Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Dimanakah makom Imam Ali KW ? › Re:Dimanakah makom Imam Ali KW ?
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. malaikat mengaminkan doa kita selama doa kita baik, bahkan teriwayatkan pada Shahih Muslim bahwa Rasul saw bersabda : jika seorang muslim mendoakan saudara muslimnya malka malaikat berkata : \"amin dan bagimu pula kemuliaan sebagaimana doa yg kau doakan untuk saudaramu\".
malaikat mengaminkan doa yg baik, namun belum menjamin terkabulnya doa, karena terkabulnya doa adalah pilihan Allah swt, Allah swt memiilihkan yg terbaik bagi kita, jika baik dan akan membawa kebaikan dimasa mendatang maka dikabulkan. jika baik namun akan membawa keburukan dimasa mendatang maka Allah swt menggantikan doa itu dengan penghapusan dosa atau menyingkirkan musibah dari pendoa itu.
2. istkharah adalah meminta petunjuk dari Allah swt mana yg akan membawa kebaikan dimasa mendatang, berbeda dg shalat hajat, yg memang dimaksudkan mengabulkan hajat yg kita inginkan
3. mereka kini sudah dididik di jakarta, namun sulit mengirm mereka ke Darulmustofa Yaman, karena maaf IQ mereka banyak yg rendah, dan di papua sangat membutuhkan da\’i dalam waktu dekat, sulit dan berbahaya jika terlalu lama dibiarkan tak ada yg memimpin shalat, puasa, tarawih, takbiran dll, maka kita mendidik mereka hanya fiqih dasar saja, 2 tahun lalu dipulangkan untuk menjadi imam di wilayah mereka dan mengambil lagi santri lain dari wilayah lain di papua untuk diajari fiqih dasar lagi, drmikian selanjutnya, kemudian kita akan memilih mereka yg mempunyai IQ yg cerdas beberapa saja, untuk memperdalam syariah 1 tahun atau 2 tahun, mereka akan menjadi pengajar bagi teman temannya disana yg masih taraf pengetahuan fiqih dasar,
kemudian diantara yg cerdas itu akan kita pilih lagi untuk diajukan ke Darul Mustofa Yaman, karena disana syaratnya kini adalah hafal Alqur\’an dan 2000 hadits, sungguh berat bagi pemuda papua, disatu fihak mereka butuh para imam dan penuntun dalam . fiqih dasar untuk segera bertebaran disana agar tak didahului dakwah non muslim yg menyita wilayah wilayah muslimin, do fihak lainnya kita harus pula menyiapkan anak anak cerdas diantara mereka untuk mendalami syariah lebih dalam agar menjadi pengajar para imam yg fiqihnya masih dasar itu. setelah itu barulah kita sedikit tenang untuk bisa memilih beberapa yg mampu menghafal kuat untuk mempersiapkan diri ke darul mustofa yaman
4. saudaraku hal ini masih ikhtilaf, mengingat negeri negeri lain yg jauh lebih keras dalam syariah dari kita belum mengakui hal itu, seperti malaysia, brunei, dan negeri negeri timur tengah lainnya, maka dengan mereka diam, membuat penemuan di negeri kita masih ada ikhtilaf dan belum ada kesepakatan dunia, khususnya negeri negeri yg mayoritas muslimin,
namun semampunya jika bisa dihindari. jikapun harus, maka bisa mengkonsumsi supplement supplement yg membuang toxin dg cepat, dan yg termudah adalah banyak minum air putih, ia sangat efektif membuang segala zat buruk pada tubuh, perbanyak minum air sebelum berangkat sebanyak banyaknya, maka sebelum kita sampai ketanah suci kita sudah bersih dari zat itu.
5. hal itu tidak saya temukan pada riwayat shahih, namun tidak mustahil karena riwayatnya masyhur, namun yg dimaksud bahwa nabi saw yg pertama masuk sorga adalah semua mereka yg disorga akan dikeluarkan untuk hisab dan hari perkumpulan, dan setelah itu tak ada yg menginjak sorga sebelum sayyidina Muhammad saw
6. Berkata Imam Ibn Hajar : “Berkata Imam Al Baidhawiy : ketika orang yahudi dan nasrani bersujud pada kubur para Nabi mereka dan berkiblat dan menghadap pada kubur mereka dan menyembahnya dan mereka membuat patung – patungnya, maka Rasul saw melaknat mereka, dan melarang muslimin berbuat itu, tapi kalau menjadikan masjid di dekat kuburan orang shalih dengan niat bertabarruk dengan kedekatan pada mereka tanpa penyembahan dengan merubah kiblat kepadanya maka tidak termasuk pada ucapan yang dimaksud hadits itu”(Fathul Bari Al Masyhur Juz 1 hal 525)
Dijelaskan pada kitab Mughniy Almuhtaj fi Syarahil Minhaj oleh AI Imam khatiib syarbiniy bab washaya bahwa diperbolehkan membangun kuburan para nabi atau shalihin, demi menghidupkan syiar dana mengambil keberkahan,
Disebutkan pula pada Kitab Raudhatuttaibin oleh Hujjatul Islam Al Imam Nawawi Bab Washaya : Diperbolehkan untuk Muslim atau kafir dzimmiy (kafir dzimmiy adalah kafir yg tak memusuhi/,memerangi muslimin) untuk berwasiat membangun Masjidil Aqsha, atau masjid lainnya, atau membangun kubur para Nabi dan para shalihin untuk menghidupkan syiar dan bertabarruk padanya.
tentunya yg dimaksud adalah pekuburan ulama dan shalihin, bukan hanya dari kalangan habaib semata.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kiebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam