Home › Forums › Forum Masalah Umum › ba`alawi
- This topic has 5 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 2 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
April 20, 2007 at 4:04 pm #74756541Haidar Bin Ahmad Al-HabsyiParticipant
ass wr wb ya habib munzir al-musawwa
habib saya mau bertanya tentang dalil-dalil yang pasti tentang ahlul bayt yang ada sampai sekarang?dan kapan pecahnya ba`alawi dengan masyaye di indonesia dan kenapa bisa pecah?serta pendapat anda tentang syi`ah(PENGGILA AHLUL BAYT RASOOL)?
sekian dari saya wassalam
April 21, 2007 at 7:04 pm #74756559Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,
saudaraku yg kumuliakan,
Rasul saw bersabda mewasiatkan dua hal yg tak akan terpisah hingga perjumpaan di haudh, yaitu Alqur\’an dan ahlul bait rasul saw (Mustadrak Ala shahihain hadits no.4576 dan banyak lagi riwayat serupa).hadits ini menunjukkan bahwa selama Alqur\’an masih ada maka ahlul bait Rasul saw masih ada.
dan keberadaan para ahlulbait hingga kini masih sangat jelas riwayat nasab mereka yg silsilah nya muttashil dan ma\’ruf hingga Rasul saw.
mengenai kalangan yg disebut Masya\’ikh sebenarnya tak pernah ada permusuhan, karena gelar itu diberikan pada bangsa arab yg kakek kakeknya ada yg menjadi guru guru para ahlulbait, namun ketika bangkitnya aliran Ibn Abdulwahab yg membenci ahlulbait, maka banyak dari bangsa arab yg digelari masyaikh ini terpengaruh, karena memang mereka tinggal di arab saudi.
namun yg demikian hanya sebagian kecil saja.
mengenai mereka yg tergila gila dan asyik pada ahlulbait Rasul saw maka hal itu sangat mulia, namun tentunya bukan dengan mencaci dan mengkafirkan sahabat rasul saw sebagaimana syiah masa kini.
demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
wallahu a\’;lam
April 23, 2007 at 10:04 pm #74756614Haidar Bin Ahmad Al-HabsyiParticipantterima kasih habib,lalu maaf saya mau bertanya lagi sayyidatina fatimah az-zahra nikah dengan sayyidina ali lalumereka dikaruniai 2 orang anak (Imam Husaein dan Imam Hasan)…yang mau saya tanyakan adakah dalil dari al-Qur`an yang membuktikan bahwa mereka keturunan Rasool SAW?dan seperti apa sebenarnya tarekat bani `alawi itu?dan maaf satu lagi ya habib benarkah bahwa Siti Aisyah pernah perang dengan Sayyidina Ali pada perang jamal(Perang Unta)?maaf habib kalau pertanyaan saya ter lalu banyak
(haidar bin ahmad Al-Habsyi)
April 25, 2007 at 3:04 pm #74756658Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.
Limpahan kasih sayang Nya swt serta curahan rahmat semoga selalu terlimpah pada hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
tak ada ayat Alqur\’an yg menjelaskan bahwa ahlulbait adalah Rasul saw, Ali kw, Fathimah ra, hasan ra dan husein ra, namun ada haditsul kisa yg menjelaskan tentang itu.Tariqah Alawiyyah adalah menjalankan sunnah nabi saw, diluar itu adalah doa doa yg warad dari hadits beliau saw atau semakna dengan doa doa beliau saw, yaitu juga berupa didikan budi pekerti dan akhlak, ibadah, khusyu, dll yg berpadu dengan rantai sanad dari guru ke guru hingga Rasul saw.
kejadian perang jaml adalah dua kelompok sahabat yg bertentangan, keduanya ingin menyelesaikan pertikaian, namun sekelompok munafiqin sengaja memicu pecah pertempuran, maka fitnah terjadi, dengan kehendak Allah swt tentunya sebagai hikmah pelajaran kelembutan Allah swt bagi mereka untuk lebih menjaga persatuan, dan mereka yg terbunuh adalah syahid karena membela kebenaran dan kehormatan,
kelompok satu membela Amirulmukminin Imam Ali kw sebagai khalifah sebagai yg sah, kelompok kedua membela keselamatan istri rasul saw, keduanya benar, keduanya dalam niat mulia,
dan hal ini dijadikan pemicu fitnah pula oleh kaum syiah, hati busuk mereka memang tak pernah bisa sangka buruk pada keluarga Rasul saw.
mereka mengira Imam Ali kw adalah haus darah dan rela membantai istri nabi demi jabatan kekuasaannya, dan ini adalah penghinaan terkeji bagi Imam Ali kw,. karena pemimpin agung semacam beliau kw tak mungkin rela membunuh satu nyawa semut sekalipun demi mempertahankan kekuasaan, bahkan ia menjadi khalifahpun karena dipaksa.
