Home Forums Forum Masalah Tauhid bolehkah aliran dalam islam

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • Author
    Posts
  • #111078539

    Assalamu\’alaikum Wr. Wb.

    Yaa habib Munzir kaifa halukum ?

    Ane berharap antum selalu sehat wal afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin

    yaa habib ana mau tanya tentang aliran dalam islam yang menurut ana sangat penting supaya tidak saling menyalahkan. ya habib dalam hadits nabi dijelaskan \"bahwa islam akan terpecah kedalam 72 golongan, kesemuannya masuk neraka kecuali 1 yang selamat yakni Ahlussunnah wal jamaah\". lebih kurang seperti itu bunyinya. yang jadi pertanyaan ana :
    1. apakah selain ahlussunnah wal jamaah seperti syiah, mu\’tazilah, qodariah dll tidak akan selamat, pada hal mereka mempercayai dan meyakini Allah sebagai tuhannya dan Mahammad SAW sebagai Nabinya ? mohon dijelaskan ya habib agar ana tidak salah pengertian.
    2. dalam islam hal-hal apa saja yang dibolehkan berbeda dan hal-hal apa saja yang tidak dibolehkan untuk berbeda ? dan bagaimana perbedaan golongan dalam islam ?

    jazakallah ya habib atas jawabannya. dan ane mohon maaf kalau ada kesalahan dalam pertanyaan ane.

    Wassalamu\’alaikum Wr. Wb
    Hazami

    #111078573
    Munzir Almusawa
    Participant

    alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    banyak hadits yg meriwayatkan ucapan itu, ada diantaranya yg shahih, ada yg hasan dan dhoif, haditd itu sebagai tandzir (peringatan) dari rasul saw, agar muslimin tetap dalam kelompok terbanyak dan menghindari permusuhan, dan agar muslimin terus dalam kelompom terbesar dan tidak membuat kelompok baru, ahlussunnah waljamaah adalah mereka yg menjalankan sunnah dan dalam kelompok terbanyak, yaitu keempat madzhab, karena keempat madzhab inilah yg ratusan Imam dan Muhadditsin mengikutinya sebagai penerus syariah yg benar, dan bermunculannya kalangan madzhab dan ajaran yg bertentangan dg mereka maka mereka inilah yg keluar dari ahlussunnah waljamaah.

    landasannya adalah hadits Rasul saw : \"Barangsiapa yg memisahkan diri dari kelompok muslimin sejengkal lalu ia wafat, maka wafatnya adalah dalam keadaan matinya orang jahiliyah\" (Shahih Bukhari hadits no.6724).

    keempat madzhab itu kesemuanya tidak berpecah belah, karena Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam Syafii, mereka hidup rukun dan tak bermusuhan, Imam Ahmad bermakmum kepada Imam Syafii dan Imam Syafii memuliakan muridnya itu,
    Imam Syafii adalah murid Imam Malik, dan Imam Malik bersama Imam Hanafi hidup sezaman dan saling bersahabat dan bertukar pendapat, dan keduanya berjumpa dengan sahabat dan Tabi\’in, langsung mengambil dari generasi generasi pertama, dan kemudian ratusan Imam dan Muhadditsin dizamannya dalam satu rumpun.

    lalu muncullah syiah yg mengkafirkan sahabat Rasulullah saw, lalu muncul khawarij, qadariyah, jabariyah, wahabi yg mengatakan musyrik pada para shalihin dan wali Allah, yg masing masing adalah sesat dan keluar dari ajaran syariah, namun Ahlussunnah waljamaah tetap berdiri dengan tegak, mereka sejalan dg sunnah dan Qiyas para Imam dan muhadditsin.

    hingga kini ahlussunnah waljamaah tetap kelompok terbanyak, walaupun sudah sangat banyak kelompok sesat yg muncul dan memisahkan diri dari ahlussunnahwaljamaah dg menyalahkan pendapat para Imam dan Muhadditsin, dg pemahaman yg dangkal mereka menusuk fatwa Imam Imam besar yg hafal jutaan hadits dan pakar pakar syariah di masa lalu

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

    #111078593

    Assalamu\’alaikum. Wr. Wb.

    Yaa habib bagaimana jelasnya pengertian / makna hadist nabi yang menyatakan bahwa islam akan terpecah kedalam 72 golongan yang lain masuk neraka dan hanya satu yang selamat ?
    lalu bagaimana perbedaan dalam masalah furu\’ (cabang) apakah juga di perbolehkan ? dan bagaimana dengan masalah i\’tiqad ? sebab ana punya kenalan wahabi juga mengaku ahlussunnah wal jamaah.

    syukran atas penjelasannya yaa habibbana. afwan kalau ana kurang hormat.

    Wassalamu\’alikum Wr. Wb
    Hazami

    #111078594
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]sabda Rasul saw : \"Sungguh Bani Israil itu terpecah menjadi 71 golongan, dan akan terpecah ummatku menjadi 73 golongan, kesemuanya di neraka kecuali satu\", maka ditanyakan pd beliau : siapa yg satu golongan itu ?, maka beliau menjawab : \"yg aku saat ini dan sahabatku\".(Mustadrak Alaa Shahihain, hadits no.4444 Juz 1 hal 218).
    dalam kitab yg sama dikatakan hadits bahwa Kaum nashrani terpecah menjadi 72 golongan.
    juga diriwayatkan bahwa ummat muhammad saw terpecah dalam 72 golongan, kesemuanya di neraka kecuali satu saja, dan itulah jama\’ah mayoritas,. (hadits shahih Ahaditsilmukhtarah hadits no.2500 Juz 7 hal.90)

    demikian pula dibahas dengan jelas dalam Tafsir Imam Qurtubi Juz 4, bahwa ada pendapat ulama yg mengatakan bahwa 72 golongan lain itu dalam ummat ini adalah Ya\’juj dan Ma\’juj beserta kelompoknya serta dajjal, adapula yg mengatakan bahwa itu adalah kelompok Yahudi dan Nasrani yg menyelusup dalam islam dg syahadat namun mereka merubah syariah islam dan Alqur\’an,

    yg jelas bahwa pendapat Jumhur, bahwa satu yg selamat adalah yg Jama\’ah, yaitu kelompok yg terbanyak, yaitu ahlussunnah waljama\’ah, walaupun mereka masih terpecah dg madzhab, namun mereka tidak saling melaknat dan menyalahkan, sebagaimana munculnya salafiah yg mengkafirkan dan mengatakan musyrik pada ahlussunnah waljamaah,
    Ahlussunnah waljamaah adalah kelompok terbesar dimuka bumi sejak Rasul saw dibangkitkan dan akan berkesinambungan hingga akhir zaman, dan Rasul saw telah menjelaskan bahwa kelompok yg selamat itu, adalah yg Jamaah, yaitu yg terbanyak diantara mereka.

    dan yg celaka adalah kelompok yg memisahkan diri dan mengatakan sesat atas kelompok yg induknya, kelompok baru yg memecah diri, itulah yg sesat, karena mereka sebelumnya tdk ada, lalu berpisah dan membuat kelompok sendiri dan meyalahkan kelompok asalnya, padahal kelompok asal itulah yg menjadi curahan Bimbingan Rasul saw dari para sahabatnya, bukan mereka kelompok baru yg hanya menukil dan menakwil dari buku2 bekas bekas peninggalan yg sudah segelintir saja dari seluruh bimbingan yg tidak lagi teriwayatlkan dibuku.

    wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=786&lang=id#786

    [quote]Mengenai kelompok salafy itu adalah muncul dari ajaran Ibn Abdulwahhab, ajaran sesat yg semakin merajalela dimuka bumi, namun kini mulai diperangi dengan kebenaran dan hujjah hujjah yg shahih oleh para ulama kita.
    ciri ciri ahlussunnah waljamaah mereka bermadzhab salah satu dari 4 madzhab, yaitu Syafii, Maliki, Hanbali dan hanafi. keempat Imam Besar inilah yg disebut kelompok ahlussunnah waljamaah, karena diikuti oleh ribuan muhadditsin, huffadh dan Imam Imam lainnya.
    boleh saya jelaskan sedikit tentang mereka ini, seorang Muhaddits haruslah hafal 10.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya, sedangkan kalau satu hadits itu panjangnya dua atau tiga kalimat misalnya, itu bisa menjadi dua halaman panjangnya bila dengan hukum matan dan sanadnya. lalu bagaimana dengan hafal 10 ribu hadits?, nah.. jumlah Muhaddits ini ribuan di zaman itu, dan diatasnya ada lagi yaitu Imam, contohnya Imam Ahmad bin Hanbal, ia hafal 1 juta hadits dengan sanad dan matannya.
    nah.. saudaraku.., Imam Ahmad bin Hanbal itu adalah murid dari Imam Syafii, dan Imam Syafii adalah guru besar para imam, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, Imam Assuyuthiy, Imam Rafi\’i dan banyaklagi yg kesemuanya bermadzhab syafii, dan sebagian besar muslimin di bumi bermadzhab syafii, dan negara Indonesia ini kesemua musliminnya bermadzhab syafii.
    nah saudaraku, siapa pula si salafy salafy ini?, muncul membid\’ah dan memusyrikkan orang orang muslim, tak satupun dari mereka sampai derajat Muhaddits, apalagi Imam, kalau anda tanya pada mereka berapa syarat sah wudhu barangkali mereka tak tahu.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=1180&lang=id#1180

    Saudaraku, itu hanya masalah khilafiyah saja, silahkan saja berbeda pemahaman dalam keagamaan jika masih dalam hal furu\’ (cabang) dan masih mengakui \"Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah\", karena Rasul saw mengajarkan bahwa pada perbedaan pendapat itu selayaknya menjadi rahmat bukan perpecahan.

    Namun jika telah memasuki ranah ushul (pokok) dan menyimpang dari mainstream yang ada, yah silahkan bikin perahu sendiri dengan tanpa memakai nama islam.wallahu a\’lam

    Wassalam,
    AdminIII

    #111078602
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]mengenai beramal dg hadits dhaif, merupakan hal yg diperbolehkan, namun tak dapat dijadikan Hujjah atau dalil dalam suatu hukum.
    namun tak sepantasnya kita menafikan hadits dhaif, karena ia hanyalah hadits yg lemah sanad periwayatnya, atau pada matannya, namun bukan berarti ia adalah palsu, karena hadits palsu dinamai hadits munkar, atau mardud, Batil, bukan hadits dhaif.

    tidak sepantasnya kita menafikan hadits dhaif karena hadits dhaif diakui sebagai ucapan Rasul saw, dan tak satu muhaddits pun yg berani menafikannya, karena menafikannya berarti mendustakan ucapan Rasul saw dan hukumnya kufur : \"Barangsiapa yg sengaja berdusta dengan ucapanku, maka hendaknya ia bersiap siap mengambil tempatnya di neraka\" (Shahih Bukhari hadits no.110), sabda beliau saw pula : \"sungguh dusta atasku tidak sama dengan dusta atas nama seseorang, barangsiapa yg sengaja berdusta atas namaku maka ia bersiap siap mengambil tempatnya di neraka\" (Shahih Bukhari hadits no.1229), cobalah anda bayangkan, mereka yg melarang beramal dengan hadits dhoif berarti mereka mendustakan ucapan Rasul saw, dan merekapun jelas jelas menuduh para periwayat itu telah berdusta dan telah kufur karena meriwayatkan hadits palsu.

    sesekali kita tak boleh memusuhi mereka ini, mereka jahil dan tak mengerti ilmu hadits,

    wahai saudaraku ketahuilah, bahwa hukum hadits dan Ilmu hadits itu tak ada di zaman Rasul saw, ilmu hadits itu adalah Bid\’ah hasanah, baru ada sejak Tabi\’in, mereka membuat syarat perawi hadits, mereka membuat kategori periwayat yg hilang dan tak dikenal, namun mereka sangat berhati hati, karena mereka mengerti hukum, bila mereka salah, walau satu huruf saja, mereka bisa menjebak ummat hingga akhir zaman dalam kekufuran, maka tak sembarang orang menjadi muhaddits, lain dengan mereka ini yg dengan ringan saja melecehkan hadits Rasul saw.[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=1180&lang=id#1180

    Wassalam,
    AdminIII

    #111078596

    Asslamu\’alaikum Wr. Wb.

    Ana ucapkan syukran katsiran atas jawabannya, jelas bagi ana jawaban habibana dan admin, semoga Allah selalu memelihara aqidah ahlussunnah wal jamaah kita hingga akhir hayat kita dengan mengucapkan \"laailaahaillallah muhammadarasulullah\".

    ana minta diperjelas sedikit mengenai jawaban habib yang menyinggung masalah hadits dimana dijelaskan ada hadits yang shahih, hasan, dhoif, dll. bagaimana kalau kita melakukan suatu amalan bukan hanya dengan hadits yang shohih tetapi juga hasan, ahad, ataupun dhoif ? bagaimana orang yang tidak mau mengamalkan hadits doif, kalau kita ketahui semuanya jelas berasal dari Rasulullah yang merupakan wahyu Allah juga ?

    syukran katsiran atas jawabannya dan mohon maaf apabila ada salah dalam pertanyaan saya.

    Waallau a\’lam.
    Wassalamu\’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Viewing 6 posts - 1 through 6 (of 6 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.