Home › Forums › Forum Masalah Umum › ass.wr.wb
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 16 years, 2 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 29, 2008 at 7:10 pm #130205712Andy kurniwanParticipant
Assalamu\’alaikum wr.wb.
Semoga limpahan rahmah dan curahan nikmat dari Alloh selalu dilimpahkan kepada seluruh Ulama penyeru kepada jalan Alloh, khususnya Habib Munzir. Saya selalu berdoa pada Alloh semoga habib diberikan kesehatan dhohir dan bathin untuk selalu bisa memberikan pencerahan dalam segi agama pada masyarakat…amin
Habib munzir yang saya hormati, ijinkan saya bertanya mengenai suatu permasalahan yang saya hadapi dalam pekerjaan. Di kantor saya bertugas di Pengawas Internal yang dihadapkan pada tugas untuk mengungkap suatu kecurangan finansial. Sebutlah terdapat salah seorang tertuduh (sebut A dari departemen di luar keuangan) dikarenakan terdapat saksi di bagian keuangan (Si C dan Si D) yang memberatkan yaitu melihat yang bersangkutan telah mengambil uang di bagian keuangan (sebut: dari Si B ). Namun oleh yang bersangkutan disangkal dengan berbagai pernyataan tertulis maupun lisan.
Dalam proses pemeriksaan yang saya juga ikut didalamnya (pendekatan personal telah saya lakukan), memang ada indikasi si A berbuat curang. Diantaranya sanggup mengganti atas kehilangan tersebut dengan berbagai alasan moral dan sebagainya, serta yang bersangkutan kurang komitmen dalam menjalankan tugas (sering menyebut kata lupa).
Saya pribadi akhirnya melakukan pemeriksaan menyeluruh baik didalam bagian keuangan sendiri berdasar atas ilmu yang pernah saya peroleh. Dan ternyata yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya bukti serah terima atas uang tersebut. Akhirnya saya sendiri berpendapat tidak dapat menyalahkan secara mutlak pada Si A, dikarenakan yang bertanggungjawab secara prosedural adalah bagian keuangan yaitu Si B, C dan D. Dan saya menyarankan pada Direksi yang mesti bertanggung jawab secara finansial dan administratif adalah seluruh personel bagian keuangan. Meskipun Si A tidak dapat juga lolos dari sanksi administratif yaitu lalai dalam melaksanakan tugas.
Namun hal tersebut dibantah oleh Direksi. Perlu Habib ketahui bahwa Si A memang tidak disukai oleh seluruh Direksi karena kurangnya komitmen dalam bekerja. Akhirnya saya diinstruksikan untuk mendalami masalah tersebut. Yang ingin saya tanyakan:
1. Perlu Habib ketahui sebelum kami melakakukan pembuktian materi secara ilmiah, terdapat rumor (dari Si B) bahwa setelah ditanyakan kepada seseorang yang memiliki kelebihan dalam melihat sesuatu, yang bersalah adalah Si A. Apakah hal tersebut dapat dijadikan rujukan saya di Departemen Pengawas Internal untuk menyatakan Si A bersalah?
2. Secara keinginan pribadi saya, yang bersalah hendaknya megakui secara jujur sehingga masalah ini berlarut. Akan tetapi bagaimana hukumnya jika kita melakukan pressing mental pada Si A dengan jalan berpura-pura memiliki bukti kuat yang dapat membuktikan bahwa dia bersalah. Meskipun kenyataannya kita tidak meiliki bukti tersebut. Atau dalam bahasa pemeriksaan kami sebut sebgai shock theraphy.
3. Saya mohon Habib memberikan masukan solusi atas masalah terebut karena saya pribadi takut hukuman Alloh untuk menghukum orang yang tidak dapat saya buktikan dia bersalah, saya hukum bersalah. Meskipun secara felling atau indikasi ada potensi Si A berbuat kesalahan, namun saya tidak dapat membuktikan dia bersalah karena memang tidak ada bukti serah terima uang tunai dari bagian keuangan.
4. Menurut penglihatan batin Habib dari keempat orang tersebut (A,B,C,D) siapakah yang bersalah atas kehilangan uang tersebut?Terimakasih atas perhatian yang Habib Munzir berikan dengan membaca surat ini. Jika bahasa saya kurang jelas mohon saya dimaafkan dan saya memkluminya jika Habib Munzir belum dapat menjawabnya…Namun saya berharap Habib memberikan doa pada saya sehingga keputusan yang nantinya dibuat tidak melanggar perintah Alloh…karena saya takut untuk memfitnah orang berbuat salah padahal dia tidak melakukannya. Dan harapan saya juga bisa meyakinkan seluruh pimpinan saya terutama Direksi untuk tidak gampang memfitnah seseorang yang belum jelas bukti penguatnya. Sehingga segala sesuatunya harus dapat melihat sisi obyektif bukan subyektif.
Dan terakhir saya mohon amalan dari Habib Munzir untuk saya amalkan tiap harinya agar hati ini selalu tenang dalam menghadapi segala tugas dan dimudahkan segala usaha yang saya lakukan. Sekali lagi terima kasih atas waktu yang telah Habib sisihkan untuk membaca surat ini.
Salam hormat saya selalu untuk Habib Munzir dan keluarga. Wassalam
November 2, 2008 at 3:11 am #130205722Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
saudaraku yg kumuliakan,
1. dalam syariah tak dibenarkan tuduhan tanpa bukti atau dua saksi yg siap bersumpah dg nama Allah bahwa ia melihat perbuatan tersangka, maka selama bukti belum muncul, kata kita menahan diri dari menuduh dan berbuat yg mengarah pada tuduhan atau tekanan paksaan untuknya agar mengaku.usaha boleh dijalankan dg cara nasihat, atau menelusuri bukti2, dengan sepengetahuan tertuduh atau tanpa sepengetahuannya.
2. usaha kedua adalah dg doa, namun bukan dengan mengandalkan kekuatan gaib, andalkan kekuatan Allah swt,
saudaraku yg kumuliakan, saya berdoa dan membantu anda membongkar kasus ini, dan jika anda bertanya firasat saya, maka firasat saya dalam wkt dekat ini akan terbongkar, dan pelaku akan mengaku.
saya sarankan anda membaca dzikir Subhanallahi wabihamdih, bacalah 100X setiap pagi dalam keadaan suci, dzikir ini disarankan oleh Nabi saw sebagaimana sabda beliau saew : Barangsiapa membaca Subhanallahi wabihamdih 100X setiap harinya maka berjatuhan dosa dosanya walau sebanyak buih dilautan (Shahih Bukhari)
dan sabda Rasulullah saw : \"Kalimat yg paling dicintai Allah adalah Subhanallahi wabihamdih\" (Shahih Muslim)
dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan,
kenapa?
karena kita menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.