Home › Forums › Forum Masalah Fiqih › Bulu binatang, wuduk, solat jemaah dll..
- This topic has 1 reply, 2 voices, and was last updated 15 years, 4 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
May 6, 2009 at 8:05 am #151108465Mohd Firdhaus Bin OmarParticipant
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga Allah swt mengurniakan kepada habib dan keluarga sentiasa berada dalam keadaan sihat walafiat dan di bawah naungan keredhaanNya. Amin
Habib yang saya rindui, terus sahaja dengan soalannya. Harap habib perkenan untuk menjawabnya…
1) Habib, bulu kucing yang melebihi 3 helai yang melekat pada pakaian atau tempat bersolat akan membatalkan solat menurut keterangan habib yang lepas. Bagaimana pula jika memegang kucing, adakah ia akan membatalkan wuduk kita?
2) Bagaimana pula dengan bulu binatang ternakan tetapi ianya belum disembelih? Bolehkah kita menggunakan bulunya untuk dijadikan pakaian?
3) Guruku, sekiranya seseorang pernah bermimpi lelaki di dalam mimpinya dan hatinya berkata orang itu adalah Rasulullah saw walaupun lelaki di dalam mimpi itu tidak mengatakan bahawa dia adalah Rasulullah. Adakah lelaki itu Rasulullah?
4) Habib, kenapa Saiyidina Ali digelar dengan Karamallaha Wajhah? Berbanding dengan sahabat lain dengan gelaran Radhiallahu anhu?
5) Saya pernah dengar dari seorang ustaz yang mengatakan di dalam mazhab Syafi’e mempunyai 2 pendapat dalam pembatalan wuduk dengan yang bukan muhrim. Yang pertama, orang yang menyentuh dan yang disentuh akan terbatal wuduknya. Dan yang kedua, orang yang disentuh tidak akan batal wuduknya tetapi orang yang menyentuh itu sahaja yang terbatal wuduknya. Dia menyarankan orang yang hendak menunaikan umrah atau haji menggunakan pendapat kedua supaya wuduk kita terjaga di sana. Adakah ini benar ya habib terdapat pendapat ini dalam mazhab kita?
6) Saya pernah dianjurkan solat berjemaah 1-1, di mana makmum sangat rapat dengan imam. Makmumnya hanya beberapa ‘cm’ di belakang imam hingga mampu menyentuh bahu makmum dengan bahu imam. Adakah ini cara bermakmum yang sebenar atau ianya bertentangan dengan syariah? Bagaimana jarak yang sebenar untuk berjemaah 1 imam – 1 makmum ya habib?
Sekian sahaja soalan saya kali ini. Saya mengharapkan doa habibana untuk saya yang sekarang ini iman saya telah jatuh jauh dari iman saya yang dahulu. Guru doakan supaya saya bertambah iman dan bertambah takut pada Allah ya habib….
Semoga habibana bertambah sihat dan bertenaga untuk menjalankan kerja-kerja pewaris nabi… amin
Wassalamu’alaikum…
May 10, 2009 at 3:05 am #151108474Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. tidak membatalkan wudhu, namun tidak boleh ada saat kita shalat, jika tidak diketahui maka dimaafkan.2. umumnya yg dipakai untuk pakaian adalah sudah disembelih dan dibersihkan, maka boleh dipakai, jika mati dalam keadaan tidak disembelih maka diperbolehkan selama ia adalah hewan ternak, namun harus dibersihkan bulunya dari kulitnya, barulah kulitnya boleh dipakai.
3. betul, jika kita dalam mimpi itu tahu atau diberitahu ia adalah Rasulullah saw maka beliau adalah Rasulullah saw, walau berujud orang lain.
4. sebagian ulama tetap memakai gelar radhiyallahu \’anhu untuk sayyidina Ali, namun sebagian memakai gelar Karramallahu wajhah karena beliau tidak pernah menyembah patung berhala, namun ada juga yg menyebut beliau Alaihissalam, sebagaimana imam Bukhari dalam shahih Bukhari, menyebut sayyidina Ali alaihissalam, karena ahlul bait Rasul saw.
5. pendapat itu lemah, namun bisa saja dipakai saat darurat, sebagaimana musim haji.
6. hal itu boleh saja, namun sebagian ulama dalam madzhab syafii mengatakan bahwa cara seperti itu akan menyebabkan makmum batal shalatnya, karena saat imam berdiri dan makmumnya sujud, maka posisi bokong makmum akan didepan imam, maka mendepani imam akan membatalkan shalatnya, maka posisi itu bisa membuat makmum batal shalatnya, jika bokongnya sampai mendepani imam saat imam berdiri.
terimakasih atas doanya saudaraku.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Fiqih’ is closed to new topics and replies.