Home › Forums › Forum Masalah Umum › cara baca alquran
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years, 7 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
April 29, 2008 at 4:04 am #101108192muhammad agus irawanParticipant
assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
semoga habib dan keluarga selalu sehat dalam perlindungan allahya habib saya ingin bertanya mengenai cara membaca alquran
1.dalam surat HUD ayat 41,pada waktu kecil saya diajari oleh guru ngaji saya ,bahwa dalam ayat tersebut dibaca BISMILLAHI MAJREEHA WAMURSAAHA bukan dibaca
MAJROOHA.Mengapa dibaca demikian?mohon penjelasannya
2.dalam surat YASIN ayat 52,di ayat tersebut terdapat tanda SAKTAH,dimana kalau bertemu tanda waqaf tersebut diharuskan berhenti dengan menahan nafas kemudian melanjutkan bacaanya.Mengapa diharuskan menahan nafas? mohon penjelasannyademikian ya habib
atas penjelasannya saya ucapkan banyak terima kasih
jaza kumullah khoiron katsiro
wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuhMay 2, 2008 at 3:05 am #101108266Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
1. Dalam ilmu Al qur\’an ada yang disebut dengan qiroat, dan qiroat ini adalah sunnah muttaba\’ah artinya sesuatu yang harus diikuti yang diambil dari para ulama Qiro\’at yang semuanya berasal dari Rasulullah saw, dalam bacaan
بسم الله مجريها ومرساها diantara ulama Qiro\’at yaitu Imam Hamzah, Imam Kisa\’i, Imam Hafash dan Imam Kholaf membacanya dengan imalah kubro dan dengan fat hah mim مَجْريهَا (majreeha) sedangkan Imam Abu \’Amr membacanya dengan imalah kubro juga tapi dengan mendhommahkan mim مُجْريهَا (mujreeha) dan imam Warasy membacanya seperti Abu A\’mr tapi dengan imalah sughro مُجْر يهَا dan para ulama Qurro\’ yang lain dalam qiro\’ah yang sepuluh membacanya dengan biasa yaitu مُجْرَاهَا (mujrooha).
Jadi dibaca sedemikian rupa karena mengikuti Imam Qurro\’ tertentu, tatkala di Indonesia ini yang berlaku dan yang tersebar adalah Qiro\’at Hafash dari Imam A\’shim maka kita membacanya dengan مَجْريهَا (majreeha)2. Seperti yang saya katakana bacaan Al Qur\’an ini adalah sunnah muttaba\’ah sesuatu yang harus diikuti yang datang dari ulama qiro\’at maka tidak boleh kita membuat-buat sekehendak hati kita sendiri, adapun saktah yang ada dalam surat Yasin ayat 52 termasuk hal yang harus didapat dengan menukil dan mendengar dari para ulama ahli qiro\’at, sebagaimana dalam kitab An-Nasyr Fi Qiroo\’at al \’asyr juz 1 hal 243 dikatakan demikian, kenapaharus dengan menahan nafas? Itulah yang membedakan antara saktah dengan waqof, waqof terhenti dengan bernafas sedangkan saktah berhenti dengan menahan nafas dan penafsiran ini adalah yang mu\’tamad (penafsiran terkuat) dalam menafsirkan makna saktah adapun ulama lainnya ada yang mentafsirkan saktah dengan makna lainnya.
Boleh juga diketahui bahwa yang membaca dengan saktah di ayat tsb (Yasin ayat 52) hanya imam Hafas, adapun Imam-Imam Qiro\’at yang lain dari para ahli qiro\’at sepuluh mereka tidak membacanya dengan saktah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.