Home › Forums › Forum Masalah Umum › Cahaya itu terang benderang
- This topic has 4 replies, 3 voices, and was last updated 17 years, 10 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
November 10, 2006 at 10:11 am #72722030Adie bin AhmadParticipant
[color=#008000]Assalamu?alaikum warohmatullahi wabarokatuh
[i]Alhamdulillahil ladzi hadana bi ?abdihil mukhtari man da?ana ilaihi bi idzni wa qod nadana, labbaika yaa man dallana wa hadaana Shallallahu wasallama wa baraka ?alaihi…[/i]
Cahaya kemuliaan ?[i]sayyidul ayyam[/i]? hari jum?ah yang terang benderang ini selalu terlimpah kepada guru kami alHabibana Munzir bin Fuad alMusawwa. Hingga curahan keberkahan selalu diturunkan Allah Jalla Jallaluh dalam setiap majlis Habibana yang mulia, takkan berkedip mata ini ketika desiran pancaran cahaya keluhuran terpancar dalam majlis ini, lebih berpancar lagi cahaya indah itu muncul dari sesosok manusia di balik qamis berselimut jubah nan suci yang senantiasa memberi kami nasehat terbaik dalam setiap pertemuannya. Cinta ini semakin menggebu-gebu tatkala kami mendengarkan kemegahan risalatun Nabi SAAW sembari menatap langsung keanggunan dan kecakapan Habibana dalam menyampaikannya.
Habibana berdiri sebagai sosok yang terang benderang bagi kami layaknya nur yang menerangi kegelapan, antum Yaa Habibana penyejuk hati kami dan penerang sanubari kami ini layaknya [i]cahaya yang terang benderang[/i]. Pancaran keindahan itu tiada lain dan tiada bukan adalah pancaran cahaya keridho\’an Ilaahi Robbi atas da?wah yang Habibana jalankan bersama para pemuda pecinta Baginda Rasulullah SAAW dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Maka patutlah bagi kami berta?dhzim wat takrim kepada Habibana.
Betapa gembira dan bahagianya hati kami ini saat Habibana sudi untuk mendoakan kami secara langsung malam Jum\’ah tadi malam. Semoga dengan keberkahan yang ada pada Habibana menjadikan kami selalu istiqomah dalam berjalan di jalan kemuliaan ini hingga ujung usia kami. Ingin rasanya berbincang dan bertukar pikiran malam tadi. Namun hamba ini menyadari akan resa lelah dan letih terlebih jika menjelang larut malam dapat menyerang siapapun apalagi kepada Habibana yang kesehariannya selalu sibuk akan melayani ummat Baginda Rasulullah SAAW, maka kami mengurungkan niat itu, mungkin suatu saat nanti hal itu akan terwujud bahwa kami berdua akan mengadukan segala curahan kerinduan ini.
Limpahan rasa terima kasih kami kepada Habibana. Allahu yaftah ?alaika Yaa Habibana. Semoga Allah Jalla Jallaluh menjadikan pertemuan ini menjadi penunjuk jalan menuju keridhoan Sang Maha Luhur Jalla wa Azza.
Salam ta?dhzim berbalur mahabbah teruntuk guru kami tercinta dari kami berdua.
Wal?afu minkumWassalamu?alaikum warohmatullahi wabarokatuh
~adie & alwi bin ahmad[/color]November 10, 2006 at 10:11 pm #72722031alwi yusufParticipant[color=#0000FF]Cahaya yang terang benderang itu engkau Ya Habibana
Cahaya itu benderang sekali
Terpancar dari pribadimu yang penuh tawadhu?
Menggenangi sanubari kami dengan kesucian yang teramat mulia
Terteduhlah hati-hati penuh dosa
Cahaya yang benderang itu mengungguli cahaya-cahaya lainnya
Cahaya yang terang benderang itu engkau Ya Habibana
Beban-beban berat nan peluh yang tertambat di punggung kami
Terhapuskan dan tergantikan dengan kemuliaan cahaya engkau Ya Habibana
Keluhuran yang terbit ketika Habibana berkalam dan tersenyum
Membuka gerbang kemudahan bagi kami dan menutup pintu kesulitan kami
Manakala pintu satu tertutup, maka yang lainnya terbuka
Begitulah siklus bergulir beriring dengan kemuliaan yang merebak padanya
Melahirkan eforia yang beragam namun sangat baik bagi kami
Bertaluan menyusun kisah baru
Sejatinya….inilah babaknya
Melalui perjumpaan dengan cahaya yang terang benderang itu
Cahaya yang terang benderang itu engkau Ya Habibana
[i]Al-Istiqamah khairum min alfi karamah[/i]
Inilah sifat yang dimiliki cahaya itu
Kemuliaan yang begitu indah, teruntai dari lisan yang fasih dan senantiasa terbasahi dengan dzikir ke haribaan Sang Maha Raja Yang Maha Tunggal Jalla wa Alaa
Petuah-petuah indah sarat dengan makna mewarnai halaman kehidupan kami
Menuju kesempurnaan akhlak
Begitu indah,….hingga menelusuk sanubari yang selayak jasad yang penuh dengan cacat dan cela di mana-mana
Menjadi penuh hikmah dan tersejukkan dengan keberkahan yang mengalir ke dalam qalbu
Cahaya itu menghamparkan kunci-kunci bagi tiap-tiap pinta hidayah
Cahaya itu merasuk kepada jiwa-jiwa hingga menjiwai karakter pecinta sang Nabi
Beruntunglah kami yang mendekat kepada cahaya itu
Cahaya yang terang benderang itu engkau Ya Habibana
Kilaunya terkandung kewibawaan agung
Menuntun ummat kepada kecintaan yang menumbuhkan kerinduan mendalam untuk bersua terhadap sang Nabi
Maka bersandinglah kalian kepada cahaya itu
Niscaya termanfaatka kita pada 2 tempat, dunia dan akhirat
Jadikan cahaya itu pelita bagi sanubari kalian
Menempati singgasana hati hingga tertahtakan hati kita dengan kemuliaannya
Cahaya terang benderang dengan mengingat kelahiran Nabi sang Pembawa Syafa?at
Allahumma shalli ?alaihi wa sallim
Cahaya itu engkau Ya Habibana
Allahu yaftah ?alaika wabaarakallahu fika Ya HabibanaSalam ta?zhim teruntuk Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawwa
dari kami yang masih bergelimangan dengan dosa dan kesalahan
alwibinahmad dan adiebinahmad[/color]November 12, 2006 at 6:11 am #72722047Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh..
Cahaya Keindahan Nya rupanya selalu berpijar dihati anda berdua,
dua saudara kandung yg termuliakan dg cahaya Rabbaniy,
saudara saudaraku, saya ini penuh aib, cuma Allah Maha Luhur menutupi aib aib saya, ketika salah seorang tabi\’in banyak dicintai dan diikuti banyak orang, ia berkata : \"bila kalian mengetahui aib aibku niscaya kalian akan meludahi wajahku\".
ini adalah tabi\’in, maka kemana wajahku ini akan kuselamatkan dari caci maki para pecinta bila Allah membuka aibku?,
ribuan muslimin berebutan menciumi tangan seorang pendosa, padahal bila seluruh dunia mencium tangannya tetap ia tak akan terangkat sejengkal pun dimata Allah swt kecuali dengan takwanya.
maka ketika seorang pendosa duduk dikelilingi ratusan hamba yg mencintainya dan menghormatinya, ia berfikir risau, jangan jangan ini semua akan berujud hukuman baginya kelak dihari kiamat, dimana semua wajah yg kini mencintai dan memuliakannya itu akan menghujat dan menuntutnya kelak, semua telunjuk mereka akan menuding wajahnya dihadapan Allah swt untuk dimintai pertanggungan jawab, celakalah ia..
ia berharap cemas, barangkali ada satu dua diantara ratusan orang ini dapat memberinya syafaat dihari kiamat kelak, atau memanggil namanya ketika ia terusir dari kelompok pecinta sang nabi saw,
ah.. ketika ratusan tangan itu terulur untuk menjabat tangannya maka ia berusaha menyentuh seluruh tangan yg terulur dengan harapan salah satu dari ratusan tangan itu ada yg akan menyelamatkannya kelak dari api neraka..
ia tak sudi mengecewakan setiap wajah kecuali ia berusaha selalu tersenyum..
ia risau bila ia bermuka masam pada satu saja dari mereka itu sudah cukup menghanguskan seluruh pahalanya dan melemparkannya ke neraka..Allah memuliakan kalian berdua untuk dinaungi bayangan keindahan makhluk paling sempurna, makhluk terindah, makhluk termulia, sayyidina Muhammad saw,
Allah menjadikan hari hari kalian adalah hari hari bahagia dalam cahaya kesucian Mahabbah pada nabi saw.
amiin.
November 18, 2006 at 4:11 am #72722078alwi yusufParticipantBetapa mulia Habibana yang penuh dengan ketawadhu an yang membuat Habibana semakin dimuliakan oleh seluruh makhluk. Makhluk yang masing-masing juga ingin mendapatkan biasan dari kemuliaan ketawadhu\’an Habibana Munzir.
Bagaimana jantung ini tidak berdetak gembira, ketika cahaya terang benderang yang telah berjumpa dengan cahaya di atas segala cahaya yang terang benderang, memberikan wasilah dan doa kepada kami untuk kiranya turut disinggahi sang Cahaya di atas segala cahaya yang terang benderang, Baginda Rasulillah SAW, dalam keadaan tidur kami dan saat terjaga kami.
Betapa besarnya kemuliaan yang terkandung dalam perjumpaan dengan sang Nabi, inilah harapan terbesar kami untuk merasakan kemuliaan tersebut. Betapa teristimewakannya pribadi seorang insan manakala jika dalam kehidupannya telah bertemu dengan sang Nabi. Merasakan keuntungan yang berlimpah dan teramat mulia, merasakan pertemuan yang menjadikan setiap pribadi-pribadi yang redup menjadi pribadi yang terbiaskan dengan cahaya agung yang senantiasa diagungkan oleh Yang Maha Agung.
Namun, kecintaan terhadap Baginda Mulia Nabi Muhammad SAW yang menumbuhkan kerinduan yang begitu mendalam untuk berjumpa dengan sang Nabi, adalah kunci utama untuk merasakan perjumpaan terhadap beliau SAW. Bilamana kita merindukan sang Nabi, maka beliau pun merindukan kita. Maka, bergegaslah kita untuk mencari kemuliaan tersebut atau kita tidak akan pernah merasakan jantung kita berdetak gembira.
Turutlah kita kepada kemuliaan Cahaya terang benderang yang menuntun kita kepada kemuliaan abadi daripada cahaya yang di atas segala cahaya yang lain itu, tetaplah kita berkumpul dalam Majlis yang menghamparkan fadhilah kecintaan terhadap sang Nabi, Majlis para pecinta Rasulullah SAW, Majlis yang menjadikan pribadi-pribadi yang beridolakan sang Nabi, Majlis mulia yang diterangi oleh cahaya yang terang benderang, Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawwa.
Perjumpaan dengan Habibana saja melahirkan ketakjuban yang begitu dahsyat, bagaimana dengan perjumpaan terhadap sang Nabi. Bertatap muka dan pandang serta mendengarkan kalam Habibana saja membuat hati ini senang riang, hilang segala penyakit hati zhahiran wa bathinan, bagaimana lagi jika bertemu dengan sang Nabi. Inilah keuntungan yang lebih dan lebih bahkan lebih lagi.
Kerinduan ini begitu besar untuk cepat-cepat berjumpa dengan sang Pembawa Risalah mulia. Tidaklah kami jika mendengar nama Rasulullah SAW ter-sebutkan, melainkan bangkit kecintaan di hati kami dengan menyerukan shalawat atas beliau. Dan ketahuilah, tidaklah dunia ini dan segala isinya beserta segala kehidupannya diciptakan, terkecuali hanya untuk mengiringi penciptaan Nuurun fawqa Nuuri, Habibullah Baginda Rasulullah SAW. Dan perjumpaan dengannya merupakan anugrah terbesar dan jaminan untuk dapat ikut ke dalam golongan yang bernaung di bawah panji kebesaran beliau SAW kelak. Allahumma shalli ?alaa sayyidinaa Muhammadin wa ?alaa aali Sayyidina Muhammad, billisaanil jaami?ati fil hadhratil waasi?ah. Shalaatan tumiddu bihaa jismii min jismihi, wa qalbii ni qalbihi, wa ruuhi min ruuhihi, wa sirrii min sirrihi, wa ?ilmii min ?ilmihi, wa a?maaii min a?maalihi, wa khuluuqii min khuluuqihi, wa niyyatii min niyyatihi, wa wijhatii min wijhatihi, wa qashdii min qashdihi, wa ta?udu barakaatuhaa ?alayyaa wa ?alaa awlaadii wa ?alaa ash habii wa ?alaa ahli ashrii, Ya Nuur, Ya Nuur, Ya Nuur…ij?alnii nuuran bihaqqi nuuri. Amiin.
Duhai Rabbii, Dzat Yang Menggenggam jiwa ini, satukanlah kami dengan golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan tersebut, yakni perjumpaan dengan kekasihMu sebelum kematian mereka dalam keadaan tidur terlebih dalam keadaan terjaga. Berikan kami kesempatan untuk melihat kesempurnaan daripada makhlukMu yang paling sempurna Zhahiran wa Bathinan, Nabi Muhammad SAW.
Jazakallahu yaa Habibana, atas pusaka pembuka kemuliaan tersebut yang Habibana siratkan kepada kami para murid.
Allahu yaftah ?alaika. Amin
Salam rindu kami untuk Habibana Munzir
Alwibinahmad, Adiebinahmad, Ahmad Fauzi Abdullah Syafi\’i, Yusuf.November 19, 2006 at 1:11 am #72722100Munzir AlmusawaParticipantAllah memuliakan anda sekalian dengan cahaya kecintaan pada Allah dan Rasul Nya.
dan mengumpulkan kita semua dalam shaf beliau saw, dan membuka tabir agar segera bertemu dg Sang Idola di dunia dan akhirat amiin,
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.