Home Forums Forum Masalah Tauhid baiat, mursyid, ijazah, alawiyah

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • Author
    Posts
  • #109160064
    fuadi
    Participant

    Assalamualaikum wr wb <br> dulu sekitar 2004, ada salah satu tarekat yang memberikan baiat untuk mengikutinya secara online, dimana menurut website tersebut, hal itu telah di izinkan oleh pimpinan tarekat tersebut <br> apakah dengan mengikutinya berarti kita telah mengikuti tarekat tersebut? dan kita telah dapat dinamakan murid karena belum pernah sekalipun bertemu dengan sang mursyid? <br> saya sering mengamalkan doa atau amalan yang pernah saya temui dari buku maupun pengajian, tapi belum diijazahkan, ada yang berpendapat bahwa doa kurang makbul kalau tidak ada yang mengijazahi, <br>apakah hal tersebut benar walaupun bersumber dari hadist nabi? <br>setelah baca-baca topik sebelumnya ada yang menyebutkan bahwa tarekat alawiyah bersumber dari sunnah nabi dan tidak memerlukan baiat, hanya ijazah agar sanad bersambung ke rosululloh, <br> mohon ijazah dan doa dari habib agar apa yang saya amalkan sesuai dan sambung sampai rosululloh <br>serta mohon ijazah plus izin dari habib untuk teman, keluarga, dan murid2 saya (kebetulan dipercaya mengajar di madrasah) agar sanad doa, ilmu bersambung sampai rosulullah <br>sebelumnya terima kasih atas bantuan habib <br>farid zainal fuadi, surabaya

    #109160099
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    apakah dengan mengikutinya berarti kita telah mengikuti tarekat tersebut?
    [quote]thoriqoh/tarekat, bukan merupakan hal yg harus, ini hanya salah satu cara untuk lebih mudah mencapai khusyu dan keridhoan Allah swt., bukan hal yg wajib atau mesti.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=2858&lang=en#2858

    dan kita telah dapat dinamakan murid karena belum pernah sekalipun bertemu dengan sang mursyid?
    [quote]Sanad adalah dengan perjumpaan, walau sesaat, mengenai ucapan lewat surat menyurat bisa ijazah sanad, namun sanad juga bisa tersambung antara murid dan guru walau hanya lewat surat, namun mesti ada hubungan antara kedua belah fihak, tak bisa sefihak, misalnya siapa saja mengutip ucapan ulama fulan dari sebuah surat kabar atau internet maka tak bisa dikatakan sanadnya bersambung pd ulama tsb karena ia tak berhubungan dg gurunya itu.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=12254&lang=id#12254

    berikut mengenai thariqah alawiyah :
    [quote]Dalam tarekat alawiyah yg ada adalah Ijazah, bukan bai\’at, karena tarekat ini beda dg yg lainnya, tarekat ini berjalan sesuai hadits dan sunnah nabi saw, maka siapapun yg ingin megikutinya, mengambil sebagian saja, atau sesaat ikut2an saja, atau mengambil keseluruhannya, tak perlu dg bai;at, dan pada dasarnya hampir seluruh indonesia ini bahkan hampir seluruh dunia sudah berjalan dg tarekat alawiyah, yaitu maulid, ratib, tahlil, wird allathif, itu semua adalah bimbingan tarekat alawiyah, ia adalah induk dari semua tarekat lainnya, karena semua guru guru pembuat tarekat mestilah bersanad kepada tarekat alawiyah.

    Induk semua tarekat ini, yaitu Tarekat Alawiyah tak perlu dg bai\’at, yg ada hanyalah Ijazah sanad guru saja, yg besambung hingga Rasulullah saw.
    semua dzikir, ratib atau apapun yg kita baca tanpa ijazah tidak sia sia, tak perlu izin dan ijazah untuk mengamalkan hal hal yg sunnah, seperti ratib, Alqur\’an, dan dzikir dzikir sunnah lainnya, namun ijazah sangat perlu bila ingin mengamalkna dzikir dzikir khusus lainnya, bila saya perjelas misalnya spt ini :

    anda ingin mengamalkan shalat malam sebanyak 100 rakaat setiap harinya, nah.. hal seperti ini boleh tanpa ijazah, namun lebih baiknya anda mencari guru untuk minta ijazah, karena Guru akan melihat apakah amalan itu cocok bagi anda atau akan mengganggu aktifitas anda, tentunya guru akan melihat keadaan anda, apakah sibuk bekerja atau santai, kalau sibuk bekerja maka tentunya guru akan melarang anda dan mungkin menggantikannya dg amalan lainnya,

    kiranya hal semacam itulah diperlukannya ijazah, kalau amal amal sunnah maka hal itu tak perlu ijazah, karena sudah Ijazah langsung dari Rasulullah saw untuk mengamalkan sunnah beliau saw.

    yg ada pada amalan sunnah itu bukan ijazah, tapi sanad, nah sanad ini memang sangat baik karena akan menambah cepatnya terkabul amalan kita oleh Allah swt bila kita sudah punya ijazah sanadnya, misalnya sanad membaca Alqur\’an, sanad berdzikir, sanad bertasbih, dan doa doa lainnya.

    karena sanad adalah menguatkan dan memastikan kebenaran apa apa yg kita amalkan, suci dari amal yg dipalsukan, yg mana bisa saja pada suatu amalan yg dipalsukan dan diada adakan, namun dengan adanya sanad maka hal itu dapat dihindari.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=2858&lang=en#2858

    Mengenai ijazah dan amalan doa2, Insya Allah Habibana yang akan menjawabnya.

    Wassalam,
    AdminIII

    #109160165
    fuadi
    Participant

    Terima kasih atas penjelasan admin, mohon maaf atas ketidakngertian saya, jadi seseorang dapat memberikan otoritas/mewakilkan kepada sesuatu dalam pemberian ijazah atau baiat? mohon habib memberikan doa dan ijazah, terima kasih, semoga rahmat Allah menaungi orang-orang yang menegakkan agamanya, amin

    #109160182
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut rangkuman jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    Makna Bai\’at dan IJazah:

    Bai\’at adalah sumpah setia, bisa saja murid sumpah setia pada gurunya, anak pada ayahnya, atau teman pada temannya, namun yg saya kurang setuju jika bai\’at ini diwajibkan, padahal bai\’at dalam kelompok dzikir tak pernah diwajibkan bai\’at, kenapa orang tak boleh ikut dzikir suatu kelompok kecuali harus sumpah setia dulu?,

    dalam tarekat alawiyin tak ada bai\’at, kecuali sumpah setia murid pada gurunya jika mau, tak diwajibkan.

    mengenai Ijazah, asal mulanya adalah bahwa setiap doa doa yg bukan dari Hadits Rasul saw biasanya dibutuhkan ijazah,

    apakah makna ijazah?,
    ijazah itu izin yg diberikan guru pd muridnya,

    kenapa harus pakai Ijazah?,
    karena setiap guru memahami doa mana yg boleh dibaca, dan doa mana yg tak baik diamalkan, mungkin murid tak faham maknanya, namun guru akan tahu mungkin ada kalimat kalimat yg menyimpang dari syariah, atau ada kalimat yg salah hurufnya hingga merubah makna.
    maka para guru guru kita selalu tidak membolehkan murid membaca doa kecuali dg Ijazah (izin). agar tidak terjerumus pd hal hal yg menyimpang dari syari\’ah.. ah..alangkah indahnya penjagaan mereka menjaga ummat ini, namun ini menjadi sangka buruk dan tuduhan besar dengan mengecam bahwa ijazah itu bid\’ah.

    Ijazah diperlukan adalah guna izin saja dan memperkuat sanad (sanad=hubungan periwayat, dari fulan, kepada fulan, kepada fulan, sampai pada ujungnya), dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya,
    misalnya murid ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,

    guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,

    disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh (jika tak jumpa dizamannya) antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu,

    nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,

    misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya?,
    jika tidak sempat atau ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannya) pada saya,

    demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,

    kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja saya membacanya tanpa izin pada anda, karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,

    sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.

    kembali pada awal jawaban saya bahwa hampir semua doa tak perlu ijazah, karena semuanya adalah doa pada Allah swt, namun dengan adanya ijazah maka lebih membawa kemuliaan karena terhubung dengan pembuatnya lewat muridnya, atau murid dari muridnya, demikian hingga sampai pada kita,

    demikian indahnya syariah ini, sebagaimana makmum yg di shaff yg keseratus tetap mendapat pahala jamaah dan tetap bersambung pada shalat Imamnya, demikian shaf pertama melihat gerakan Imam, shaf kedua tidak melihat gerakan imam namun melihat gerakan makmum shaf pertama, lalu shaf ketiga melihat gerakan makmum shaf kedua, demikian dari generasi ke generasi ummat ini hingga kini, bersambung satu sama lain, demikian kita dengan para imam imam kita, demikian ahlussunnah waljamaah, kita bagaikan rantai yg tak terputuskan, jika bergerak satu mata rantai maka bergetar seluruh rantai hingga ujungnya.

    Wassalam,
    AdminIII

    #109160925
    fuadi
    Participant

    Assalamualaikum, bib saya menderita beberapa penyakit salah satunya penyakit gatal2x yang sudah bertahun tahun, saya sudah usaha berobat dan sampai sekarang selalu mengkonsumsi obat dan jamu, dan setiap hampir hilang semua kemudian kambuh semakin parah lagi, mohon doanya juga mohon doa yang bisa saya amalkan untuk penyakit.

    #109160936
    Munzir Almusawa
    Participant

    alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    bacalah dzikir SUBHANALLAHI WABIHAMDIH sebanyak 100X, lalu hembuskan di air, lalu usapkan pada bagian bagian itu, lakukanlah selalu, Insya Allah beberapa hari saja anda sembuh.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.