Home › Forums › Forum Masalah Umum › cara baca alquran › Re:cara baca alquran
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
1. Dalam ilmu Al qur\’an ada yang disebut dengan qiroat, dan qiroat ini adalah sunnah muttaba\’ah artinya sesuatu yang harus diikuti yang diambil dari para ulama Qiro\’at yang semuanya berasal dari Rasulullah saw, dalam bacaan
بسم الله مجريها ومرساها diantara ulama Qiro\’at yaitu Imam Hamzah, Imam Kisa\’i, Imam Hafash dan Imam Kholaf membacanya dengan imalah kubro dan dengan fat hah mim مَجْريهَا (majreeha) sedangkan Imam Abu \’Amr membacanya dengan imalah kubro juga tapi dengan mendhommahkan mim مُجْريهَا (mujreeha) dan imam Warasy membacanya seperti Abu A\’mr tapi dengan imalah sughro مُجْر يهَا dan para ulama Qurro\’ yang lain dalam qiro\’ah yang sepuluh membacanya dengan biasa yaitu مُجْرَاهَا (mujrooha).
Jadi dibaca sedemikian rupa karena mengikuti Imam Qurro\’ tertentu, tatkala di Indonesia ini yang berlaku dan yang tersebar adalah Qiro\’at Hafash dari Imam A\’shim maka kita membacanya dengan مَجْريهَا (majreeha)
2. Seperti yang saya katakana bacaan Al Qur\’an ini adalah sunnah muttaba\’ah sesuatu yang harus diikuti yang datang dari ulama qiro\’at maka tidak boleh kita membuat-buat sekehendak hati kita sendiri, adapun saktah yang ada dalam surat Yasin ayat 52 termasuk hal yang harus didapat dengan menukil dan mendengar dari para ulama ahli qiro\’at, sebagaimana dalam kitab An-Nasyr Fi Qiroo\’at al \’asyr juz 1 hal 243 dikatakan demikian, kenapaharus dengan menahan nafas? Itulah yang membedakan antara saktah dengan waqof, waqof terhenti dengan bernafas sedangkan saktah berhenti dengan menahan nafas dan penafsiran ini adalah yang mu\’tamad (penafsiran terkuat) dalam menafsirkan makna saktah adapun ulama lainnya ada yang mentafsirkan saktah dengan makna lainnya.
Boleh juga diketahui bahwa yang membaca dengan saktah di ayat tsb (Yasin ayat 52) hanya imam Hafas, adapun Imam-Imam Qiro\’at yang lain dari para ahli qiro\’at sepuluh mereka tidak membacanya dengan saktah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam