Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › basahab siksaan dialam kubur..
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 16 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
July 24, 2008 at 10:07 pm #116151103Muhammad EfendiParticipant
Bahasa Siksa Kubur…
Tuan Guru yang saya sayangi..Pernah saya didatangi oleh seorang jemaah pengajian yang membawa sebuah CD pengakuan keislaman seorang warga negara asing yang masuk islam.
Di dalam CD tersebut kata mereka ( jamaah pengajian tersebut) di dalam CD itu berupa pengakuan dari si Mualaf mengenai sebab dari masuknya ia ke Islam.
Saya tidak mau menonton CD tersebut…
Jemaah pengajian tersebut hanya menceritakannya kepada saya mengenai isi dari CD tersebut…
Menurut mereka si mualaf masuk islam dikarenakan bermimpikan mati dan dikubur…
Dalam kubur ia ditanyai oleh dua orang malaikat yang menanyainya dengan menggunakan bahasa arab…
Inilah sebab dari ke islamannya…Kemudian saya tiba tiba marah ya Tuan Guru…
Kemudian saya berkata:
: ”Benar adanya bahwa bahasa arab adalah bahasa yang paling di cintai oleh Allah SWT dikarenakan indahannya…
Dan tahukah kalian bahwa wujud kesempurnaan malaikat mikail adalah yang sekujur tubuhnya terdapat bulu jakfaron yang begitu halusnya… dan setiap bulu terdapat seribu kepala… dan setiap kepala terdapat seribu mulut… dan pada setiap mulut tersebut terdapat seribu lidah… dan setiap lidah itu memiliki kemampuan seribu bahasa….
Saya mau tanya kepada kalian… bahasa mana yang di pakai di dalam kubur….
Hal itu yan saya katakan pada meraka….
saya bicara hal demikian dikarenakan mereka mensyiarkan bahwa masuknya ke islam hanya dikarekana ketakutan akan siksaan… tetapi mereka tidak mendakwahkan masuknya ke islam dikarenakan pengakuan yang datang dari keyakinan…Beribu ampun saya panjatkan kehadirat Allah SWT…
Beribu maaf saya haturkan kepada Baginda SAW…Tuan Guru…
Apakah benar tindakan amarah saya tersebut…karna saya marahnya tidak hanya sekali… tapi sangat sering jika ada yang ngomong sembarang mengenai Baginda… saya jadi esmosi Tuan Guru….
Apakah saya boleh berkiblat pada sebuah hadis yang mengatakan :
”apabila engkau melihat kemungkaran… cegahlah dengan tangan mu….
apabila tidak sanggup cegahlah dengan lisan mu…
apabila tidak sanggup… cegahlah dengan hati mu….Mohon Bimbingannya Tuan Guru yang saya cintai….dan juga saya sayangi…..
Apakah benar tatacara saya memberikan hal bandingan kepada mereka………..
Mohon bantuannya Tuan Guru… agar kesalahan saya ini tidak terulang kembali….Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh..
Muhammad Efendi
July 25, 2008 at 1:07 pm #116151119Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
hidayah bisa datang dari arah manapun, dari kesedihan, kegembiraan, takut, senang, cinta, haru, dan banyak lagi, biarkan mereka yg menyukai hal itu namun kenalkan pula kelembutan,saran saya anda menenangkan diri dan menjauhi kekerasan, karena Rasul saw bersabda : Sungguh Allah menyukai kelembutan dalam segala hal\" (Shahih Bukhari).
dan masih ratusan hadits shahih semakna untuk menjalankan dakwah kita dg kedamaian dan kelembutan,
maksud dari hadits : Jika kalian melihat kemungkaran maka rubahlah/benahilah dg tangan., jika tak mampu maka dg lidah, jika tidak maka dg hati, dan itulah selemah lemahnya iman\"
makna membenahi dg tangan bukanlah dg kekerasan dan memukul, sebab kita tak pernah temukan Rasul saw memulai dakwahnya dengan memukul, malah beliau saw memulai dakwah dg hati, lalu lisan, lalu dg jihad,
yg dimaksud dakwah dg tangan adalah dengan harta, jabatan, dan aktifitas yg nyata, datangi, ajak, seru, keluarkan harta, korbankan waktu,
jika kita sibuk, atau tak ada keluasan harta, atau tak ada kekuatan jabatan, tak b erdaya berbuat apa apa maka jangan diam, tapi dg lidah, yaitu terus mengajak kepada kemuliaan dg pembicaraan kita,
jika tidak mampu juga, misalnya bisu, atau lumpuh dan sakit parah, maka jangan diam, ingkarilah dg hati,
maksudnya jangan setuju dengan kemungkaran dalam keadaan apapun, jika sudah tidak mampu berbuat apa apa jangan setuju padanya, ingkarilah, ALlah maha tahu bahwa kita tak setuju dg itu walau tak bisa berbuat apa apa,
demikian saran saya pada anda saudaraku
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
July 25, 2008 at 8:07 pm #116151133Muhammad EfendiParticipantassalamualaikum wr wb…
alhamdulillah saya mengerti ya Tuan Guru…
saya mengerti…seringnya saya melakukan hak keras seperti tersebut… yang serng pula saya melupakan sebuah sabda dari Baginda SAW bahwa beramal sesuai dengn pengetahuan dan kesanggupan yang kita miliki…
Saya Mohon maaf ya Tuan Guru…
Saya Mohon maaf…doakanlah saya ini yang agak memiliki kelemutan untuk sesaca dan kecintaan kepada Allah dan Rasull serta ahlol bail Baginda junjungan Saya….
…..saya sangat mengucapkan terimakasih atas penjelasa Yang Tuan Guru berikan kepada saya…
Semoga Allah menempatkan Baginda Junjungan kita SAW memberikan dengan limpahan kurniaNYA wasilah (kedudukan yang paling tinggi dalam syurga) dan keutamaan serta limpahkanlah kepadanya maqam yang terpuji yang Engkau telah janjikan baginya
dan semoga Para Tuan Guru beserta Keluarga… kerabat memdapatkan kebaikan yang sebaik baiknya kebaikan yang telah di ciptakan oleh Allah SWT…amin
dan semoga bagi kami selalu diberikan kekuatan dalam islam… iman agar selalu berada di dalam kata kata pujian Allah SWT…amin
Salam hormat dan terimakasih saya kepada Tuan Guru…
wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Muhammad efendi
July 27, 2008 at 4:07 pm #116151139Munzir AlmusawaParticipantHayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..
salam rindu
wassalam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.