Fitnah Fitnah Dajjal di Akhir Zaman

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اللهم لك الحمد شكرا ولك المن فضلا وأنت ربنا حقا

َاللهم صل على سيدنا محمد نورك الساري ومددك الجاري واجمعني به في كل أو طاري وعلى آله وصحبه يا نور

Hadirin hadirat rahimakumullah. Wabil khusus para sesepuh kita dan para tetamu kita, tamu kita Syaikh Ramy Najmudin dari Australia, semoga kedatangan beliau disini menjadi penyebab tambahan rahmat dari Allah swt dan semoga Allah swt memberkati langkah kaki beliau yang menggerakkan kaki beliau kesini yang semata mata karena mahabbah, kecintaan kepada sesama saudaranya seiman. Jazzakumullah khiran Jazza.

Hadirin rahimakumullah. Kita bersyukur kepada Alah swt atas segala nikmat karunia dari Allah swt, betapa banyak nikmat yang Allah kucurkan kepada kita, kita tidak bisa menghitung satu persatu betapa banyak nikmat dan betapa besar karunia Allah swt. Tapi yang ingin saya ingatkan disini kita beryukur wabil khusus Majelis Rasulullah saw dan para muslimin di indonesia yang sering kedatangan tamu Ulama ulama sholihin dari segenap penjuru dunia.

Sudah menjadi rutin setiap tahun negeri kita di kunjungi Guru Mulia kita Al Habib Umar bin Hafidh, begitu juga para ulama ulama yang lain dan yang belum lama mendatangi kita Al Habib Al Imam Al Arif Billah Al Habib Abu Bakar bin Ali bin Abu Bakar bin Alawi bin Abdurrahman Al Masyhur, seorang ulama besar, seorang wali Allah besar, seorang yang merupakan keturunan ulama ulama besar yang semua nasab mulia beliau adalah dari orang orang tua yang hafal Al Qur’an dan merupakan ulama dan para aulia Allah, sampai kepada nasab datuk beliau, Rasulullah Saw. Beliau datang semata mata karena rahmat beliau terhadap umat Islam dan sebagai kewajiban atas amanah yang dititipkan oleh Rasulullah Saw kepada para ulama kepada para pewaris untuk menyampaikan dakwah dan pengajaran Nabi Muhammad Saw. Dan insya Allah dalam hari ini kita juga akan kedatangan seorang ulama besar dari Mekkah seorang keturunan dai Syekh Abdul Qadir al Jailanai yaitu Al habib Umar bin Hamid al Jailani. Yang rencana nya malam ini akan kunjung kesini tapi karena satu lain hal dan berhalangan tapi Insya allah nanti lain waktu beliau akan hadir di Majelis Rasulullah Saw.

Hadirin rahimakumullah. Saya ingin memberanikan diri untuk menyampaikan dan menjelaskan sedikit yang pahami dari dakwah Al imam Al habib Abu Bakar bin Ali al Masyhur, karena dakwah beliau ini adalah sesuatu yang sangat sangat penting dan merupakan jalan keselamatan kita di akhir zaman. Kita tahu akhir zaman adalah seperti yang disampaikan Nabi Muhammad Saw dan di berikan kepada umat nya bahwa akan banyak fitnah fitnah, dalam arti perpecahan, pertikaian atau cobaan dan bala dari Allah Swt, akan tetapi bagi orang yang berpegang teguh dan mengikuti petuah Nabi Muhammad Saw, Insya Allah dia akan selamat dan fitnah serta cobaan tersebut akan menjadikan derajat mulia yang tinggi. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw menyampaikan  Akan terjadi banyak fitnah di akhir zaman, cobaan, perpecahan pertikaian, dan orang yang bersabar pada masa tersebut dan beribadah, dianjurkan memperbanyak ibadah di akhir zaman tersebut, maka bagi mereka pahala lima puluh orang Syahid.

Para sahabat bertanya,  Dari golongan kita lima puluh syahid atau dari golongan mereka ? Dan Rasulullah saw   ‘’bahkan dari golongan kalian”. Jadi luar biasa pahala yang Allah Swt janjikan bagi orang yang tertimpa muibah fitnah, perpecahan peperangan, sebagaimana kita lihat saudara saudara kita di Syam, di Irak, di Yaman dan di banyak penjuru dunia. Kita bersyukur, negeri kita masih aman dan selamat dari musibah yang menimpa saudara saudara kita. Al habib Abu Bakar bin Ali al Masyhur yang beliau sudah lama sekitar 20 tahun atau 30 tahun lebih, beliau mengangkat suatu ilmu yang sebenar nya adalah warisan dari Nabi Muhammad Saw tapi seperti sesuatu yang baru. Yaitu ilmu tentang perubahan zaman, ilmu tetang gejolak fitnah, pertikaian dan tanda tanda akhir zaman. Dan beliau namakan ini adalah Fiqih Tahawulat, barangkali yang pernah baca di internet atau mendengar ceramah beliau sering mendengar fiqih tahawulat, fiqih disini arti nya ilmu atau pemahaman dan tahawulat kalau bahasa modern nya yaitu transformasi, atau berarti perubahan zaman.

Semua kejadian kejadian, Rasulullah saw secara garis besar telah menyebutkan akan terjadi berbagai hal sampai kedatangan akhir zaman sampai kiamat sudah disebutkan oleh Rasulullah Saw. Ada yang diriwayatkan dengan riwayat yang shahih, ada juga riwayat yang Hasan, dua riwayat ini merupakan riwayat yang kuat yaitu riwayat yang shahih dan riwayat yang hasan. Tapi tidak sedikit juga riwayat tetang keadaan keadaan akhir zaman yang diriwayatkan oleh hadits Dhaif. Hadits dhaif ini bukan berarti kita membuang nya, yang nama nya hadits itu tetap dari Rasulullah Saw hanya membedakan hadits Shahih, hadits hasan atau hadits dhaif periwayat nya itu ada kekurangan, tidak sampai nya periwayat kepada sifat utama yang tertinggi, berupa hafalan yang kuat, berupa keistiqamahan, berupa orang orang yang alim dan sebagaia nya dan riwayat yang dhaif ini diriwayatkan orang orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Tapi bukan hadits palsu, dan boleh kita menggunakan hadits dhaif tersebut selain dalam urusan halal dan haram, atau dalam menetapkan hukum hukum aqidah yang berkaitan dengan tauhid.

Disini beliau banyak mengarang tentang fiqih tahawulat, begitu juga tentang fiqih al maugif, bagaimana sikap kita umat Islam menyikapi dalam kejadian kejadian akhir zaman yang telah diperingatkan oleh Rasulullah Saw. Kenapa? karena Rasulullah saw ini sebagaimana disebutkan dalam al qurqan

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman” (Surat At Taubah Ayat 128). Rasulullah saw tidak ingin kita masuk neraka, tidak ingin kita celaka. Rasulullah saw ketika haji wada’ dan ketika beliau berdiri dipadang Arafah pada tanggal 9 Arafah di negeri haram atau ditanah haram pada bulan haji dan dihadiri oleh mayoritas sahabat yang pergi pada saat itu, Rasulullah saw memperingatkan tentang kehormatan darah seorang muslim. Janganlah kalian berperang satu dengan yang lain seperti zaman Jahiliah.

