Home › Forums › Forum Masalah Umum › Bagaimana menyikapi `Tokoh`
- This topic has 3 replies, 3 voices, and was last updated 16 years, 7 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
May 9, 2008 at 9:05 am #102736981Nugroho LaisonParticipant
As Salamu \’alaikum wr. wb. Habib Munzir yg saya hormati dan Insya Allah dimuliakan dan selalu dirahmati oleh Allah.
Mohon pengajarannya, bagaimana cara kami mensikapi para `Tokoh` yg kontroversial dan mungkin juga provokatif….yg rasanya tindak-tanduknya tidak sesuai terutama dgn nilai agama dan budaya masyarakat.
Terlebih tokoh tersebut adalah keturunan \’Ulama, atau tokoh besar dalam suatu ormas terutama ormas agama.
Semisal Gus Dur dari komunitas NU yg menerima penghargaan dari komunitas Zionisme, serta membela Ahmadiyah.
Atau Ahmad Syafi\’i Ma\’arif dari komunitas Muhammadiyah yg pola pemikirannya liberal, menyokong habis-habisan secara membabi-buta konsep `Pluralisme`.
Atau juga Adnan Buyung Nasution yg baru-baru ini habis-habisan membela Ahmadiyah bahkan sempat melontarkan statement yg provokatif terkait MUI.
Mungkin juga selebriti / artis yg suka membawa label Islam, semisal Ahmad Dhani, yg kalau melihat syair lagunya puitis, menyentuh jiwa, bernuansa sufistik….Tetapi prilaku sehari-harinya kurang pas dgn nilai agama dan budaya, semisal membuat klip yg menampilkan perempuan dgn busana minim, membuat lagu yg bersuara mendesah-desah, dsb.
Kami ingin mendapat masukan agar kami dapat menyikapi dan bertindak bijak terkait fenomena ini. Karena di antara kami terpecah dalam menyikapi fenomena ini.
Ada yg langsung mengcounter, tetapi imbasnya malah muncul kesan garang, pdhal hanya ingin menegakkan amar ma\’ruf nahi munkar.
Ada yg mendiamkan sambil berdoa, tetapi imbasnya malah para pelaku fenomena ini seolah mendapat angin dan makin menjadi-jadi, makin berulah.
Kami bingung, bagaimana menurut Habib Munzir? Saran apa yg harus kami lakukan?
Demikian dari saya, mohon maaf bila mengganggu atau kurang berkenan.
Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kesehatan serta keselamatan kpd Habib Munzir.
Was Salamu \’alaikum wr. wb.,
Nugroho Laison (nugon)
May 11, 2008 at 3:05 am #102737012Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan
cara yg terbaik adalah cara yg dipakai oleh Nabi kita saw, nasehati dg lembut, bisa dg surat, bisa jumpa langsung, bisa dg email, atau lainnya.
jika tak berhasil maka doakanlah, karena kekerasan pada mereka akan menjadikan pertumpahan darah dengan para pengikutnya,
langkah selanjutnya adalah kita bersatu membenahi ummat, benahilah ummat islam yg bisa dibenahi, dan jangan menyibukkan diri dengan yg sulit dibenahi, habislah waktu kita belasan tahun hanya kesal pada satu dua orang, tak pula kita bisa menasihatinya, (dia keras kepala dan tak mau berubah), habis pula lidah kita mengumpatnya, sedangkan masih tersisa puluhan juta muslimin muslimat yg mungkin dalam kesesatan namun mereka sangat haus akan nasihat, sangat haus akan budi pekerti mulia, nah.. mereka inilah lahan kita..
orang orang fasiq dan dhalim dimuka bumi ini Allah jadikan bermanfaat bagi mukmin, yaitu ladang pahala mereka tuk mengajak si fasiq dan dhalim pada kemuliaan..
saya pernah bermasalah dg seorang kepala preman di Priok, anak anak muda kita tak berani buka majelis disitu karena takut pada orang itu, maka saya datangi dg budi pekerti baik, diasudah setengah baya, wajahnya lebih menyeramkan dari binatang buas, tak ada kasih sayang terbersit diwajahnya, sangat bengis sekali,
lalu saya mengucap salam dan ia tak menjawab, lalu saya menyalaminya dan mencium tangannya, dia tampak jengah dan sangat kaget..
ia bagai disengat halilintar dan mundur, lalu mepersilahkan saya masuk,
anda tahu apa yg terjadi?, ia menangis bagai bayi kehilangan boneka…,
ia berkata : seumur hidup saya sebagai tukang tarok, tak pernah terlintas dikepala ini ada seorang ustaz mau datang kerumah saya, apalagi mencium tangan saya.., kenapa pak ustaz..??, tangan ini kotor dan telah (bahasanya terlalu kotor utk disebut, dan tangannya itu sering dipakai hal yg tak sesnonoh dg pelacur, tangan ini tangan pejudi, tangan ini tangan yg memegang arak, tangan ini membacok banyak orang..!!, kenapa pak ustadz menciumnya…???
saya katakan : karena bapak lebih tua dari saya, dan bapak saya anggap ayah saya, dan saya mau minta izin bolehkah di wilayah ini dibikin pengajian..?
maka tangisnya merengek…: belum pernah ada orang bicara pengajian pada saya.., kenapa minta izin pengajian pada saya??, wakaf bapak saya di mushollah itu tak pernah saya kunjungi puluhan tahun..
saya berkata : karena bapak adalah orang yg disegani disini..
ia pun tobat, ia kembali kepada kebenaran, ia menjadi ahli sujud, ia menjadi ahli dzikir, tangis airmatanya tak pernah sirna jika jumpa dg saya..
dan kejadian seperti ini bukan sekali belasan bahkan puluhan kali, saya terus memakai akhlak sang Nabi saw dan selalu berhasil..
sungguh jutaan manusia haus menginginkan ketenangan dan hidayah..,
maka kita ambil mereka itu dan kita garapsebagai lahan pahala dan amal..
sementara mereka yg kepala batu dalam kesesatan maka kita doakan dan kita berpaling dari lahan rusak, jangan terlalu sibuk memikirkan lahan rusak yg tak bisa digarap, sedangkan lahan subur masih terus menanti untuk digarap..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
May 11, 2008 at 4:05 pm #102737052Wahyu AbdullahParticipantAssalamu\’alaikum Wr. Wb.
Habib Muzir bin Fuad Almusawa yang di Muliakan dan di Ramati oleh ALLAH SWT.
Saya mau bertanya :
1. Bagaimana sikap yang lakukan apabila dalam Sholat berjama\’ah di Masjid / Mushola, kita mendapati seorang Imam, yang mana Imam tersebut belum memenuhi syarat sebagai Imam?
Apakah kita harus mengikutinya berjamaah / kita harus Sholat sendiri seteleh Sholat yang berjamaah itu selesai?Sebelum dan sesudahnya Saya ucapkan terima kasih.
Wassalmu\’alaikum Wr. Wb.
May 12, 2008 at 10:05 am #102737095Munzir AlmusawaParticipantalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
cinta dan rindu yg berpadu pada Dzat Allah swt semoga selalu berpijar pada anda dengan cahaya kebahagiaan
saudaraku yg kumuliakan,
jika belum memenuhi syarat sebagai sah nya imam maka tak sah shalat bermakmum padanya, baiknya menanti ia selesai dan kita shalat dengan jamaah baru, atau menunggu kehadiran jamaah baru.Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.