Home Forums Forum Masalah Fiqih Tasyahud dan salaam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #103443350
    maman surahman
    Participant

    Assalamu alaikum Wr.Wb.
    Mohon ma\’af sebelumnya apabila pertanyaan saya ini mungkin dianggap awam atau sebagainya.
    Ada beberapa pertanyaan yang ingin saya sampakan kepada habib a.l. :
    1. Dalam melaksanakan shalat khususnya ketika saat tasyahud, saya membaca shalawat dan salam untuk baginda Rasulullah dan keluarganya juga shalawat dan salam untuk nabi ibrahim dan keluarganya, pertanyaan saya apakah Rasulullah saat tasyahud membaca shalawat dan salam untuk dirinya juga keluarganya?
    dari buku yang saya baca (Tuntunan Shalat Rasulullah oleh Ibnu Qoyim Alzaujiyah) pada hal. 76 disebutkan bahwa \’Tidak ada satu hadistpun yang menjelaskan bahwa Nabi saw didalam tasyahud membaca shalawat dan salam kepada keluarganya\". Dari bacaan dlm buku tersebut, akhirnya saya berpikir apakah bacaan shalawat dan salam yang saya baca dalam tasyahud tidak berarti meng-ada2 (bid\’ah)?
    2. Mohon penjelasan, dalam tasyahud ada bacaan shalawat dan salam kepada nabi Ibrahim dan keluarganya, pertanyaan saya kenapa shalawat dan salam tersebut hanya untuk nabi ibrahim tidak untuk nabi yang lainnya juga.
    3. Setiap shalat diakhiri dengan bacaan salam (Assalamualaikum warahmatullah dstnya), pertanyaan saya adalah kata \"kum\"/anda/kamu ditujukan untuk siapa sebab ada beberapa teman saya yang menyampaikan bahwa kum disitu untuk kaum muslimin disebelah kanan dan kiri kita, kalau memang benar demikian bagaimana kata \"kum\" diartikan apabila kita sedang shalat tidak berjamaah.

    Demikian beberapa pertanyaan saya yang mungkin dianggap berlebihan, mohon ma\’af hanya karena keterbatasan wawasan yang saya miliki sehingga saya mengajukan pertanyaan2 tersebut.
    Terima kasih sebelumnya atas kesediaan Habib untuk memberi pencerahan ilmu kepada saya.

    Wassalam

    #103443373
    Munzir Almusawa
    Participant

    alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan

    Mas kukuh yg kumuliakan, semoga sehat sehat selalu,
    1. mengenai shalawat tersebut, merupakan perintah Rasul saw, dan bahwa teriwayatkan pada banyak hadits riwayat shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa para sahabat bertanya pada Rasul saw, bahwa kami telah tahu salam untukmu, maka bagaimana bacaan kami bershalawat padamu wahai Rasulullah?

    maka Rasul saw mengajarkan lafadh shalawat tsb, dan barangkali kita bertanya, apakah yg dimaksud dalam petanyaan itu adalah shalawat diluar shalat?,

    jawabannya adalah pada riwayat shahih Ibn Hibban dan Imam Hakim pada shahihnya, dalam kedua riwayat yg shahih menjelaskan bahwa pertanyaan sahabat radhiyallahu\’anhum saat itu adalah : Bagaimana bacaan kami bershalawat padamu saat kami sholat..?, maka Rasul saw mengajarkan bacaan shalawat Ibrahimiyah tsb.

    maka jelaslah sudah bahwa Rasul saw yg emngajari demikian, dan sungguh Rasul saw sendiri bershalawat pada dirinya, karena shalawat adalah doa., sebagaimana bisa saja Budi berdoa pada Allah : wahai Allah rahmatilah Budi dan keluarga Budi, sebagaimana kau telah merahmati fulan dan keluarga fulan.

    doa semacam ini lumrah saja, bahkan Imam Nawawi dalam kitabnya syarah nawawi ala shahih muslim menjelaskan bahwa Rasul saw telah berdoa demikian karena tawsdhu beliau saw padahal beliau lah pemimpin para nabi dan Rasul,

    namun dari akhlak mulia beliau maka beliau meminta doa demikian, namun setiap kali orang bershalawat dengan shalawat itu maka bertumpuk tumpuk berjuta kali lipat kemuliaan pada nabi Ibarhim terlimpah pada Nabi Muhammad saw.

    2. Nabi Ibrahim as adalah nabi termulia setelah Nabi Muhammad saw, Nabi Ibrahim digelari Abul Anbiya, yaitu ayah para Nabi dan Rasul, karena bani israil adalah dari keturunan Ishak putra Ibrahim, dan seluruh nabi dari Bani israil ratusan jumlahnya, maka Rasul saw meminta kemuliaan pada Allah agar keluarga beliau saw pun dimuliakan Allah, sbagaimana Allah memuliakan keluarga Nabi Ibrahim dengan ratusan kenabian.

    padahal tentunya Pemimpin para Nabi dan Rasul adalah Nabi Muhammad saw.

    3. salam itu berbeda pendapat para ulama, sebagian mengatakan bahwa salam ke kanan adalah bersalam pada seluruh muslimin muslimat dan hamba Allah yg shaleh diarah kanannya, dan kemudian hal yg sama ke kirinya, dan tak mesti mereka itu mendengar atau tidak, dan tak disyaratkan mereka mengetahuinya atau tidak, karena ia merupakan doa : \"semoga salam sejahtera berlimpah pada kalian\",

    sebagaimana doa mendoakan orang mukminin mukminat pun tak mesti harus didengar oleh seluruh muslimin,dan demikianlah Rasul saw mengajari kita melakukannya,

    sebagaimana sabda beliau saw : Shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku shalat\"(Shahih Bukhari), maka kita pun berpadu dengan para ulama kita untuk selalu mengikuti shalat beliau saw.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.