Home Forums Forum Masalah Tauhid arit dari \"La \’Iesy illa \’Iesyul\" \"

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #176986407
    Barata Aditya Akbar
    Participant

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bib

    bagaimana kabar habib, semoga selau sehat dan selalu baik, doakan kami bib sekeluarga agar selau selamat dunia dan akhirat, cukup sulit untuk bisa ketemu dengan kuota bib. mohon bimbingannya bib

    ada bebarapa pertanyaan bib. mohon penjelasannya, diakrenakan kurangnya ilmu saya bib.
    1. apa arti dari \"La \’Iesy illa \’Iesyul\" seperti di salah astu artikel habib

    pada saat saat membangun Masjidirrasul saw : mereka bersemangat sambil bersenandung : \"Laa \’Iesy illa \’Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhaajirah\" setelah mendengar ini maka Rasul saw pun segera mengikuti ucapan mereka seraya bersenandung dengan semangat : \"Laa \’Iesy illa \’Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhajirah.. \" (Sirah Ibn Hisyam Bab Hijraturrasul saw- bina\’ masjidissyarif hal 116)
    mohon penjelasannya bib, apa ada sarahnya bib untuk bahan penjelasan di beberapa pertanyaan bib

    2. apakah sarah ibnu hizyam ( mengenai sarah nabawy ) itu termasuk kitab paling tua, karena ada sebagian yang berkata bahwa yang tertua adalah sarah ibnu iskhak, siapakah beliau bib, mohon penjelasannya.

    3. Firman Allah swt : \"SABARKANLAH DIRIMU BERSAMA KELOMPOK ORANG ORANG YG BERDOA PADA TUHAN MEREKA SIANG DAN MALAM SEMATA MATA MENGINGINKAN KERIDHOAN NYA, DAN JANGANLAH KAU JAUHKAN PANDANGANMU (dari mereka), UNTUK MENGINGINKAN KEDUNIAWIAN.\" (QS Alkahfi 28)
    Ayat ini turun ketika Salman Alfarisi ra berdzikir bersama para sahabat, maka Allah memerintahkan Rasul saw dan seluruh ummatnya duduk untuk menghormati orang2 yg berdzikir.**************************

    apakah sebab turunnya riwayat tersebut bib, ( asbabunnuzul surat tersebut ) bisakah diperjelas bib

    demikian bib, mohon maaf bila mengganggu atau tidak berkenan di hati habib.
    jikalau ada kata yang kurang berkenan, sudilah habib untuk membenarka laku saya bib.

    wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    #176986412
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    semoga dengan doa anda perjuangan kita semakin maju dan sukses, yg dg itu kondisi saya akan semakin baik dan bersemangat, kita semua insya Allah.

    1. kalimat itu juga teriwayatkan pada Shahih Bukhari ketika menggali khandaq, diantara hikmahnya adalah menenangkan teman teman dan saling menyemangati dalam kebaikan adalah hal yg luhur, dan membaca syair pujian serta penyemangat dalam keluhuran adalah hal yg sunnah, yaitu qasidah, karena Rasul saw sendiri yg mengajarkannya, sebagaimana banyak riwayat shahih Bukhari lainnya dan pada riwayat shahih lainnya.
    maka membaca qasidah bukan bid;ah tetapi sunnah, demikian salah satu makna yg bisa diambil dalam kalimat diatas.
    kalimat itu bermakna : tiada tujuan kehidupan selain kehidupann akhirat, dan Wahai Allah ampunilah dan sayangilah muhajirin dan anshar.

    2. Ibn ishaq adalah sezaman dg Ibn Hisyam, dan justru sirah Ibn Hisyam adalah penjelasan riwayat Ibn Ishaq, maka sirah Ibn Hisyam lebih lengkap dari riwayat Ibn Ishaq, karena Ibn Hisyam mengambil dari Ibn Ishaq dan lainnya.

    sebagaimana para sahabat pun banyak yg meriwayatkan sirah (sejarah) Rasul saw, namun banyak yg sudah sirna, dan yg paling lengkap dan tertua dan masih ada hingga kini adalah Sirah Ibn Hisyam, walau Ibn Hisyam bukan sahabat namun ia Tabiin. dan Ibn Ishaq adalah salah satu dari guru Ibn Hisyam.