Begitu juga ada satu kisah dimana sahabat Rasulullah Saw, diantara nya sahabat yang paling dicintai Rasulullah Saw yaitu Usamah bin Zaid bin Haritsah, Zaid bin Haritsah ayah dari Usamah dahulu pernah diangkat menjadi anak oleh Rasulullah Saw, sampai ada yang menyebutnya Zaid bin Muhammad sampai turun ayat Al Quran membatalkan hukum tentang peranakan itu yang tidak boleh memanggil dengan nama ayah angkat panggilan tetap harus dengan nama ayah aseli nya . Maka dipanggil Zaid bin Haritsah, dari kecil diasuh oleh Rasulullah saw bahkan diangkat menjadi anak. Zaid ini adalah salah satu sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw, putra beliau Usamah beliau juga salah satu yang dicintai oleh Rasulullah Saw sampai beliau digelari Hibbu Rasuluillah ibnu Hibbu Rasulillah, kesayangan nya Rasulullah, putra kesayangan nya Rasulullah, sehingga para sahabat sahabat kalau ada urusan dan kepentingan kepada Raulullah Saw terkadang mereka mengutus Usamah bin Zaid karena mereka tahu kalau Rasulullah sangat cinta kepada Usamah bin Zaid radhiyallahuanhuma.

Dalam suatu peperangan yang Rasulullah Saw mengutus kelompok sahabat untuk berperang, namun Rasulullah Saw tidak hadir, dalam pertempuran itu melawan orang orang kafir ,dan sahabat Usamah bin Zaid berhadapan dengan salah seorang musuh kafir, dan berhasil memojokkan nya dan sudah hampir berhasil membunuh nya dalam pertempuran berdua itu hingga sudah tidak berdaya musuh nya dan ingin di tebaskan pedang oleh Usamah bin Zaid dalam jihad fisabilillah, maka orang kafir itu mengucapkan Laa ilaa illallah, maka Usamah bin Zaid ragu dan beliau melihat musuh nya itu berpura pura hanya untuk agar selamat dari peperangan, maka seketika itu musuh tetap di bunuh dengan pedang oleh Usamah bin Zaid. Dan kejadian ini kemudian dilaporkan oleh para ahabat yang lain kepada Rasulullah Saw, maka Rasulullah Saw pun murka dan marah. dan Beliau berkata  “Apakah engkau bunuh dia setelah dia mengucap Laa ilaha illallah? Dan sahabat Usamah menjawab.  Ya rasulullah, dia mengucapkan itu semata mata hanya agar dia selamat dari mati dan pedang bukan karena ingin beriman. Karena ketika dia akan dibunuh baru dia berucap Laa ilaha illallah. Tapi Rasulullah saw tidak menerima penyampaian dari Usamah itu,   Dilulang kalimat tadi oleh Rasulullah saw, Ya Usamah apakah engkau bunuh dia setelah mengucap Laa ilaha illallah ? dan Sahabat Usamah menjawab Ya Rasulullah Saw, dia berucap hanya untuk menyelamatkan diri dari mati atau pedang dan dia tidak bersungguh sungguh. Dan Rasulullah saw berkata   “Apakah kau belah dada nya sampai kau dapati hati nya tidak ada mengucap kalimat itu dengan sungguh sungguh hanya berpura pura?. Sampai Usamah bin Zaid menyesal dengan sangat menyesal atas perbuatan nya tersebut. Dan disinilah Rasulullah Saw menekan kan kepada para sahabat, keagungan kemuliaan seseorang yang mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah, haram darah nya kita tumpahkan kecuali dengan alasan yang ditetapkan dalam syariat kita seperti dia membunuh orang lain, atau dia berzina sedang dia pernah menikah dengan qishas. Dizaman kita sekarang kita melihat umat Islam berpecah belah, bukan hanya di Yaman yang baru baru ini ataupun di Irak ataupun di suriah, di Mesir, Libanon, ataupun di Pakistan ataupun di banyak negeri bahkan di negeri kita sering kita baca orang yang mengebom dengan bom bunuh diri, yang membunuh dan terbunuh muslim juga, mereka menghalalkan darah umat Islam dan menganggap jihad fisabilillah, menganggap mereka mati syahid. Ini karena mereka jauh, tidak mengenal dari ajaran Rasulullah saw. Disini al habib Abu Bakar bin Ali Al Masyhur menjelaskan tentang hadits hadits Rasulullah Saw yang menceritakan tentang fitnah fitnah akhir zaman dan bagaimana sikap kita umat Islam terhadap gejolak tersebut.

Dan Rasulullah Saw sudah menuntun diantara nya hadits. Bahwasanya akan datang fitnah dan siapa orang yang duduk lebih bagus, lebih baik dari orang yang berdiri dan orang yang berdiri lebih afdhal dari orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih afdhal dari orag yang berlari. Orang yang mengangat kepala nya atau melongok ingin tahu ikut campur maka fitnah akan mengenai nya. Pada saat itu Rasulullah Saw mengatakan, Jangan lah kita ikut kelompok kelompok yang bertikai, bahkan jaga mulut kita, jangan lah kita mendukung yang sana atau yang sini, Rasulullah Saw menyebutkan kepada para sahabat     “Jangan engkau jadi salah satu dari kedua kelompok yang bertikai”.

Maka kita selamatkan diri kita dari fitnah, bahkan kalau bisa kita damaikan إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ “sesungguh nya semua mukmin bersaudara ” (Surat Al Hujuraat Ayat 10). Kalau bisa maka kita damaikan mereka, jika kita tidak bisa minimal kita berdoa kepada Allah swt semoga mendamaikan umat Islam.

Juga al habib Abu Bakar Masyhur, sebagaimana kita mendengar dari murid murid beliau, inti dari keinginan beliau dalam umat Islam ada dua perkara yaitu Menjaga lisan kita, jangan ikut campur jangan mendukung salah satu kelompok yang bertikai, atau jaga lisan dari mencela mereka, karena mereka juga muslim yang mengucap Laa ilaha illallah, kita doakan mereka. Karena yang membuat fitnah ini godaan syaitan dan musuh musuh Islam dibelakang sana.Tapi Allah Swt Maha sanggup untuk menyelesaikan segala nya. Yang kedua, jaga tangan kita dari darah orang muslim, jangan berperang dan jangan ikut campur. Ini adalah agar kita selamat dan kita masih ingat juga,yang disampaiakn Guru Mulia kita al habib Umar bin Hafidh, pesan beliau beberapa tahun yang lalu dan sering beliau ulang, seperti yang beliau sampaikan di Monas yang lalu, tentang kedatangan dajjal. Ini adalah fitnah yang Rasulullah Saw menyampaikan, Tidak ada fitnah yang lebih besar melebihi dari fitnah dajjal. Tiap tahun bertambah fitnah dan fitnah yang lebih dahsyat hingga munculnya dajjal. Kita tidak tahu kapan akan terjadi, tapi Guru Mulia kita Al habib Umar bin Hafidh menyatakan, siapa diantara kalian yang Allah panjangkan umurnya akan mendapatkan zaman tersebut.

Dan beliau berpesan dan agar disebarkan agar membaca surat Al kahfi sepuluh ayat pertama atau sepuluh ayat yang terakhir, dianjurkan agar dihafalkan, jika ia dibaca setiap hari agar hafal. Kalau malam jumat hari jumat baca Surat Al kahfi seluruh nya, tapi minimal hapal sepuluh ayat. Karena Rasulullah saw menyatakan, Barang siapa menghapal sepuluh ayat pertama surat Al kahfi maka aman dari fitnah dajjal. Maka ajarkan pada para wanita, para anak anak muda terlebih kepada yang di desa dan dikota juga, ajarkan kepada mereka. Karena pada zaman dajjal, hampir seluruh permukaan bumi akan kafir beriman pada dia. Karena pada zaman itu cobaan dari Alah Swt begitu besar, tidak ada air satu tetes air turun dari langit, tidak ada hujan, tumbuhan tidak ada yang tumbuh, semua orang akan kelaparan , orang yang tidak kuat iman, maka dajjal membawa makanan bahkan menyuruh langit untuk turun hujan, memerintah tanah untuk menumbuhkan tanaman, Tapi Rasulullah Saw menyampaikan bahwa dia ini adalah kafir dan tidak boleh kita percaya. Dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan akhir zaman.

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ)

Jasaltu It’snain Majelis Rasulullah SAW

Senin 1 Juni 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran

Al Habib Abdurahman bin Hasan Al Habsyi