Home › Forums › Forum Masalah Umum › Mahabbah & Ucapan Syukur › Re:Mahabbah & Ucapan Syukur
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu menyejukkan hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
Terimakasih atas budi baik anda tuk menyebarkan pembahasan di web ini kepada rekan rekan, semoga Allah menyatukan kita dalam kemuliaan selalu dunia dan akhirat, amiin,
Saudaraku, diantara mereka itu tak semuanya kelam akal, ada yg nitnya baik dan berakal suci, namun terjebak oleh ajaran2 yg sesat, nah.. mereka itu menerima nasihat, menerima dalil shahih, nah.. orang seperti itulah yg mesti anda dekati dan jelaskan tentang pemahaman pemahaman mereka yg menyimpang, dengan dalil dalil dari nash yg jelas,
Mereka itu berjiwa suci, anda jangan tertipu dengan kemahiran mereka mengucap 100 hadits, dan kekerasan mereka dalam kebatilan, sungguh mereka itu bisa berubah dalam sekejap, tentunya senjata utama adalah akhlak, dan hujjah yg kuat dan shahih aqlan wa syar’an (secara akal logika dan secara dalil),
Saya saat di Manokwari belum lama ini, sebelum majelis saya sudah di wanti wanti oleh mereka : “Habib, disini ada seorang tokoh besar yg sangat disegani dan dituakan, namun dia itu benci pada rebana, baginya rebana haram masuk masjid, lalu kami harus bagaimana?”
Saya jawab : “bila kalian mau pakai rebana ataupun tidak, saya tetap akan menyinggung penjelasan mengenai hukum rebana”.
Rupanya mereka tetap memakai rebana, lalu saya ceramah, say jelaskan bagaimana orang orang Anshar menyambut Nabi saw dg rebana, dan saya hanya menukil satu hadits shahih Bukhari : “tanda tanda mukmin adalah cinta anshar, tanda tanda munafik adallah benci anshar” (Shahih Bukhari) lalu saya jabarkan bahwa Anshar memakai rebana.
Selesai saya ceramah, datanglah seorang tua tergopoh gopoh menyalami saya seraya menangis dan memeluk saya, sayapun wajar wajar saja dan dialah yg pertama menyalami saya setelah saya ceramah.
Ternyata dia itulah tokoh masyarakat yg anti rebana!, puluhan tahun ia menentang dan mengharamkan rebana di masjid masjid di manokwari Papua, terkena satu hadits saja ia luntur dan menangis, inilah contoh jiwa yg suci..
Walau ia dalam kesesatan berpuluh tahun namun bila dihadapkan dengan kebenaran yg jelas maka jiwa sucinya akan langsung menerima, karena memang ia selalu menerima kebenaran maka Allah pun akan menunjukkan padanya hidayah dan kebenaran,
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a’lam