    3. Berkata Imam Attabari : “Tenangkan dirimu wahai Muhammad bersama sahabat – sahabatmu yang duduk berdzikir dan berdoa kepada Allah di pagi hari dan sore hari, mereka dengan bertasbih, tahmid, tahlil, doa – doa dan amal amal shalih dengan shalat wajib dan lainnya, yang mereka itu hanya menginginkan ridho Allah swt bukan menginginkan keduniawian” (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 234)

    Tentunya ucapan diatas menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat itu adalah orang yang shalat, karena mustahil pula Allah mengatakan pada Nabi saw untuk sabar duduk dengan orang yang shalat berjamaah, karena shalat adalah fardhu, namun perintah “duduk bersabar” disini tentunya adalah dalam hal – hal yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang.

    Dari Abdurrahman bin sahl ra, bahwa ayat ini turun sedang Nabi saw sedang di salah satu rumahnya, maka beliau saw keluar dan menemukan sebuah kelompok yang sedang berdzikir kepada Allah swt dari kaum dhuafa, maka beliau saw duduk bersama berkata seraya berkata : Alhamdulillah, yang telah menjadikan pada ummatku yang aku diperintahkan untuk bersabar dan duduk bersama mereka” riwayat Imam Tabrani dan periwayatnya shahih (Majmu’ zawaid Juz 7 hal 21), demikian penjelas riwayat salman Al Farisi ra.

    Sabda Rasulullah saw : “akan tahu nanti dihari kiamat siapakah ahlulkaram (orang orang mulia)”, maka para sahabat bertanya : siapakah mereka wahai rasulullah?, Rasul saw menjawab : :”majelis – majelis dzikir di masjid – masjid” (Shahih Ibn Hibban hadits No.816)

    Sabda Rasulullah saw : “sungguh Allah memiliki malaikat yang beredar di muka bumi mengikuti dan menghadiri majelis – majelis dzikir, bila mereka menemukannya maka mereka berkumpul dan berdesakan hingga memenuhi antara hadirin hingga langit dunia, bila majelis selesai maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan Allah bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : “darimana kalian?” mereka menjawab : kami datang dari hamba – hambaMu, mereka berdoa padamu, bertasbih pada-Mu, bertahlil pada-Mu, bertahmid pada-Mu, bertakbir pada-Mu, dan meminta kepada-Mu,
    Maka Allah bertanya : “Apa yang mereka minta?”, Malaikat berkata : mereka meminta sorga, Allah berkata : apakah mereka telah melihat sorga-Ku?, Malaikat menjawab : tidak, Allah berkata : “Bagaimana bila mereka melihatnya”. Malaikat berkata : mereka meminta perlindungan-Mu, Allah berkata : “mereka meminta perlindungan dari apa?”, Malaikat berkata : “dari api neraka”, Allah berkata : “apakah mereka telah melihat neraka-Ku?”, Malaikat menjawab tidak, Allah berkata : Bagaimana kalau mereka melihat neraka-Ku. Malaikat berkata : mereka beristighfar pada-Mu, Allah berkata : “sudah Ku-ampuni mereka, sudah Ku-beri permintaan mereka, dan sudah Ku-lindungi mereka dari apa – apa yang mereka minta perlindungan darinya, malaikat berkata : “wahai Allah, diantara mereka ada si fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama mereka, Allah berkata : baginya pengampunan-Ku, dan mereka (ahlul dzikir) adalah kaum yang tidak dihinakan siapa – siapa yang duduk bersama mereka” (Shahih Muslim hadits No.2689),

    Perhatikan ucapan Allah yang diakhir hadits qudsiy diatas : dan mereka (orang orang yg berdzikir berjamaah) adalah “kaum yang tidak dihinakan siapa siapa yang duduk bersama mereka”, lalu hadits semakna pada Shahih Bukhari hadits No.6045.

    Sabda Rasul saw : \"barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku\" Shahih Muslim hadits No.1401, Shahih Bukhari hadits No.4776).
    .
    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.