Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › adzhan jumat 1x
- This topic has 14 replies, 4 voices, and was last updated 16 years, 1 month ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
May 13, 2007 at 8:05 pm #75558622Muhammad Ridwan SolehParticipant
Assalamu alaikum Bib. moga Habib tetap sehat selalu ya..Aamiin.
Bib, di kampus saya sholat jumatnya cuma satu kali adzhan, beda dengan sholat jumat yg biasanya ane lakukan dmasjid dekat rumah di kawasan tebet&menurut Imam syafii, 2 kali..yg mau ane tanyakan, klo kita mau sholat qobliyah jumat gimana tuh, sedangkan klo kita nunggu adzan berarti berbarengan ma khutbah donk..apa kita gak usah sholat qobliyah jumat…??hukumnya sholat qobliyah pas waktu khutbah itu gimana??sebenarnya riwayat/hadits2 dari adzhan untuk satu kali dan dua kali itu gimana sih Bib??jazakallah khairan katshiran..Wassalamu alaikum Bib.May 14, 2007 at 9:05 am #75558625Aditya HartonoParticipantWa\’alaikumsalaam Warohmatullohi wabarokaatuh
Saudaraku ana mau berbagi sama antum mengenai pertanyaan antum, insya Alloh habib Munzir akan membenarkan bila saya salah
Jika kita ingin sholat qobliyah jum\’at dimasjid yang sudah kita ketahui bahwa kebiasaan adzannya 1x maka laksanakan sebelum waktu khotib naik mimbar atau dengan kata lain sebelum adzan itu dikumandangkan setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid lalu disambung dengan qobliyah jum\’at, atau kalo mau bisa diniatkan dalam 1 sholat yang kita lakukan dengan 3 niat yaitu sholat sunah wudhu,tahiyaatul masjid dan qobliyah jum\’at.
Hukum sholat qobliyah pas waktu khutbah, ini harus dilihat dulu masalahnya apakah dia baru datang ke mesjid itu atau sudah ada di masjid itu, jika dia baru datang ke mesjid itu boleh melakukan sholat qobliyah jum\’at tapi dipercepat sholatnya, tapi jika dia sudah ada dalam mesjid itu (sudah duduk) dan khotib sudah naik mimbar maka tidak diperkenankanlah ia untuk bangun lagi melaksanakan qobliyah jum\’at.
Riwayat mengenai adzan 1x atau 2 x memang panjang ceritanya, singkatnya begini Imam Bukhari meriwayatkan dari As-Saaib bin Yaziid bahwa Adzan Jum\’at pada masa Rasululloh, Abu Bakar dan Umar bin Khotob adalah 1x, yaitu ketika Khotib sedang duduk di Mimbar, Pada masa Utsman bin Affan karena orang yang datang amat banyak, tempat merekapun ada yang jauh,atau kesibukan dagang yang menjadi² maka ditambahlah adzan 1x lagi, yaitu yang sekarang kita sebut adzan pertama.
Memang ada ikhtilaf tentang masalah ini, ada yang bilang sunah ada yang bilang suatu bid\’ah. Kedua pendapat tersebut didukung oleh dalil masing²
Adzan 1x memang perlu, sedang adzan pertama bila tidak dilaksanakan tidak ada masalah dan bila dikerjakan pun tidak ada maslah, karena yang berijtihad untuk ini adalah sayidina Utsman bin Affan Rodhiallohu Anhu seorang Sahabat nabi yang dijamin Alloh masuk syurga, dan para sahabat yang lainpun tidak membantahnya.
Rasululloh bersabda \" Berpeganglan pada Kitabulloh,sunnahku dan khulafaaurrasyidiin setelahku.Demikian Saudaraku
Wa\’llohu \’Alam
Wassalam
Hartono – Mangga Besar XIII
May 14, 2007 at 4:05 pm #75558636Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
mengenai Jumat itu bila anda tak sempat Qabliyah sebelum jumat maka boleh Qabliyah sesudah Jumat, karena waktu Qabliyah tidak hilang dengan perbuatan shalat fardhu, dan waktu Qabliyah bisa direndengkan dengan Ba\’diyah, karena waktu Qabliyah berkesinambungan hingga habisnya waktu shalat.Qabliyah dhuhur akan habis waktunya saat adzan asar, demikian seterusnya.
mengenai asal muasal dua adzan pada jumat itu adalah Bid;ah hasanah yg dilakukan pertama kalinya oleh Khalifah Utsman Bin Affan ra dimasa khilafahnya, sebagaimana dijelaskan bahwa beliau menambahkan menjadi dua adzan dan satu Iqamah (shahih Bukhari hadits no 870 dan 871).
