At-Taubah 128-129 dan Imam Sya\’roni

[budi satrio jati]

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillahirabbil\’alamin

Allahumma Sholli wa sallim wa baarik alaa sayyidina Muhammad

Assalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh…

Ya habiballah, saya mempunyai beberapa pertanyaan yg mengganjal di hati dan semoga Allah menjadikan anda perantara untuk menguraikan segala pertanyaan saya..

1. Ya Habib, bagaimana kiat agar hati kita tdk merasa iri terhadap rezeki dan nikmat yg telah diberikan oleh orang lain yg kita jg sangat mengharapkannya?

2. Ya Habib, mohon dijelaskan keutamaan2 dan faidah dari At-taubah ayat 128-129, serta tata cara mengamalkannya…

3. berdasarkan tulisan berikut: I
Imam Sya\’roni meyitir hadits Nabi mengatakan,Rasulullah SAW bersabda:
\"Barang siapa membaca shalawat ini sungguh akan terbuka tujuh puluh pintu dalam jiwanya dari pintu rahmat,dan Allah menyampaikan rasa cintanya di hati-hati manusia,jika demikian maka tidak ada orang yang membencinya kecuali orang-orang yang berhati munafik.\"
Mohon dijelaskan siapakah Imam Sya\’roni tersebut? apakah hadist tersebut shohih?

4. Ya habib, apakah hadist berikut shohih?
\"Bahwa seseorang dari Syam berkunjung kpd Nabi SAW,katanya: Wahai Rasulullah,ayahku sdh lanjut usia,sdg ia ingin sekali melihat engkau dari dekat\".
Jawab Nabi SAW: \"ajak kemari dia\".
Kata orang dari Syam: \"Ia berpenyakit mata\" (buta)
Jawab Nabi SAW: \"katakan padanya agar membaca shalawat Shollallohu Alaa Muhammad selama tujuh malam,maka akan melihat aku dalam bermimpi dan meriwayaykan hadist dari ku\".
Dalam suatu riwayat disebutkan: \"maka orang itupun mengerjakan perintah Nabi SAW,& dlm tidurnya iapun bermimpi berjumpa Nabi SAW\".

Atas jawaban guru yg mulia saya ucapkan terima kasih pada guru . Semoga saya bisa bersama dengan Rasulullah saw beserta habib Munzir di akhirat nanti. Amin.

Wassalam..

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. berusahalah semampunya, dan mintalah pada Allah dg setulus tulusnya tanpa benci pada orang itu tapi sekedar berharap kedermawanan pada Yang Maha Dermawan akan kenikmatan itu, jika ia baik untuk anda maka Allah akan memberinya pada anda bahkan lebih dari itu, hal itu sudah terbukti sedemikian banyak pada saudara saudara kita termasuk saya.

2. ia merupakan ayat Alqur;an yg mulia, dalam beberapa pendapat para muhaddits bahwa ayat itulah yg terakhir turun dari Alquran, kemuliaaannya sangat banyak, diantaranya menyambungkan hubungan erat kita dg Allah swt, dan disayangi oleh Rasul saw.

3. saya tak menemukannya pada hadits shahih, namun boleh saja diamalkan, karena hadits dhoif tidak bisa dipakai dalil hukum, tapi hadits dhoif boleh dipakai untuk beramal, karena ia telah melewati kesaksian banyak para tabiin dan sahabat, maka jika ia tidak murni dari Rasul saw, maka ia murdni diajarkan oleh para sahabat atau Tabiin atau para Imam Besar.

4. demikian pula hadits ini.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts