Home › Forums › Forum Masalah Umum › Ibnu Ishaq › Re:Ibnu Ishaq
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
hal itu hanya tuduhan orang yg tidak berilmu saja, Ibn Ishaq seorang ulama Mu\’tabar, Imam besar dimasanya, mustahil ia seorang syiah jika tak ada kesaksian dari para Muhadditsin bahwa ia tergolong Rafidhah, karena fatwanya dan riwayatnya diterima oleh ulama dimasanya,
mengenai riwayat riwayat ganjil tsb, ini adalah riwayat, tidak bisa kita menuduh seseorang syiah karena riwayatnya tampak condong ke syiah, beliau hanya meriwayatkan,
lalu bagaimana dg Imam Bukhari yg meriwayatkan dalam shahih nya bahwa Fathimah ra putri Rasul saw marah kepada Abubakar shiddiq ra?, apakah Imam Bukhari dituduh syiah pula..?
tentunya tidak demikian, dalam masalah ilmu maka tidak bisa suatu riwayat disembunyikan, semua orang yg amanah sebagaimana Imam imam terdahulu mereka tak menyembunyikan riwayat yg mereka ketahui karena takut dituduh syiah atau rafidah, beda dengan mereka yg menuduh Ibn Ishaq itu, mereka lebih senang menyembunyikan ilmu daripada dituduh syiah atau rafidhah atau lainnya.
mengenai ucapan Imam Nawawi saya ragu akan kebenaran bahwa Imam Nawawi mengucapkannya, namun bila betul, maka perlu difahami bahwa dalam ilmu hadits dan sejarah para pakar hadits, ucapan : \"pembohong besar\" berbeda dengan istilah kita, bahwa ucapan itu berarti orang tsb sudah biang kejahatan,
namun dalam ilmu hadits, bisa saja seorang ulama dikatakan :\" Pembohong besar\", karena lemah dalam beberapa riwayatnya, atau seseorang digelari : \"Mungkar\" yg artinya \"Jahat\", tentunya bukan berarti ia penjahat, namun ia beberapa kali membuat kesalahan riwayat,
istilah istilah buruk itu dimunculkan sebagai penjagaan terhadap keshahihan hadits, Imam Hakim pernah dituduh sebagai \"Pembohong besar\" karena ada beberapa hadits dhoif yg dikategorikan shahih olehnya, tapi bukan berarti seluruh hadits riwayat Imam Hakim ditolak, karena banyak sekali hadits shahih nya yg diterima,
namun dalam klasifikasi para Muhaddits Imam Hakim tak masuk dalam nominasi 7 besar, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Tirmidzi, Imam Ibn Majah, Imam Abu Dawud, Imam Nasai, Imam Muslim dan Imam Bukhari.
7 besar ini adalah nominasi khusus, dan diantara 7 Besar ini adalagi nominasi diatasnya yaitu Kutubussittah (Enam kitab rujukan), yaitu kesemua mereka kecuali Imam Ahmad bin Hanbal, dan dari 6 besar itu dipecah menjadi dua bagian, yaitu Kutubul arba;ah (Imam Tirmidzi, Imam Ibn Majah, Imam Abu Dawud, Imam Nasai), dan Nominasi diatasnya adalah Shahihain, yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan dari kesemuanya ini, dari enam besar, tujuh besar, dan seluruh Imam AHlul hadits, yg tertinggi adalah Imam Bukhari, yaitu kitabnya yg termasyhur Shahih Bukhari.
kembali kepada permasalahan Imam Hakim, masih banyak lagi dari para pakar hadits yg tak termasuk 7 besar, diantaranya Imam Daruquthni, Imam Baihaqiy dan banyak lagi, padahal mereka Muhaddits besar, termasuk Ibn Ishaq.
walaupun ada satu atau dua tuduhan pada mereka, namun mereka yg memahami ilmu hadits tak akan berani mencap fulan syiah, fulan rafidhah, sembarangan sebagaimana mereka yg tak berilmu, sebab mereka itu lautan ilmu dan sangat tinggi derajatnya diantara para Imam, dan diantaranya adalah Ibn Ishaq.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam