Home Forums Forum Masalah Umum ana \’inda dzonni abdi..

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #130378459
    afif
    Participant

    Assalamu \’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Semoga habib sekeluarga selalu dlm lindungan-Nya. Habib yg sy cintai, dalam salah satu hadits qudsi disebutkan \’\’ Ana \’inda dzonni \’abdi biy..\’\’, Bagaimana penerapan hadits tersebut dalam konsep taqdir bahwa manusia hanya berusaha tetapi Alloh yg menentukan. Sekalian mohon dijelaskan apa saja yg termasuk taqdir yg tidak dapat dirubah/mubram dan taqdir apa saja yg dapat dirubah? apakah orang yg bunuh diri termasuk melawan taqdir atau itu memang sudah taqdirnya mati dengan cara bunuh diri? itu saja dulu bib,mohon maaf karena pertanyaan sy menyita waktu habib. Jazakumullohu ahsanal jaza. Wassalamu \’alaikum wr wb

    #130378496
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,

    saudaraku yg kumuliakan,
    maksud dari hadits qudsiy yg anda sebutkan itu adalah bahwa Allah menjawab perasaan hamba Nya, hadits penjelasnya adalah sbgbr : \"Barangsiapa yg rindu berjumpa dg Allah, maka Allah rindu berjumpa dengannya, barangsiapa yg benci jumpa dg Allah, maka Allah benci pula jumpa dengannya\" (Shahih Bukhari)

    juga hadits Qudsiy : \"Tiadalah hamba Ku mendekat padaku satu jengkal, maka aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada Ku satu hasta maka aku mendekat pada Nya satu depa, jika ia medekat pada Ku dengan melangkah maka aku mendekat padanya dg bergegas\" (Shahih Bukhari)

    maka hadits Qudsiy yg anda tanyakan : \"Aku tergantung persangkaan hamba Ku\", maksudnya jika hamba Nya ingin dekat pada Allah maka Allah lebih ingin dekat padanya, jika ia rindu pada Allah maka Allah pun rindu padanya.

    mengenai takdir, bisa berubah dg doa dan usaha, kecuali yg mubram, dan yg mubram itu adalah jumlah para malaikat, jumlah para Nabi, hari kiamat, sorga dan neraka, kematian atas semua yg hidup, dan keputusan keputusan yg sudah dijelaskan pad Alqur\’an dan hadits,

    selain itu, maka bisa berubah, jika seorang berbuat baik maka takdirnya makin baik, jika seseorang berbuat buruk maka takdirnya makin buruk, sebagaimana firman Allah swt : \"Barangsiapa yg berderma (shadaqah) dan bertakwa, dan bersungguh sungguh dalam kemuliaan, maka kami mudahkan ia pada kemudahan (kemudahan dunia dan akhirat), dan barangsiapa yg kikir dan berpaling, dan mendustakan kemuliaan, maka kami akan memudahkannya pada kesulitan (kesulitan dunia dan akhirat). (QS Allail 5-10).

    maka jika ia berbuat baik Allah akane memudahkannya pada kemudahan, yaitu merubah takdirnya agar semakin baik dan mudah,

    namun jika ia beramal buruk maka Allah permudah ia untuk menuju kesulitan, yaitu merubah takdirnya agar semakin buruk.

    hamba yg berbuat, dan Allah yg merubah takdirnya kemudian, sebab perbuatan manusia itulah maka Allah merubahnya.

    mengenai bunuh diri, ia adalah perbuatan dosa yg dimurkai Allah, ia sendiri yg menjerumuskan dirinya pada kematian, maka takdir Allah swt pun menjatuhkannya, jika Allah tak menghendaki, barangkali ada amal mulia pada orang tsb dimasa lalu yg dicintai Allah, maka Allah hapuskan keinginan untuk bunuh diri itu,

    kenapa Allah hapuskan keinginannya untuk bunuh diri?, karena Allah tidak menghendakinya mati dalam keadaan buruk, lalu kenapa Allah membela hamba itu hingga tak jadi bunuh diri?, tentu ada sebab kebaikan hamba itu sebelumnya.

    maka kesimpulannya Allah swt melihat perbuatan kita, makin baik maka takdirnya akan makin baik, demikian sebaliknya.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.