Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › masih bingung › Re:masih bingung
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
semoga kebahagiaan dan kesejukan jiwa selalu menerangi hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
Diantara syarat sahnya khutbah jum\’at, khutbah harus dilaksanakan dengan bahasa arab maksudnya rukun-rukunya harus dilakukan dengan bahasa Arab meskipun para jamaah tidak memahaminya, bila diantara jamaah disuatu kampong tidak ada yang dapat melakukannya (dan ini jarang terjadi ) dan mereka tidak ada kesempatan untuk mempelajarinya sebelum tersisa waktu yang cukup, untuk swhalat dan khutbah maka diperbolehkan ketika itu salah seorang dari mereka untuk berkhutbah dengan bahasa lain kecuali ayat Al qur\’an tidak boleh diterjemahkan tetapi diganti dengan dzikir atau berdiam sejenak sekedar pembacaan satu ayat, jikalau mereka mungkin mempelajarinya sebelum itu maka wajib mereka mempelajarinya jikalau tidak satupun yang mempelajarinya maka semua penduduk tersebut berdosa dan mereka hanya boleh melaksanakan shalat dhuhur bukan shalat Jum\’at.
Ini semua disebutkan dalam kitab Tuhfatul muhtaj syarh minhaj juka kitab fiqih lainnya. Adapun selain rukun khutbah maka boleh dilakukan dengan selain bahasa arab dan tidak dianggap memotong sekalipun panjang dengan syarat masih ada kaitannya dengan khutbahseperti disebutkan dalam kitab Tuhfah, nashnya [b]
[size=4]
(والاخلو اشراط الموالاة) بين اراك نهما وبينهما وبين الصلاة بان لايفعل طميلا عرفا بمالا تعلق له بما هو فيه
[/size][/b]
Di dalam kitab I\’anah Tolibin juz 2 hal 83 dikatakan :[size=4][b]
فاذ فصل بما له تعلق بها لم يضر فلا بفطع الموالاة الوالاة الوغط وان ل وكذا فارة وان طالت حيث تضمنت وعظا[/b][/size]
Dengan ini kita pahami bahwa khutbah yang dilakukan pada shalat Jum\’at dijakarta khususnya sekalipun pangjang tidak membatalkan Khutbah Jum\’at selam isinya masih ada kaitannya dengan khutbah tersebut.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
[size=3][/size]