Afwan akhi Aqil, saya mau tanya, kalau seandainya ada murobbi yang mengatakan bahwa maulid itu bid\’ah dholalah, apakah murobbi itu bisa dilaporkan juga kepada pengurus PKS?
Saya ini sudah pernah dioper ke beberapa murobbi. Dan semua murobbi saya menyatakan bahwa maulid itu bid\’ah dholalah. Pernah juga salah satu murobbi saya yang menyatakan bahwa tasawwuf itu bid\’ah dholalah, tawassul dengan nabi Muhammad juga bid\’ah dholalah. Bukan hanya murobbi2 saya, hampir semua teman saya yang ikut halaqoh di PKS dan rajin ikut liqo mingguan menyatakan demikian. Kecuali teman2, yang selain ikut liqo di PKS, juga mengaji di pengajian2 yang biasa mereka sebut dengan \’pengajian tradisional\’. Hingga saya berkesimpulan bahwa hampir semua anggota PKS telah terkena paham wahhabi. Sepertinya mereka tidak bisa ditolong, kecuali mereka2 yang juga ikut pengajian ASWAJA. Mereka yang juga ikut pengajian ASWAJA masih bisa ditolong. Jika diibaratkan anak panah, orang PKS yang masih mengaji di ASWAJA adalah seperti anak panah yang masih tertahan pada tali busur, jika kita mengambil anak panah itu, maka dia selmat. Tetapi jika dia sudah tidak lagi mengaji di ASWAJA, maka dia tidak akan lama tertahan pada tali busur, kemudian dia akan menjadi anak panah yang terlontar. Jika anak panah telah terlontar dari tali busurnya, apakah ia akan dapat kembali? Anak panah tidak seperti boomerang yang bila dilemparkan akan kembali lagi.
Saya sempat diminta tolong saudara seperjuangan saya untuk bergabung di liqonya, karena murobbinya telah mengajarkan ajaran wahhabi. Ketika saya bertanya tentang maulid, dia jelas2 menyatakan bahwa maulid itu bid\’ah dholalah. Lalu saya coba bertanya dengan menggunakan qias. Ketika qias yang saya utarakan itu tampaknya mulai masuk aqal, dia pun tidak menjawab saya kecuali menjanjikan kepada saya bahwa ia akan bertanya lagi kepada gurunya. Tapi setelah beberapa minggu, jawaban tak kunjung datang. Hingga saya keluar pun, dia belum memberi jawaban? Mungkin dia sulit untuk melepaskan keyaqinannya bahwa maulid itu bid\’ah dholalah.
Jadi bagaimana akhi, apakah murobbi2 seperti ini, yang mungkin mayoritas, bisa dilaporkan ke pengurus PKS?