semoga Allah swt memberikan hidayah dan kefahaman bagi saudara saudara kita yg masih dalam kesalah fahaman,
demikian habiby yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
wallahu a\’lam
October 30, 2007 at 12:10 pm #74761838Rachmat AgustianParticipantAssalammu\’alaikum warahmatullah wabarakatuh…
Puji dan syukur tidak lupa kupanjatkan pada illahi rabbi 4WI SWT yang sampai saat ini alfaqir masih diberi nikmat iman serta islam. tidak lupa juga shalawat serta salam pada junjungan kita khataman nabiyyin Muhammad SAW (allahumma sholli wa salim alaih wa ala alaih…)
Minal aidin wal faidin sebelumnya… Mohon maaf lahir dan bathin… Afwan, ana hanya bisa mengucapkan ini di situs Majelis Rasul SAW….
Semoga habib sekeluarga selalu diberi kesehatan sehingga bisa terus menegakkan panji-panji Rasulullah di bumi pertiwi kita ini… amien ya rabbal alamien…
Ada beberapa hal yang ana ingin tanyakan ma antum….
Mengenai keturunan Siti Fatimah Az Zahra yang wanita, apakah mereka boleh menikah dengan ahwal (orang biasa) yang bukan dari keturunan alawiyin juga…? mengingat yang namanya cinta bukan paksaan seperti jaman siti nurbaya… apakah ada dalil (baik aqli atopun naqli) yang melarang atau membolehkan hal tersebut? mohon penjelasannya ya habib…Satu hal lagi, apakah semua orang arab hanya boleh menikah dengan ras keturunan arab juga? misalnya, pihak wanita Arab yang bukan dari keturunan Siti Fatimah Az Zahra menikah dengan ahwal? Arab masyeikh gitu maksudnya…
Afwan ya habib atas kelancangan ana yang dah berani tuk bertanya hal ini….
Syukron atas jawabannya kelak…. Semoga ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita semua umat muslim…Akhirul kalam, Wassalammu\’ alaikum warahmatullah wabarakatuh…
October 31, 2007 at 6:10 pm #74761922Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda
Saudaraku yg kumuliakan,
Menurut madzhab syafii pernikahan itu tidak kufu, namun ada pendapat dalam madzhab syafii bila walinya mengizinkan dan sang wanita menghendaki maka boleh.permasalahannya adalah kelangsungan keturunan Nabi saw akan terputus dg pernikahan wanita mereka dg pria yg bukan keturunan, namun ini dari besarnya keinginan para imam dan ulama untuk menjaga kelangsungan keturunan Rasul saw, bukan masalah Ras, kasta dll,
namun tentunya kini jumlah wanita lebih banyak dg pria, lalu tentunya akan banyak wanita ahlulbait yg tak mendapatkan suami karena jumlah wanita lebih banyak, lalu akan kemana mereka ini?, akanlah dibiarkan tanpa suami?, tak apa jika mereka rela demikian, namun jika mereka ingin menikah, dan ayahnya pun keberatan untuk terus membiarkan putrinya dirumah tak bersuami, maka ada pendapat ulama dari kalangan ahlulbait untuk memperbolehkan ini asalkan wanita tersebut mau dan rela, serta walinya menyetujui.
mengenai masalah bangsa arab dan lainnya tak ada pelarangan terkecuali berdasarkan penelitian Imam Syafii, karena imam Syafii berfatwa bahwa yg kaya tak boleh menikah dg yg miskin, keluarga bangsawan tidak kufu menikah dg keluarga jelata,
anda jangan salah perkiraan terhadap Imam Syafii, Imam Syafii telah mengadakan penelitian bahwa ketika misalnya pria miskin menikah dg wanita kaya, maka awalnya saja mereka bahagia, namun kemudian muncul permasalahan pada kebiasaan, karena keluarga istri adalah orang kaya, maka istrinya tak biasa dg makanan murah, maka ia sakit, maka ayah ibunya memprotes dan berselisih dg keluarga suami, menghina, maka puncaknya adalah perceraian.
demikian pula sebaliknya, pria kaya menikah dg wanita miskin, maka wanita ini terus terhina, karena keluarga si pria akan jijik lihat wanita miskin yg dungu, tak terbiasa makan dan minum cara orang kaya, ia terus terhina dan tersiksa, dan berakhir dg keributan dan perceraian.
maka Imam Syafii setelah melihat banyaknya perceraian, permusuhan, bahkan saling bunuh antar marga hanya gara gara masalah ini, maka Imam syafii mengeluarkan fatwa pernikahan antara kaya dan miskin tidak kufu,
Demikian kiranya saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.