Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Tasyahud dan salaam › Re:Tasyahud dan salaam
alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan
Mas kukuh yg kumuliakan, semoga sehat sehat selalu,
1. mengenai shalawat tersebut, merupakan perintah Rasul saw, dan bahwa teriwayatkan pada banyak hadits riwayat shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa para sahabat bertanya pada Rasul saw, bahwa kami telah tahu salam untukmu, maka bagaimana bacaan kami bershalawat padamu wahai Rasulullah?
maka Rasul saw mengajarkan lafadh shalawat tsb, dan barangkali kita bertanya, apakah yg dimaksud dalam petanyaan itu adalah shalawat diluar shalat?,
jawabannya adalah pada riwayat shahih Ibn Hibban dan Imam Hakim pada shahihnya, dalam kedua riwayat yg shahih menjelaskan bahwa pertanyaan sahabat radhiyallahu\’anhum saat itu adalah : Bagaimana bacaan kami bershalawat padamu saat kami sholat..?, maka Rasul saw mengajarkan bacaan shalawat Ibrahimiyah tsb.
maka jelaslah sudah bahwa Rasul saw yg emngajari demikian, dan sungguh Rasul saw sendiri bershalawat pada dirinya, karena shalawat adalah doa., sebagaimana bisa saja Budi berdoa pada Allah : wahai Allah rahmatilah Budi dan keluarga Budi, sebagaimana kau telah merahmati fulan dan keluarga fulan.
doa semacam ini lumrah saja, bahkan Imam Nawawi dalam kitabnya syarah nawawi ala shahih muslim menjelaskan bahwa Rasul saw telah berdoa demikian karena tawsdhu beliau saw padahal beliau lah pemimpin para nabi dan Rasul,
namun dari akhlak mulia beliau maka beliau meminta doa demikian, namun setiap kali orang bershalawat dengan shalawat itu maka bertumpuk tumpuk berjuta kali lipat kemuliaan pada nabi Ibarhim terlimpah pada Nabi Muhammad saw.
2. Nabi Ibrahim as adalah nabi termulia setelah Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim digelari Abul Anbiya, yaitu ayah para Nabi dan Rasul, karena bani israil adalah dari keturunan Ishak putra Ibrahim, dan seluruh nabi dari Bani israil ratusan jumlahnya, maka Rasul saw meminta kemuliaan pada Allah agar keluarga beliau saw pun dimuliakan Allah, sbagaimana Allah memuliakan keluarga Nabi Ibrahim dengan ratusan kenabian.
padahal tentunya Pemimpin para Nabi dan Rasul adalah Nabi Muhammad saw.
3. salam itu berbeda pendapat para ulama, sebagian mengatakan bahwa salam ke kanan adalah bersalam pada seluruh muslimin muslimat dan hamba Allah yg shaleh diarah kanannya, dan kemudian hal yg sama ke kirinya, dan tak mesti mereka itu mendengar atau tidak, dan tak disyaratkan mereka mengetahuinya atau tidak, karena ia merupakan doa : \"semoga salam sejahtera berlimpah pada kalian\",
sebagaimana doa mendoakan orang mukminin mukminat pun tak mesti harus didengar oleh seluruh muslimin,dan demikianlah Rasul saw mengajari kita melakukannya,
sebagaimana sabda beliau saw : Shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku shalat\"(Shahih Bukhari), maka kita pun berpadu dengan para ulama kita untuk selalu mengikuti shalat beliau saw.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam