Home Forums Forum Masalah Tauhid Asal mulanya paham wahabi?

Viewing 9 posts - 1 through 9 (of 9 total)
  • Author
    Posts
  • #72723811
    dailami firdaus
    Participant

    Assalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Semoga Allah senantiasa menuntun kita ke jalan yang lurus sehingga terhindar dari paham-paham yang sesat dan menyesetkan.

    Habib Munzir yang saya muliakan. mohon kiranya habib dapat menceritakan secara ringkas mengenai asal mulanya paham wahabi siapa yang membawa dan mengapa paham wahabi dianggap telah menyimpang dari aqidah Ahlussunnah?

    #72723814
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    saudaraku, anda dapat merujuk di forum > Iseng dalam keluhuran > (hal 2) Sejarah wahaby oleh Sdr Nuryadin

    wallahu a\’lam

    #72723825
    andi
    Participant

    assalamu alaikum wr. wb
    banyak yang mengajak saya berdebat mengenai hukum tahlil dan maulid
    bagaimana cara menjelaskannya tanpa menimbulkan perpecahan beserta dalil nya
    terima kasih
    wassalamu alaikum wr. wb.

    #72723833
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda,

    mengenai Tahlil :
    1. Tahlil
    Dan bahwa menghadiahkan Fatihah, atau Yaasiin, atau dzikir, Tahlil, atau shadaqah, atau Qadha puasanya dan lain lain, itu semua sampai kepada Mayyit, dengan Nash yg Jelas di Shahihain Bukhari dan Muslim bahwa seorang wanita bersedekah untuk Ibunya, dan adapula riwayat lain bahwa seorang sahabat menghajikan Ibunya yg telah wafat (Shahihain Bukhari dan Muslim), dan Rasul saw pun menghadiahkan Sembelihan beliau saw untuk dirinya dan untuk ummatnya (Shahih Muslim), dan hal pengiriman amal ini merupakan Jumhur Ulama seluruh madzhab, dan tak ada yg memungkirinya, dan perselisihan pendapat hanya ada pada madzhab Syafii, bila si pembaca tak mengucapkan bahwa : Kuhadiahkan.., atau wahai Allah kuhadiahkan sedekah ini, atau dzikir ini, atau ayat ini.., bila hal ini tidak disebutkan maka sebagian Ulama Syafiiyah mengatakan pahalanya tak sampai. Maka tak satupun ulama ikhtilaf dalam sampai atau tidaknya, tapi berikhtilaf adalah pd Lafadznya.

    Demikian pula Ibn Taimiyyah yg menyebutkan 21 hujjah (dua puluh satu dalil) tentang Intifa min amalilghair (mendapat pahala atau manfaat dari amal dari selain orangnya). (Rujuk Tahqiiqul Aamaal, fiima yanfa ulmayyit minal amal- Imam Muhammad bin Alwi Almalikiy)

    Mengenai ayat : DAN TIADALAH BAGI SESEORANG KECUALI APA YG DIPERBUATNYA, maka Ibn Abbas ra menyatakan bahwa ayat ini telah mansukh dg ayat (DAN ORAN ORANG YG BERIMAN YG DIIKUTI KETURUNAN MEREKA DENGAN KEIMANAN),

    dan pula hadits yg mengatakan bahwa bila wafat keturunan adam as, maka putuslah amalnya terkecuali 3, shadaqah Jariyah, Ilmu yg bermanfaat, dan anaknya yg berdoa untuknya, hal itu jelas,
    namun bukan amal orang orang lain yg mengirimkan amal untuknya, dzikir dll untuknya ini jelas jelas bukanlah amal perbuatan si mayyit, karena Rasul saw menjelaskan terputusnya amal si mayyit, bukan amal orang lain yg dihadiahkan untuk si mayyit, dan juga sebagai hujjah bahwa Allah memerintahkan di dalam Al Quran untuk berdoa : \"WAHAI TUHAN KAMI AMPUNILAH DOSA2 KAMI DAN BAGI SAUDARA SAUDARA KAMI YG MENDAHULUI KAMI DALAM KEIMANAN\", (QS Al Hasyr-10)

    Mengenai rangkuman tahlilan itu, tak satupun Ulama dan Imam Imam yg memungkirinya, siapa pula yg memungkiri muslimin berkumpul dan berdzikir?, hanya syaitan yg tak suka dengan dzikir..
    Didalam acara Tahlil itu terdapat ucapan Laa ilaah illallah, tasbih, shalawat, ayat quran, dirangkai sedemikian rupa dalam satu paket dg tujuan agar semua orang awam bisa mengikutinya dengan mudah,
    ini sama saja dengan merangkum Al Quran dalam disket atau CD, lalu ditambah pula bila ingin ayat Fulani, silahkan Klik awal ayat, bila anda ingin ayat azab, klik a, ayat rahmat klik b, maka ini semua dibuat buat untuk mempermudah muslimin terutama yg awam.
    Atau dikumpulkannya hadits Bukhari, Muslim, dan Kutubussittah, Alquran dengan Tafsir Baghawi, Jalalain dan Ilmu Musthalah, Nahwu dll, dalam sebuah CD atau disket, atau sekumpulan kitab,

    bila mereka melarang dan membidahkannya maka mana dalilnya?, munculkan satu dalil yg mengharamkan acara berkumpulnya muslimin untuk mendoakan yg wafat?, tidak di Al Qur?an, tidak pula di Hadits, tidak pula di Qaul Sahabat, tidak pula di kalam Imamulmadzahib, hanya mereka saja yg mengada ngada dari kesempitan pemahamannya.

    Dan sebagaimana kita telah mengetahui bahwa boleh saja mengirim amal berupa ayat Alquran atau dzikir dan lainnya, namun kita memahami dari beberapa hadits shahih bahwa Alfatihah adalah surat yg paling mulia dalam Al Quran, digelari pula dg Ummul Kitaab, dan digelari pula dg Ummulqur\’an (Rujuk Shahih bukhari, dan Tafsir Baghawi bab surat Fatihah) juga tersebut pula dalam riwayat Muhadditsin lainnya, maka sebagian salafuna lebih senang menghadiahkan Fatihah, karena pendek dan mudah bagi orang awam, namun Dahsyat kemuliaannya.

    mengenai hal yg baru (Bid\’ah hasanah, dalilnya adalah sabda rasul saw : barangsiapa yg mengada adakan hal baik yg baru, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya, barangsiapa yg membuat buat hal baru yg buruk maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengamalkannya (shahih Muslim hadits no.1017)

    dan masih banyak lagi dalil Bid\’ah hasanah dari shahihain Bukhari dan Muslim.

    2. mengenai maulid tak ada dalil yg mengharamkannya, baiknya begini saja wahai saudaraku, anda tanyakan pada mereka apa sih dalil yg mengharamkan maulid, nanti anda sampaikan pada saya di website ini, kita adakan tanya jawab, tidak perlu memusuhi mereka, mereka ini cuma tidak faham saja.

    Wallahu a?lam.

    #72724212
    Hamdani
    Participant

    Assalamu\’alaikum wr.wb

    Maaf Habib menenggapi mengenai maulid atau tahlil memang ini sering sekali menjadi suatu wacana yang seru dan ana pun pernah berbicara atau pun berdialog mengenai ini dengan para anti maulid atau tahlil dan Alhamdulillah itu semua ana jawab sesuai dengan jawaban yang Habib berikan pada pertanyaan ini. tapi ada satu yang sempat saya bingung dengan limpahan Hadist dari mereka yang yaitu [b]\" Barangsiapa yang tidak mengikuti sunnahKu (Muhammad SAW) dia bukan ummat Ku SAW\"[/b] jadi menurut mereka jika kita tahlilan ataupun maulid Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan itu pada kita Umat Muslim jika kita tahlil atau maulid itu bukan sunnah Rasulullah SAW sehingga kita yang menjalankan tahlil atau maulid itu berarti bukan Ummat Rasulullah SAW. Bagaimana Ana harus menyikapi mengenai pertanyaan ini

    Terima Kasih , Semoga Habibana selalu diberikan kesehatan lahir batin sehingga Kami dapat terus belajar dan dibimbing dengan Habibana Munzir Almusawa

    #72724222
    dailami firdaus
    Participant

    Assalamu\’alaikum Ya Habib.

    Begini Bib, Kalau menurut saya sepertinya ajaran Muhammadiyah dengan Wahabi tidak jauh berbeda bahkan cenderung sama. saya belum pernah mendengar ada perselisihan pendapat antara kedua paham ini. bagaimana menurut Habib?? apakah Habib mengetahui adanya ikhtilaf diantara kedua paham ini?? kalau ada mohon penjelasannya.

    Terima kasih, Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    #72724243
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan kebahagaiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,

    mengenai kelompok mereka itu memang muncul dari kebutaan dan dangkalnya pemahaman atas syariah islamiyah, Nabi saw memperbolehkan, menganjurkan, dan menyemangati kita melakukan Bid?ah hasanah, selama hal itu baik dan tidak menentang syariah, sebagaimana sabda beliau saw : ?Barangsiapa membuat buat hal baru yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yg buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya? (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). Hadits ini menjelaskan makna Bid?ah hasanah dan Bid;ah dhalalah.

    Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, bahkan menyemangati kita untuk melakukannya?, maksudnya bila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yg membuat kebaikan atas islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yg tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yg baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan,

    namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yg bertentangan dg syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan apa2 yg sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw : Barangsiapa yg membuat buat hal baru yg berupa keburukan.., inilah yg disebut Bid?ah Dhalalah.

    Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan berkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yg baru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dg hal yg ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat hal yg buruk (Bid?ah dhalalah).

    anda bisa melihat Alqur\’an hingga kini, tentunya karena Bid\’ah hasanah, karena dahulu Alqur\’an belum dibukukan, alqur;an mulai dikumpulkan dimasa abubakar shiddiq ra dan Umar ra (shahih Bukhari).

    tidak bisa segala galanya mesti mengikuti sunnah, berarti masjidpun hanya boleh dibangun dari tanah, karena sunnahnya demikian, 1000 masjid anda bangun dengan beton dg dana triluyunan, tetap akan lebih mulia sebuah masjid yg dibangun dari tanah karena itu sunnah, demikian kah?, lalu hujan datang maka lumerlah masjid mereka, he..he..he..

    kendaraan yg boleh dipakai hanyalah onta, keledai dan kuda, karena sunnahnya demikian.

    komputer haram digunakan karena buatan orang kafir, nah.. betapa sempit dan dangkalnya pemahaman orang semacam ini.

    mereka buta dan gelap dari kebenaran,

    mengenai perbedaan antara wahabi dan muhammadiyah, kalau saya lihat sekilas tampaknya muhamadiyah masih sedikit lebih sopan dari wahabi, akan tetapi dari kelompok manapun mereka ini, tetaplah mereka ini saudara2 kita yg kita bertanggungjawab atas perbaikannya,

    wallahu a\’lam

    #72724333
    AZIS NURYADIN
    Participant

    Assalamu \’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

    Limpahan cahaya kemulyaan bagi Habib Munzir dan seluruh pecinta Rasulullah SAAW.

    Mengenai kirim hadiah bagi mayyit juga bisa dilihat pada forum Iseng Dalam Kemulyaan dengan judul PAHAM WAHABI MERACUNI PEMUDA MUSLIM INDONESIA.

