Home Forums Forum Masalah Tauhid birwaludain

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #83788473
    abdul qodir
    Participant

    ass.wr.wb…..
    Minal \’aidin wal fa idzin………………..
    Ya Habibana perkenalkan saya \"abdul qodir\"……… saya sudah mengikuti MR lumayan lama, kira-kira 1 tahun. Ya habibana saya seorang suami yang Alhamdulillah sudah memiliki anak, Ya Habibana waktu itu saya mengikuti majlis di mesjid Al Munawar, kebetulan saat itu habibana sedang kalam tentang ……………amal yang paling afdol………… dan salah satunya adalah \"BIRWALUDAIN\" terus terang sejak saat itu saya jadi selalu menjenguk orang tua saya………… tapi saat itu pula saya jadi sering bertengkar dengan istri saya, pasalnya saya MENOMOR SATUKAN orang tua saya dari pada mertua saya, saya anggap birwaludain untuk suami adalah kepada orang tua kandung, saya menganggap mertua itu tidak seperti orang tua saya….. Ya Habibana saya tidak bisa bercerita terlalu bnyak karena kesibukan saya. tolong beritahu saya sikap-sikap RASULULLAH SAW kepada mertua-mertuanya………. apakah birwaludain termasuk mertua????? dan apa benar pandapat astri saya \" kl saya pilih kasih dan tidak menghormati dan menghargai orang tuanya???\"
    Terima kasih……..
    Wass.wr.wb

    #83788578
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda

    Saudaraku yg kumuliakan,
    beribu maaf selama 10 hari tidak online hingga tak bisa untuk menjawab pertanyaan anda,

    begini saudaraku, anda telah betul dalam berbuat, yaitu mendahulukan ayah bunda anda, namun mertua adalah ayah bunda antum juga, walaupun derajatnya adalah setelah ayah bunda anda, namun bukan berarti disepelekan dan disingkirkan,

    tentunya anda menomor satukan orang tua kandung, lalu anda pun mesti memuliakan mertua karena mereka ayah bunda istri anda yg hubungan anda padanya lebih erat daripada istri anda,

    sebab anda tidak batal wudhu pada ibu mertua, seandainya misalnya seeseorang bercerai dg istrinya, maka ibu mertua tetap tak batal wudhu dengannya, maka ikatannya dengan mertua hukumnya abadi, sedangkan ikatan dg istri bisa terlepas dg perceraian, namun ikatan dg ayah bunda kandung, mertua, dan anak anda, ikatannya abadi,

    maka perlu pula anda membagi cinta dan kasih sayang pada mertua, dan derajat mereka adalah setelah ayah bunda anda,

    mengenai istri anda, tentunya anda tak perlu terlalu menonjolkan keperdulian pada ayah bunda anda, tunjukkan pula keperdulian dan perhatian anda pada mertua, hingga istri anda dapat tenang dan balik memuliakan ayah ibu anda pula.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.