Home Forums Forum Masalah Tauhid Bacaan tahiyad Awal pd sholat

Viewing 10 posts - 1 through 10 (of 12 total)
  • Author
    Posts
  • #76194158
    anom sukoco
    Participant

    Assalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    [color=#008000][/color] Saudara-saudaraku yang seiman semoga Allah selalu Menjaga Hati Kita agar tetap Allah dan Rasulnya bersemayam hingga akhir zaman, serta diberikannya hidayah agar dapat selalu to\’at atas segala Titah-nya.

    Saya ada Keraguan dalam melaksanakan Sholat.
    Berdasarkan Informasi waktu saya mengaji di kampung dulu. bahwa ketika Sholat Posisi Attahiyad Awal, pembacaannya boleh hanya sampai Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah.

    yang menjadi keraguan saya, teman saya mengatakan itu tidak sah….!!! karena syahadat nya cuma satu… yaitu syahadat kepada Allah saja (Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah.) sedangkan syahadat untuk Rasulullah nya tidak diucapkan (Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah).

    Mohon berikan saran yang terbaik untuk saya, agar dalam beribadah saya tidak ada keraguan lagi.

    terima kasih

    Wassalamu\’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    #76194173
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Cahaya kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

    Saudaraku nyg kumuliakan,
    Barangkali Ustaz anda salah ucap atau barangkali anda salah dengar, sebab tahiyyat awal itu wajib mengucapkan syahadat sempurna, namun shalawatnya yg boleh dipotong, sebatas “Allahumma shalli ala Muhammad”, dan “boleh diteruskan dg wa ‘alaa ali Muhammad” atau tidak diteruskan pun tak apa, namun dalam tahiyyat akhir hal itu mesti disebut, demikian dalam Madzhab Syafii,

    Namun Tahiyyat awwal itu sendiri bukan syarat sah shalat, bila orang tak melakukan tahiyyat awal, misalnya ia sujud pada rakaat kedua lalu tidak mau tahiyyat awal dan ia langsung berdiri ke rakaat ketiga maka shalatnya sah, karena tahiyyat awal itu sunnah muakkadah, meninggalkannya tidak membatalkan shalat, demikian dalam madzhab Syafii.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a’lam

    #76194243
    Muhamad Yusup
    Participant

    Asslamu\’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

    ya habibuna Munzir,

    saya Yusuf mau bertanya,
    waktu salam apakah tidak boleh memalingkan tubuh atau dada(tetap menghadap kiblat)? dengan kata lain hanya kepala saja yg menengok ke kanan dan ke kiri sewaktu salam? saya mohon untuk disertai dengan Nashnya,

    Terima kasih banyak

    Wassalamu\’alaikum Wr.Wb.

    #76194266
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    banyak sekali dalil mengenai itu, diantaranya adlah firman Allah swt : \"Kami akan menghadapkan wajahmu (wahai muhammad saw) pada kiblat yg kau ridhoi, maka hadapkanlah wajahmu ke masjidil haram, dimanapun kalian berada hadapkanlah (saat shalat) wajah kalian kearahnya…\" (QS Al baqarah 144).

    para fuqaha menjelaskan bahwa makna menghadap ini bukan dg wajah, menghadap dg wajah adalah sunnah, yg wajib adalah menghadap dg dada, karena hati berada didalam dada.

    demikian saudsaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

    #76194278
    Muhamad Yusup
    Participant

    Asslamu\’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

    Alhamdulillah.

    Terima kasih banyak Bib,

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    #76194299
    Munzir Almusawa
    Participant

    Baarakallahufiikum.. semoga limpahan keberkahan selalu atas anda dan keluarga

    #76194562
    Arul
    Participant

    Assalammualaikum wr wb,

    Habib Munzir menyambung pertanyaan tentang sholat ini, sy ingin bertanya tentang posisi tangan ketika membaca surat al-fatihah atau ketika berdiri, sy membaca salah satu buku milik teman judulnya \"Sifat Shalat Nabi\", disitu disebutkan bahwa posisi tangan pada saat berdiri letaknya diatas dada, kalau tidak diatas dada misalkan diatas lambung maka itu tidak benar, kalaupun ada yg melakukannya kemungkinan itu dari hadits yg dhoif. Kira-kira demikianlah kutipan dari buku tsb. Padahal selama ini sy meletakkan kedua tangan sy tidak diatas dada bib, mohon pencerahannya bib.

    Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kesehatan buat Habib Munzir dan keluarga.

    #76194575
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan Inayah semoga selalu menghiasi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    Berkata Alhafidh Imam Nawawi : “Meletakkannya dibawah dadanya dan diatas pusarnya, inilah madzhab kita yg masyhur, dan demikianlah pendapat Jumhur (terbanyak), dalam pendapat Hanafi dan beberapa imam lainnya adalah menaruh kedua tangan dibawah pusar, menurut Imam Malik boleh memilih antara menaruh kedua tangan dibawah dadanya atau melepaskannya kebawah dan ini pendapat Jumhur dalam mazhabnya dan yg masyhur pada mereka” (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 4 hal 114).

    Dari penjelasan ini fahamlah kita bahwa pendapat yg Jumhur (kesepakatan terbanyak dari seluruh Imam dan Muhaddits) adalah menaruh kedua tangan diantara dada dan pusar, walaupun riwayat yg mengatakan diatas dada itu shahih, namun pendapat Ibn Mundzir “bahwa hal itu tak ada kejelasan yg nyata, bahwa Nabi saw menaruh kedua tangannya diatas dada, maka orang boleh memilih” (Aunul Ma’bud Juz 2 hal 323).

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a’lam

    #76195473
    Dading Hasanudin
    Participant

    Assalamualaikum Wr Wb,

    Semoga Habib diberikan kesehatan oleh Allah SWT agar dapat terus memberi ilmunya pada kami yg haus akan ilmu.
    Begini Bib ana mau tanya kalau pada saat tahiyat kita membaca shalawat itu dengan kata sayyidina gimana bib boleh tidak?

    Terima kasih banyak bib

    #76195483
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan Cahaya keridhoan Nya swt semoga selalu mengiringi hari hari anda,

    saudarku yg kumuliakan,
    menambahkan kata sayyidina sebelum nama Muhammad saw adalah hal yg dilakukan banyak oleh para ulama salaf, hal itu mubah dan boleh saja dilakukan, bahkan Rasul saw memperbolehkan gelar sayyidina digunakan pada majikan, demikian pula gelar Sayyidina dipakai oleh para sahabat satu sama lain, demikian riwayat yg shahih.

    demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    wallahu a\’lam

Viewing 10 posts - 1 through 10 (of 12 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.