maka hal yg lucu bila masa kini mereka tak mau mengikuti fatwa khalifah, kalau Amirulmukminin tak mau mereka ikuti, lalu lebih memilih fatwa mereka dari Amirulmukminin Utsman bin Affan ra, dg alasan mereka ingin sesuai dengan nabi saw,
apakah mereka kira Khalifah Utsman ra itu bodoh pula dan tak mengerti sunnah?, lalau bagaimana dg ribuan sahabat yg masih hidup dimasa Utsman bin Afan yg tak ada satupun protes akan hal ini, bodoh semua kah ribuan sahabat itu?,
kasihan mereka ini wahai saudaraku, semoga Allah beri mereka hidayah,
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a\’lam
July 14, 2008 at 7:07 am #75570942MuhammadParticipantAssalamu\’alaikum Wr. Wb
Curahan Rahmat semoga selalu tercurah kepada guruku habib Munzir sekeluarga
Kalau boleh saya menambahkan bertanya :
1. Jadi lebih afdhal 2x adzan ya bib ? Kebetulan saya dikantor hanya 1x adzan saja. Apakah berarti harus saya rubah juga jadi 2x adzan habib ? Bagaimana saran habib ?2. Apakah sah shalat Jum\’at kami padahal kami semua adalah karyawan bukan penduduk yang tinggal di sekitar mesjid kantor (tidak mukim) ?
3. Apakah ada dalil tentang kebolehan Khutbah Jumat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ?
Jazaakallah khairun katsir
Wassalamualaikum Wr. WbJuly 14, 2008 at 9:07 am #75570955Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
1. saran saya anda jadikan dua adzan, dan umumkan dalilnya, tentunya kita mesti mengikuti para sahabat Rasul saw, karena itu bukan fatwa Khalifah Utsman ra saja, tapi disepakati seluruh sahabat dimasa itu, maka yg memungkirinya tentunya ia bertentangan dengan fatwa kesepakatan seluruh sahabat Rasul saw dimasa itu, sedangkan Rasul saw bersabda : \"Berpeganglah pada sunnahku dan sunnah khulafa\’urrasyidin\".(Musnad Ahmad, Mustadrak ala shahihain, Sunan Ibn Majah dll).
namun jika hal itu tak menimbulkan fitnah.2. berikhilaf fuqaha masa kini dalam hal ini, sebagian membolehkannya, maka jika anda ragu maka lakukan shalat dhuhur sesudahnya, namun jika tidak maka sungguh ada beberapa fuqaha yg mengesahkannya karena keadaan zaman yg telah berbeda, memang hal ini diakui dalam syariah bahwa dalam keadaan zaman yg berbeda ada mesti fatwa fatwa baru yg mempermudah ummat agar selalu dalam kemuliaan dan keringanan
3. hal ini adalah Ijtihad para ulama, karena tujuan utama khutbah adalah memberi peringatan, lalu apa gunanya memberi peringatan jika hadirin tak mengerti, maka para ulama mewajibkan rukunnya saja dalam bahasa arab, sisannya adalah dg bahasanya masing masing
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
July 14, 2008 at 12:07 pm #75570988MuhammadParticipantAssalamu\’alaikum Wr. Wb
Curahan Rahmat & Kelembutan Allah SWT semoga selalu tercurah untuk guruku yg mulia al Mukarrom al Alim ak Habib Munzir al Musawa dan keluarga.
Jadi walau Nabi SAW, sahabat Abu Bakar ra dan Umar ra memilih 1x adzan sementara Sayyidna Utsman ra memilih 2x adzan, kita tetap harus mengikuti Sayidina Utsman ra. gitu ya Bib. Maaf saya masih blm faham, kenapa kita harus menggunakan yang 2x tidak yg 1x ? Maaf habibana.
Saya ingin mengundang habib Munzir untuk menjadi khatib tetap di mesjid kantor saya. Apakah habib bersedia ? kami di daerah Sentul bogor sekaligus kami juga ingin mengadakan ta\’lim khusus habib Munzir. Mudah2an habib berkenan…Perkenankan ya Bib ………
Semoga Allah SWT yang Maha Memelihara, selalu memelihara dan mengasuh kita dengan kelembutanNya. Amin
Wassalamu\’alaikum Wr.WB
July 14, 2008 at 2:07 pm #75570995Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
sebenarnya tidaklah pantas kita memilih yg satu adzan, karena perubahan telah terjadi, mustahil pula Khalifah Utsman bin Affan ra., Khalifah Ali kw, dan seluruh sahabat dimasa itu, dan seluruh Imam Madzhab hinga kini mereka dalam kebatilan dan memilih meninggalkan sunnah, ini adalah logika dari mereka yg dangkal dalam memahami ilmu hadits,Khalifah Utsman ra mengambil keputusan itu adakah kita menuduhnya ingkar sunnah?, atau kita menganggapnya tak mengerti mana yg terbaik?, lebih lagi adzan dua kali itu diteruskan dimasa Khalifah Ali, dan hingga kini oleh seluruh Madzhab.
