Home › Forums › Forum Masalah Tauhid › Barokah,hadiah pahala & tingkatan Aulia
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 1 month ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
September 8, 2009 at 7:09 am #169116594Jay AlbanjarieMember
Assalammualaikum Wr Wb.
Semoga kesehatan & kekuatan selalu menyertai Habib
Yg ingin saya tanyakan adalah
1.Apa makna & arti dari barokah atau berkah,
Sedangkan yg selama ini saya hanya bisa menyebut aja
tanpa tau maknanya misal kita jabat tangan dan mencium
tangan orang2 alim para habaib atau yg lainnya dgn mksd
mengambil barokahnya,minta tlg bib diterngkan
bagaimana makna & kedudukan barokah itu.2.kalau pahala bacaan yg kita hadiahkan pada Ahli kubur
bagaimanakah statusnya pada ahli kubur tsbt
apakah pahalanya hanya sampai dialam kubur saja
maksudnya sebagai bantuan meringankan urusan
dialam kubur.atau pahalanya sampai yaumil hisab
maksudnya pahala itu menjadi milik si Ahli kubur
sampai akherat nanti.Apakah bisa pahala hadiah
memasukannya dlm golongan ahli surga3.saya pernah browsing internet ttg tingkatan
para Aulia yg disitu menyebutkan bahwa
tingkatan para wali ada 10 tingkatan
dari Wali Quthub 1 org,aimah 2 org,autad 4 org
dan setrusnya sampai sepuluh..kitab Al Futuhat
al Makiyyah Karangan Ibnu Araby..apakah kitab ini
ahlussunnah juga bib.
saya juga pernah dengar bahwa tingkatan aulia itu
dimulai dari sultan aulia yg sekarang jabatan itu
sudah tak ada lagi yg mampu menjabat setelah
Syekh Abdul Qadir Jailani,dan yg kedua
Wali Qhutub seharusnya ada 2 orang namun yg ada sekarang
pada kedudukan itu tinggal satu orang saja.
Artinya beliau orang yg paling Alim didunia saat ini
nama beliau moga tak salah Habib Abu bakar umur 72 thn.
apakah habib mengenal ada ulama mesir bernama tsbt…?
saya tau akan hal ini dr paman saya beliau sering
bermujakarah dgn seseorg yg kata paman saya
punya ilmu laduni tanpa belajar yg ilmunya bisa dipercaya
karena beliau juga sering didatangi org2 jauh tanpa kenal
lebih dulu..terus pernah juga saya diberi tahu bahwa
yg mendapatkan lailatul Qadar 2 thn lalu adalah seorang
muallaf dr amerika sedngakan tahun yg lalu dr mesir
seorang Ustazd..!pertanyaannya adalah
apakah benar tingkatan para aulia seperti tsbt diatas..?
Sultan Aulia itu siapa apa benar tak ada sultan aulia skrg..?
Apakah boleh kita belajar ilmu yg tanpa sanad.?
bagaimana kedudukan ilmu laduni/tanpa belajar dalam islam..?Demikian bib yg saya tanyakan mohon MAaf mohon ampun
minta Rhidonya bib.
Semoga habib slalu dalam keadaan sehat dipanjangkan umur…!Wassalam Jay Banjarie
September 8, 2009 at 11:09 pm #169116639Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur\’an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. berkah adalah rahmat dari Allah swt, bisa datang langsung berupa anugerah Allah swt, bisa karena amal ibadah kita lalu Allah berikan tambahan dari pahalanya berupa rahmat dan kemudahan dalam hidupnya, bisa pula karena cinta kita pada Nabi saw dg bershalawat, atau mengamalkan sunnah beliau saw, atau cinta pada para shalihin Hamba Allah swt yg shalih, maka keberkahan dilimpahkan oleh Allah swt, bukan dari Shalihin itu sendiri, namun dari Allah swt yg melihat niat mulia dihatinya.
jika secara bahasa, berkah adalah sesuatu pekerjaan yg dilakukan, namun hasilnya lebih dari yg semestinya.mengenai cium tangan ayah bunda, orang yg usia lebih tua, para ulama, hal itu sunnah dan teriwayatkan pada riwayat shahih.
2. pahala yg dihadiahkan pada ahlulkubur serupa dg harta yg dihadiahkan pada orang yg hidup, bisa untung membayar hutangnya, bisa untuk nafkahnya, bisa untuk menambah dan memperkaya dirinya,
demikian pula pada Ahlul Kubur, bisa meringankan siksanya, bisa mengangkat derajatnya dikubur, bisa menambah derajatnya di sorga.
3. Syeikh Ibn Arabiy adalah aswaja, namun itu adalah fatwa beliau dan banyak ikhtilaf dalam derajat para wali Allah swt.
sultan Aulia bukan hanya Sayyidina Syeikh Abdulkadir Aljailaniy, banyak para wali Allah swt yg melebihi derajatnya, demikian jumhur pendapat ulama kita. sultan aulia adalah pemimpin para wali Allah swt, dan mesti ada pada setiap zaman, jika wafat maka digantikan oleh wali Allah swt lainnya, dan AL Imam Abdul Qadir Aljailaniy Quddusullah adalah Sultan Aulia dimasanya, namun kemudian setelah wafat digantikan oleh yg lainnya.
boleh belajar pada siapa saja asalkan yg diajarkan sesuai dg tuntunan Rasul saw, namun mengenai lailatul qadar, semua ummat Muhammad saw mendapatkannya setiap tahun, didalam bulan ramadhan Allah swt memberikan disalah satu malam ramadhan itu adalah Malam lailatulqadar, maka siapa saja ummat ini yg beramal ibadah apa saja dimalam itu, dikalikan lebih dari 1000 bulan sebagaimana firman Allah swt : Lailatul Qadr lebih afdhal dari 1000 bulan.. (QS AL Qadr 3).
maka mulai terbenamnya matahari hingga terbitnya semua ummat yg beribadah apapun dikalikan demikian itu.
firman Nya swt : Kesejahteraan dimalam itu hingga terbitnya fajar (QS Alqadr 5).berbeda dg sa;atul Ijabah, ia adalah beberapa detik saja yg barangsiapa berdoa disaat itu pasti dikabul oleh Allah, sa;atul Ijabah ada di malam lailatul qadar, dan disetiap hari jumat dibulan ramadhan dan selain ramadhan.
ilmu ladunni bukan ilmu syariah, jika seseorang memperbanyak amal fardhu dan sunnah sampai Allah swt mencintainya dan mengelompokkannya pada kelompok orang yg bertakwa, maka Allah swt akan memberinya ilmu makrifah, berupa pemahaman yg lebih luas tentang keagungan Allah swt, misalnya ia melihat hal yg tidak dilihat orang lain dg mata kasat, mendengar hal hal qaib, dlsb, itu semua muncul setelah ia menjalankan syariah berupa fardhu dan sunnah hingga Allah swt mencintainya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.