    Mengenai asal-usul Wahhabi ini, Syaikh Ahmad Dahlan mengemukakan bahwa Wahhabi ini didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab yang berteman dengan Mr. Hempher, ini dapat dilihat juga dalam Iseng Dalam Kemulyaan dengan judul SEJARAH WAHHABI. Namun berbeda dengan Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Sayyid Asy-Syaikh Muhammad Al-Malikiy mengemukakan bahwa pendirinya adalah murid Muhammad bin Abdul Wahhab yang menyimpang.
    Muhammad bin Abdul Wahhab telah menulis suatu risalah yang dalam risalah tersebut dia menulis, \"Telah sampai kepadaku bahwa risalah Sulaiman din Suhaim telah sampai kepada kalian dan sebagian kalian telah menerima dan membenarkannya. Allah Mengetahui bahwa orang itu telah berbohong kepadaku. Sebagian dari hal-hal tsb adalah ucapannya bahwasanya aku membatalkan kitab-kitab madzhab yang empat, dan bahwasanya aku berkata bahwa sesungguhnya manusia sejak 600 tahun yg lalu tidak mengetahui apa-apa, atau aku mengaku ijtihad, keluar dari taqlid, atau aku mengatakan bahaw sesungguhnya perselisihan para ulama adalah malapetaka, atau aku mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dengan orang-orang shalih, atau aku mengkafirkan Al-Bushiri (pengarang Qashidah Burdah) karena ucapannya: \’Wahai makhluq yang paling mulya\’, atau aku berkata bahwa sekiranya aku mampu menghancurkan kubah Rasulullah saaw, niscaya aku hancurkan dan sekiranya aku mampu merubah Ka\’bah, niscaya aku mengambil talangnya dan aku ganti dengan talang dari kayu, atau aku mengharamkan ziarah ke makam Rasulullah saaw, atau aku mengharamkan ziarah ke makam kedua orangtua dan makam yang lain… Maka jawabanku atas semua permasalahan ini adalah, \’Subhanaka, Hadza Buhtanun \’Azhim\’ (Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar)\"

    Begitulah, bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab ternyata tidak mengajarkan ajaran seperti ajaran yang dibawa oleh orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai Wahhabi ataupun Salafiyun. Lalu dari manakah Wahhabi dan Salafy mengambil ajaran yang menyatakan bahwa tawassul dengan Nabi dan orang-orang shalih itu bid\’ah, merayakan maulid itu bid\’ah, mengirim pahala bagi mayyit itu bid\’ah? Bukankah semua hal itu telah dicontohkan oleh Rasulullah saaw dan para shahabat yang mulya? Lalu bagaimana hal-hal tersebut bisa dikatakan bid\’ah? Justeru ajaran Wahhabi dan Salafy itulah yang perlu dipertanyakan. Dari mana mereka bisa dikatakan sebagai oran yang ittiba\’ kepada Rasul, sedangkan sebagian sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu \’alayhi wa alihi wa sallam saja mereka ingkari? Bukankah tawassul dengan Nabi dan orang-orang shalih itu adalah sunnah Rasul? Bukankah mengirim pahala bagi mayyit itu adalah ajaran Rasul? Bukankah Rasul sendiri telah berpuasa pada hari Senin untuk merayakan hari lahir beliau? Sungguh, perkataan mereka adalah perkataan dusta yang sangat besar.

    #72724363
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya keridhoan Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

    saudara Nuryadin, sudah lama menghilang dari web kita, sibuk di web anda yg baru kah?,

    Alhamdulillah saudaraku yg kumuliakan, mengenai faham anti maulid ini sebenarnya memang bila semakin dipelajari semakin jelas bahwa ini didasari ketidak fahaman tentang syariah, itu saja sebabnya.

    perbedaan pendapat tentang ucapan Ibn Abdulwahhab yg mengingkari dirinya berbuat demikian, dan murid muridnya lah yg berbuat demikian, namun murid muridnya itu darimana pula mendapat ilmu yg seperti itu hingga menisbatkan Muhammad bin Abdulwahab sebagai imam pemahaman yg seperti itu.

    pendapat lain menuntut Ibn Abdulwahab sebagai pencetus pemahaman itu, demikian dikatakan para Ulama dan Fuqaha Makkah pd akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 yg menyingkir dari haramain sbb keberadaan madzhab Ibn Abdulwahhab ini.

    yg jelas tugas kita kini adalah menjernihkan keadaan dari kerusakan akidah yg berkedok \"pemurnian akidah\" yg dilakukan oleh mereka yg dikenal dg faham wahabi ini, pada dasarnya niat mereka ini mulia, termasuk banyaknya saudara2 kita di indonesia yg berbuat demikian, namun karena kurangnya pemahaman dalam syariah maka justru merea terperosok dalam perangkap.

    semoga Allah segera memperbaiki keadaan umat dg bangkitnya jiwa muda mudi bersemangat Muhammadiy, seperti anda dan rekan rekan lainnya.

    Hadaanallah wa iyyakum ajma\’in.

    wassalam

Viewing 9 posts - 1 through 9 (of 9 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.