- Mensholati nya.:
Penjelasan: kewajiban kita sebagai orang yang hidup untuk mensholatkan jenazah nya.
- Memakam kan nya:
Penjelasan: nah di sini tidak termasuk mengusung nya.. sebagian ulama memasukan sebagai rukun juga mengusung nya jenazah tapi sebagian ulama mengatakan itu bagian dari pada menguburkan.
2 orang yang tidak di mandikan. Kaidah nya siapa yang tidak di mandikan jenazah maka dia tidak di sholatkan. Di kafankan langsung di kuburkan.
2 perkara yang tidak di mandikan jenazah dan tidak di sholati atas kedua nya
- Orang yang meninggal mati Syahid di dalam peperangan orang-orang musyirk.
Penjelasan: bukan orang islam tapi orang kafir. Dan mati nya di saat peperangan bukan selesai peperangan. Orang yang mati syahid haram di mandikan dan haram di sholatkan kecuali ada najis nya kata ulama. Kata Rasulullah Saw darah yang mati syahid itu akan bersaksi dan berbau wangi di hari kiamat sehingga tidak boleh untuk di bersihkan
- Anak yang keguguran yang tidak ada tanda-tanda kehidupan suara teriakan nya dan itu biasa nya di bawah enam bulan. Khilaf kalau ada tanda-tanda kehidupan si anak walaupun umur nya dia belum enam bulan masih 4 bulan ada tanda nya dan syarat nya semua nya sudah lengkap ada semua anggota tubuh nya dan ada kehidupan nya ada suaranya nangis nya. Sama seperti orang biasa walaupun 6 bulan. Sebagian ulama mengatakan kalau belum 6 bulan tidak bisa. Harus 6 bulan dan di atas 6 bulan. Itu yang di jadikan patokan oleh Imam Ibnu Hajar
Dan di mandikan seorang mayyit itu witir. Wajib nya sekali kalau memang sudah yakin semua nya tapi sunnah nya 3,5,7 dan 9
Dan jadikan pada awal basuhan nya itu daun bidara. Dan di akhir nya di tambahkan sedikit dari pada kapur dan di kafani dengan tiga helai bahan pakaian putih. Yang tidak ada pada nya gamis dan imamah dan ini pendapat Imam Ahmad bin Husein Abi Suja’. Kalau pendapat Imam Nawawi laki-laki 3 perempuan 2 di tambah gamis di tambah izzar di tambah khimar itu yang Mu’tamad yang kita pakai di Indonesia
Bertakbir dengan 4 takbir. Rukun sholat jenazah ada 7:
- Niat
Penjelasan: boleh mengkhusus kan. Contoh nya saya niat mensholat kan mayyit nya zaid. Tapi kalau kita bahasa nya hanya ngasih nama nya dia doing tidak pakai yang ini, kalau dalam bahasa Fiqih kata ini adalah isyarat. Saya niat sholat jenazah ini mayyit zaid, kata ulama kalau ternyata mayyit nya bukan zaid sholat nya sah, kenapa? Karena ada atas ini mayyit. Kalau dia salah menyebutkan ternyata bukan zaid yang mati tidak masalah.
- Berdiri bagi yang mampu
- Baca fatihah
- Sholawat atas Nabi
- Doa mayyit
- doa bebas
Bertakbir dengan 4 takbir
- setelah takbir pertama membaca Fatihah. Berkata para Ulama membaca Fatihah di takbir keberapapun boleh saja kecuali sholawat atas Nabi dan doa tidak boleh di rubah-rubah urutannya.
- Sholawat atas nabi setelah takbir ke 2
- Doa setelah takbir ke 3
- Kata ulama kalau tidak bisa boleh diam. Kemudian salam setelah takbir yang ke 4.
Dan di makam kan dia di dalam lahat harus menghadap kiblat. Kalau tidak menghadap kiblat wajib kita membongkar lagi dan balikin lagi untuk menghadap kiblat kalau mayyit nya belum berubah. Kalau sudah berubah tidak di wajibkan lagi kita untuk membongkar nya. Sebagian ulama walaupun sudah berubah menjadi tulang wajib menghadap kiblat.
Dan di turunkan dari kepalanya lebih dulu denga lemah lembut. Jangan kaki duluan yang di turunkan. Kalau kita kaki duluan karena kita lahat. Tapi kalau orang Hadromaut kepala duluan. Dan berkata orang yang menurunkan ke lahat nya tadi( Bismillahi wa ‘ala millati Rasulillah) dan di tidurkan ke samping afdhol nya kanan dan yang wajib nya menghadap kiblat. Wajib nya galian untuk si mayyit kira-kira tidak sampai tercium bau nya.
Kalau di kitab Abi Suja’ kuburan tanah nya tidak boleh di tinggiin seperti gunung. Afdhol nya di ratakan, tapi kalau sudah jadi adat jangan di rubah. Kalau tanah nya bukan milik sendiri tidak boleh di bangun.
Dan tidak bermasalah dengan nangis. Boleh nangis tanpa teriak-teriakan. Dan tidak bermasalah dengan tangisan atas si mayyit. Karena Nabi kita ketika anak nya meninggal menangis. Tidak boleh merobek-robek baju dan di takziyahkan keluarga si mayyit selama 3 hari terhitung dari mulai ke liang lahat. Tidak boleh di tumpukin 2 orang dalam suatu kuburan kecuali ada keperluan. Wallahu alam.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.