Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › Cara Melihat Syaitan….
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 16 years, 5 months ago by Muhammad Efendi.
-
AuthorPosts
-
July 17, 2008 at 5:07 pm #114790052Muhammad EfendiParticipant
Assalamualaikum Wr Wb
Salam hormat beribu kasih kepada Tuan Guru Hb Munzir ..
Semoga Allah Melimpahkan rahmat dan keselamatan yang sempurna atas Baginda Nabi Rasulullah SAW.(..Amin ) Dengan kemuliaan Baginda Nabi Rasulullah SAW terlepaslah berbagai keruwetan dan kesusahan Umat….Dengan kemuliaan Beliau semoga kita semua mendapatkan husnul Khotimah dalam segala hal dan diturunkannya hujan (rahmat) atas berbagai awan (kejelekan, kesempitan dan kesusahan) dengan keberkahan Baginda yang mulia. Dan semoga dilimpahkan salam dan kesejahteraan atas keluarga dan para sahabatnya dalam setiap kerdipan mata dan nafas dengan jumlah bilangan yang dimaklumi Allah wahai tuhan pemiliki alam semesta…
Amin… amin ya robba Jibril wa Mikail wa Isrofil Fa trossamawati wal ard..
( dikutip dari sholwat nariyah)Pernah dikisahkan pada kehidupan sebuah pesantren yang di pimpin oleh seorang guru pembimbing yang begitu arif dan bijaksana….
Kisah ini terjadi pada saat seorang murid terbaik pesantren tersebut akan berangkat mengembang tugas dalam siar agama Rasulullah SAW….
Ada beberapa pembicaraan ;;Sang Guru :” wahai nanda, saatnya engkau telah menamatkan pelajaran nanda di pesantren ini, ilmu pengetahuan agama telah nanda kuasai dengan cukup baik… yahnda berpesan, siarkan agama Junjungan kita Baginda Rasulullah SAW sebagaimana pesan yang telah di wasiatkan Beliau kepada kita semua….
Sang Murid :” Baik yahnda, insya Allah saya akan bearusaha dengan sekemampuan saya untuk melaksanakan tugas ini… tapi yahnda…
Sang Guru :”Ada apa nanda..?? apa lagi yang engkau risaukan…
Sang Murid :” nanda telah banyak menimba ilmu dari yahnda, nanda banyak membaca dan menghafal beberapa kitab penting islam, tapi nanda masih ragu akan keberadaan syaitan yang nyata senyata nyatanya sebagai musuh manusia… yahnda,.. bolehkah nanda bertanya, apakah bisa syaitan itu dilihat dengan mata manusia secara wajar… dan bagaimana caranya wahai yahnda….??
Sang Guru tersenyum… Sang Guru mengangguk dan mengerti apa yang di pikirkan oleh sang murid, kemudian Sang Guru berkata :” baiklah, insya Allah besok adalah hari jum’at, dan besok akan nanda saksikan bentuk syaitan yang nyata yang dapat dipandang oleh mata manusia secara wajar…
Keesokan harinya tepat pada hari jum”at, Sang guru dan Sang Murid tadi pergi menjalankan sholat Jum’at bersama. Setelah melakukan sholat sunnah Tahyatul masjid,…. sang Guru mengaja Sang Murid Untuk duduk di safh paling belakang….dan Murid bertanya :” wahai yahnda,..mengapa kita duduk di safh paling belakang, baginda Rasul telah memesankan kita untuk duduk di safh pertama agar mendapatkan seekor kerbau yang gemuk dan sehat…
Sang Guru : ” nanda, untuk hari ini biarlah kita hanya mendapatkan sekantung kurma saja agar nanda dapat melihat bentuk syaitan yang nyata…… dan mulai saat ini, nanda perhatikanlah setiap jamaah yang memasuki Masjid ini dan yang keluar dari masjid ini….
Sang Murid pun mendengarkan perkataan Sang Guru…Setelah sholat selesai, Sang Guru pun bertanya kepada Sang Murid :” Wahai nanda, apakah semua jamaah yang masuk dan keluar dari masjid ini atelah engkau perhatikan dan ingat semuanya….
Sang Murid menjawab :” Sudah ya yahnda…jadi mana setannya..???
Sang Guru :” apakah nanda melihat jamaah yang terakhir sekali memasuki masjid dan yang pertama sekali keluar dari masjid pada hal dia belaum melaksanakan permintaannya kepada Allah SWA….Sang Murid :”ada ya yahnda….si itu ….si itu dan si itu… dan itu lagi… dan itu juga ….nah… itu juga …
Sang Guru :” itulah bentuk syaitan yang nyata yang dapat dipandang oleh mata sewajarnaya… mengapa demikian…? karena surga pernah berdoa kepada Allah :” Ya Allah … hamba memohon kehadapan Mu ya Robb… janganlah engkau memasukkan hamba hamba Mu kedalam ku sedangkan mereka masih memiliki sifat sombong walaupun sebesar zarroh ( atom / pecikan kembang api di bagi miliaran kali), kemudian Allah Berfirman : ” …. aku tidak akan izinkan siapapun masuk kesorgaku apabila dia masih memiliki sifat sombong walaupun sebesar zarroh….” dan sesungguhnya perbuatan yang paling sombong adalah makhluk yang tidak mau meminta kepada sang Kholik… Allah fa tros samawati wal ard…sedangkan sombong adalah pakaian kebesaran Allah yang telah ia simpan di lemarinya dengan rapat dan sangat tertutup… dan Allah tidak ingin memakainya.Sang Murid tampak mengangukkan kepalanya sebagai tanda mengerti, kemudian sang Murid berpamitan kepada Sang Guru dengan segala hormat dan kasih demi embanan tugas dari junjungan dari puncak kemuliaan Baginda Rasulullah SAW…..
Wallahu a’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.