Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › amalan dan Ijazah
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 17 years, 1 month ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
December 29, 2007 at 8:12 pm #88916517yudhi hidayat bin hasan thohir al ba'budParticipant
Assalamu alikum wr.wb
Hb Munzir bin Fuad Al – musawa yang saya muliakan, semoga alloh selalu memberikan ni\’mat sehat kepada habib khususnya dan keluarga
Bib saya mempunyai ganjalan di hati saya dan ganjalan tersebut akan saya tanyakan kepada Habib
1. Apa maksud dan tujuan dari PengIjazahan Amalan atau wirid apakah ada riwayat atau dalilnya dari Rasululloh s.a.w.
2. Apakah amalan seseorang yang telah di kerjakan akan sia -sia apabila
belum di Ijazahkan oleh seorang Ulama, Habib dan Kyai dan apakah setiap amalan itu tidak bersifat Umum
3. Bib saya suka membaca Ratib Al- Hadad atau Al Athos dan Maulid Simthud durar dan belum mendapatkan Ijazah dari siapapun karena itu semua saya dapatkan dari abah saya sendiri, saya mohon Ijazah dari habib jika habib tidak berkeberatan
4. Bib insya alloh saya akan datang pada acara malam pergantian tahun yang habib adakan dan saya akan membawa anak – anak saya kesana agar mereka dekat dengan ulama dan saya juga mohon amalan atau wiridan dari Habib agar anak saya menjadi anak yang sholeh dan di lembutkan hatinya serta terang dalam belajar .
ma\’af bib mungkin terlalu panjang pertanyaan saya kurang dan lebihnya saya mohon Ampun kepada Yang menguasai hidup dan mati karena kebodohon saya .
Wasalammu alaikum wr.wb.December 30, 2007 at 11:12 pm #88916534Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Keridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. hampir semua doa tak perlu Ijazah, karena doa adalah meminta pada Allah, Ijazah diperlukan adalah guna izin saja dan memperkuat sanad (sanad=hubungan periwayat, dari fulan, kepada fulan, kepada fulan, sampai pada ujungnya), dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya,
misalnya murid ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,
disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh (jika tak jumpa dizamannya) antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu,
nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,
misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya?,
jika tidak sempat atau ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannya) pada saya,demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,
kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja saya membacanya tanpa izin pada anda, karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,
sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.
kembali pada awal jawaban saya bahwa hampir semua doa tak perlu ijazah, karena semuanya adalah doa pada Allah swt, namun dengan adanya ijazah maka lebih membawa kemuliaan karena terhubung dengan pembuatnya lewat muridnya, atau murid dari muridnya, demikian hingga sampai pada kita,
demikian indahnya syariah ini, sebagaimana makmum yg di shaff yg keseratus tetap mendapat pahala jamaah dan tetap bersambung pada shalat Imamnya, demikian shaf pertama melihat gerakan Imam, shaf kedua tidak melihat gerakan imam namun melihat gerakan makmum shaf pertama, lalu shaf ketiga melihat gerakan makmum shaf kedua, demikian dari generasi ke generasi ummat ini hingga kini, bersambung satu sama lain, demikian kita dengan para imam imam kita, demikian ahlussunnah waljamaah, kita bagaikan rantai yg tak terputuskan, jika bergerak satu mata rantai maka bergetar seluruh rantai hingga ujungnya.
saya ijazahkan dengan ijazah sempurna seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda, Ijazah sempurna yg saya terima dari Guru Mulia Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh wirid, dzikir dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahya Munajat mereka. Amiin
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.