Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › Bagai semut Hitam, di atas batu hitam di kegelapan
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 17 years, 4 months ago by MUKMIN HANAFI.
-
AuthorPosts
-
September 15, 2007 at 10:09 am #81064501MUKMIN HANAFIParticipant
Bagai semut Hitam, di atas batu hitam di kegelapan malam…
Begitulah mungkin hati kita seperti perumpamaan diatas, seandainya Muhammad Rasulallah SAW tidak mengenalkan Islam kepada kita. Beliau Nur Alannur ( Cahaya di atas cahaya ), yang kemudian memancarkan cahayanya kepada sekalian Ummat manusia, dan seluruh alam, maka wajiblah bagi kita bersyukur kepada Allah atas limpahan rahmatnya dengan nikmat iman dan Islam, itulah nikmat terbesar yang Allah turunkan kepada kita.
Maka beruntunglah orang-orang yang senantiasa selalu tumbuh rasa cinta kepada Rasulallah SAW, yang istiqomah bermusyahadah kepada Allah, yang tidak pernah bergantung kepada selain Allah, seperti yang Allah Ajarkan dalam Al Qur’an yang mulia dalam Surah Al Ikhlas.
Hati mu adalah cerminan kualitas dirimu…alangkah nistanya kita dan menderita di dunia dan akhirat manakala kita hidup dengan hati tanpa NUR, bagaikan orang yang berjalan tanpa cahaya, sehingga bisa dipastikan dia akan berjalan terseok-seok, tak tentu arah, onak dan duri pun dirambah tanpa sadar bahwa itu semua akan membuat sakit dan celaka…MasyaAllah…berlindung kami dari yang demikian..
Dan bahagia menjadi hak orang-orang Mu’min yang senantiasa mengisi relung hatinya dengan NUR Ilahiyah, dia berjalan diatas rambu-rambu Allah, penuh dengan tuntunan yang terang, berjalan dengan arah yang jelas diterangi cahaya iman dan kemulian…Ya..Allah jadikanlah kami hambamu yang selalu hati ini penuh dengan Cinta Mu, sehingga tidak ada tempat untuk yang lain selain kepada Mu. Tak ada tempat untuk kebencian, tidak ada tempat untuk prasangka buruk, tak ada tempat selain hanya Cinta Mu Ya Allah.
Allah tidak menilai dari wajah dan hartamu, dari segala bentuk materi yang melekat pada diri kita, hati lah yang menjadi rujukan utama.
Maka sesungguhnya Ahli syurga itu sudah ada di dalam dunia ini, yang senantiasa memelihara hukum-hukum Allah ( Khusu ), yang hati mereka selalu di isi dengan kasih sayang yang tulus karena Allah, menjadikan Allah satu tujuan utama tak berbanding dgn yang lain. Dan sebaliknya ahli neraka pun sudah ada dalam dunia ini, yaitu mereka-mereka yang menjadi penentang Allah dan Rasulnya, yang selalu mensyarikatkan Allah dengan yang lainnya.Mari kita isi hati dengan senatiasa bermusyahadah kepada Allah dan mencintai Rasul nya, dan menjadikan Alqur an yang mulia dan Sunnah rRasul sebagai keutamaan rujukan bagi kita. Semoga Allah menerangi hati kita dengan Nur Nya, sehingga kita terhindar dari istilah diatas “ bagaikan semut hitam, diatas batu hitam, yang berjalan di kegelapan malam” alangkah gelapnya…Nauzubillahi min jalika.
By : Mukmin Hanafi / 01 Ramadhan 1428 H
-
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.