Khalifah Ustman ra menambah adzan menjadi dua kali karena jumlah hadirin semakin banyak, dan sebelumnya tidak sebanyak itu, maka perubahan ini layaknya kita ikuti, sebagaimana banyaknya kejadian yg baru setelah wafatnya Rasul saw sebagaimana riwayat dibawah ini :
Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yg mereka itu para Huffadh (yg hafal) Alqur’an dan Ahli Alqur’an di zaman Khalifah Abubakar Asshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra : “Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulqur’an, lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan dan menulis Alqur’an, aku berkata : Bagaimana aku berbuat suatu hal yg tidak diperbuat oleh Rasulullah..??, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!”
berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gunung gunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an, bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yg tak diperbuat oleh Rasulullah saw??”, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih Bukhari hadits no.4402 dan 6768).
Nah saudaraku, bila kita perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dg Umar”, hatinya jernih menerima hal yg baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah pisah di hafalan sahabat, ada yg tertulis di kulit onta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah, justru mereka berdualah yg memulainya.
jika mereka memilih tetap bertahan dengan satu adzan, maka hendaknya mereka tak memakai Alqur;an yg sekarang ini, karena hal itupun tak dilakukan oleh Rasul saw dimasa hidupnya, tak ada pula perintah Allah dan Rasul untuk menjilidkan Alqur\’an, namun demi kemaslahatan ummat maka Alqur;an pun dijilid,
maka kita mengikuti fatwa itu hingga kini, demikian pula masalah adzan dua kali, namun hal ini dilakukan oleh mereka yg belum mendalami ilmu hadits,
tapi tentunya kita tak perlu menghina mereka, kita terus berlemah lembut pada mereka dengan memberikan kejelasan tentang hal yg shahih semampunya,
mengenai Khutbah Jumat.. duh saudaraku.. saya sudah lama menutup jadwal khutbah Jumat dan Khutbah Ied, saya lebih senang sembunyi di pojok pojok masjid untuk tafakkur dan mendengarkan penyampaian khatib
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
July 14, 2008 at 3:07 pm #75571013MuhammadParticipantAssalamu\’alaikum Wr.Wb
Sangat jelas keterangan dari habib. Subhanallah. Saya pun telah dibukakan dan lebih faham.
Jadi untuk ta\’lim pun habib tidak bisa ya. Tadinya saya ingin merintis majelisrasulullah di kantor kami di Sentul Bogor dan mudah2an teman2 pun jado lebih bersemangat. Walau agak kecewa kami tetap bisa mengerti kesibukan habibana.
Wassalamu\’alaikum Wr.Wb
July 14, 2008 at 4:07 pm #75571031MuhammadParticipantHabib Munzir yang saya hormati, terimakasih atas jawabannya yg membuat saya lebih sejuk dan bertambah ilmu terus.
Kalau setelah adzan pertama, jamaah itu Qobliah Dzuhur atau Qobliah Jumat ? Bagaimanakah cara yg benarnya sampai ke adzan ke-2 ? Dan bagimana bila ada jamaah yang setelah adzan pertama dia tidak ngapa2in, cuma duduk saja ?
Mudah2an saya bisa menghadirkan habib dalam majlis ta\’lim yg saya dan teman2 disini insya Allah ingin bangun. Kita benar2 dari NOL bib. Sudah pada nikah tapi belum bisa meng-Idolakan Rasulullah SAW. Tolong jangan bosan untuk mendoakan saya dan keluarga ya bib. Mudah2an habib selalu menyertakan nama saya dalam doa2 yg habib panjatkan kepada sang Penguasa alam semesta ini. Allahu Rabbana.
Terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.
July 14, 2008 at 4:07 pm #75571023Munzir AlmusawaParticipantsaudaraku yg kumuliakan,
barangkali bisa bukan diwaktu jumat, sebagaimana saya juga sering mengisi jadwal acara keagamaan di banyak perkantoran pada jam makan siang atau sore, maka hal ini bisa dijadwalkan,namun tentunya bukan khutbah jumat.
maka anda dapat menghubungi bagian penjadwalan kami Ustaz Syukron di 08176613400
demikian saudaraku, semoga sukses selalu
wassalam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.