Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Allah Tidak Terbatas
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 18 years, 6 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
March 19, 2006 at 6:03 pm #71966403Abu BakarParticipant
Assalamu\’alaikum Wr. Wb.
Salam Ta\’dzim dan silaturahmi buat Habib Mundzir..
Saya mo tanya ..saya pernah baca dan pelajari bahwa Allah itu tidak terbatas / terikat pada makhluknya (selain Allah) dan salah satu makhluknya adalah ruang & waktu. Mengenai waktu, saya memahaminya bahwa Allah tidak terbatas pada waktu / masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. Yng saya tanyakan, jika kita berkata \"QAALALLAHU TA\’ALA\" (Allah swt telah Berfirman), sebagaimana yg banyak di ucapkan oleh khatib / da\’i di seluruh dunia, bukankah kata \"QAALA\" adalah fi\’il madhi yang mengandung arti lampau, oleh karenanya pakah tidak salah kita memakaikan fi\’il madhi dengan perbuatan Allah, bagaimana jika saya memakai fi\’il Mudhari\’ saja, karena dari segi ma\’na lebih mengakomodir segala waktu (lampau,sekarang&besok). saya kira itu saja, semoga berkenan untuk di jawab oleh Habib, dan emnjadi tambahan Ilmu bagi saya.
Jazakumullah Khairan Katsiran
Wassalamu\’alaikum Wr. Wb.March 22, 2006 at 3:03 pm #71966411Munzir AlmusawaParticipantAlaikum salamullah warahmatuhu wabarakatuh,
Semoga Limpahan Rahmat Nya selalu menaungi antum setiap saat,
mengenai kalimat \"QAALALLAHU TA\’AALA\" dengan shighah fi\’il Madhiy, menunjukkan makna bahwa Kalam Allah itu Qadiimun Azaliy (Terdahulu sebelum terciptanya makhluk dan selalu Abadi tanpa berakhir).
afwan anda salah memahami mengenai Fi\’il Mudhari\’, karena Fi\’il Mudhari adalah kata kerja untuk masa sekarang dan yg akan datang, (Present Continuous Tense) dan tidak menggambarkan makna lampau (Past Tense).
dan Fiil Madhiy (Past Tense) adalah kata kerja untuk masa lampau.maka kalimat Qaala Ta\’aala, menggambarkan bahwa Ucapan Allah swt itu telah terdahulu sebelum segalanya diciptakan, demikian pula tercantum di banyak ayat dalam Alqur\’an.
namun tak menutup kemungkinan dengan mengucapkan dengan shighah Mudhari\’, misalnya Yaqulullah ta\’ala, sebagai dialek bahasa.
boleh boleh saja karena Allah swt tidak bisa pula diikat dan dibatasi dengan ilmu sharaf atau Nahwu.sebagaimana dalam Alqur\’an digambarkan bahwa Dhamir (Dhamir=subjek) Allah swt itu menggunakan Dhamir Mudzakkar (Mudzakkar = lelaki = huwa), bukan mu\’annats (mu\’annats = wanita = hiya), padahal Maha Suci Allah swt daripada pembatasan dengan jenis kelamin.
ini menunjukkan bahwa Dia Yang Maha Luhur tak bisa dibatasi dan digambarkan dengan ilmu sharaf dan Nahwu, dan tak akan terjangkau oleh semua ilmu pengetahuan yg ada di alam.
wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.