Home › Forums › Forum Masalah Umum › Tukar Menukar Barang › Re:mengusap wajah selepas doa
4. tak satupun dari mereka yg mencapai derajat Alhafidh, mereka hanya menukil dari buku buku hadits, entah karena kelicikannya atau karena kebodohannya dalam ilmu bahasa, [b]saya lebih senang berpendapat bahwa mereka ini terlalu bersemangat namun tidak berilmu lalu berfatwa seakan menyamai para muhadditsin, padahal buku buku hadits yg masih ada kini sudah hanya tinggal sisa sisa saja dari jutaan hadits yg tak sempat dibukukan,
kita memiliki sanad guru, yg melihat dari gurunya, dari gurunya, demikian hingga Rasul saw, semua guru guru kita adalah orang shalih, adalah ulama, adalah pecinta Rasul saw, [/b]
jelas jelas mereka menusuk ucapan Ibn Hajar Al Atsqalaniy rahimahullah yg mengatakan bahwa hadits itu hasan bighairih, karena ada dari periwayat lainnya, mereka malah menuduhnya munkar atau Bid\’ah.
1. Bahwasanya Rasul saw saat akan tidur di pembaringannya, menggabung kedua telapak tangannya lalu nafatsa (meniup dg sedikit meludah) pada kedua telapak tangannya lalu membaca surat Al Ikhlas dan Alfalaq dan Annaas, lalu mengusapkannya ke wajahnya, dan seluruh tubuh yg mungkin dicapainya, neliau mengulanginya 3X (Shahih Bukhari hadits no.4729).
2. Bahwasanya Rasul saw bila telah menuju pembaringannya nafatsa pada kedua telapak tangannya dengan Qulhuwallahu ahad dan Mu\’awwidzatain, lalu mengusapkannya kewajahnya dan anggota tubuhnya yg dapat dicapai kedua tangan beliau saw, berkata Aisyah ra, ketika beliau sakit maka beliau menyuruhku untuk melakukannya untuk beliau saw (Shahih Bukhari hadits no.5416)
jelas jelas hadits riwayat Shahih Bukhari dijelaskan bahwa Rasul saw mengusap wajahnya dalam doa beliau saw, terutama saat akan tidur dan saat sakit.
[b]memang tak ada hadits shahih dalam mengusap wajah disetiap selepas doa, namun hadits Bukhari ini jelas jelas merupakan hujjah yg menafikan larangan mengusap wajah setelah doa, karena Rasul saw melakukannya saat akan tidur, dan surat Alfalaq dan Annaas maknanya adalah doa untuk dilindungi dari syaitan dll. beliau saw melakukannya, [/b]
kita bertanya, mengapa beliau mengusapkannya kewajah dan seluruh tubuhnya?, karena kedua tangan yg terangkat kehadirat Allah swt itu terlimpahi keberkahan, dan beliau saw mengusapkannya keseluruh tubuhnya, demikian pula nafas dan air ludah yg dilewati oleh pembacaan Alqur\’an pun membawa keberkahan hingga beliau meniupkannya disertai sedikit ludah pada telapak tangan beliau saw sebelum mengusapkannya, dan hal yg paling penting dari semua ini sebagai kesimpulan, tak ada satupun ayat, atau hadits, atau ucapan Muhadditsin yg melarang mengusapkan kedua tangan ke wajah setelah berdoa, hanya mereka ini yg muncul di akhir zaman melarangnya, dan melarang hal ini merupakan Bid\’ah Dhalalah yg jelas.
mengenai mengangkat tangan saat berdoa, banyak diriwayatkan dg Nash yg jelas.
semoga Allah memberi mereka hidayah dan membimbing mereka kejalan yg luhur dan benar, demikian wahai saudaraku,
Wallahu a\’lam