CIRI KHOST

[rona wijaya]

assalamu`alaikum habib

beberapa waktu yang lalu saya membaca tentang orang awam, khost khowatsul khost
bisakah habib menjelaskan bagaimana ciri-ciri orang dalam tingkatan-tingkatan tersebut ?

terima kasih sebelumnya.

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
barangkali yg anda maksud adalah pembahasan masalah puasa, yaitu :
puasa orang awam : adalah puasa yg menahan lapar dan haus dan hal hal yg membatalkan puasa saja, mereka sah puasanya, mendapat pahala.

puasa Khawaash : puasa disertai panca indranya, tidak melihat hal yg haram, tidak mendengar hal yg haram, tidak bicara dg ucapan dosa, tidak melangkah ke tempat yg haram, tidak berbuat dg kedua tangannya hal hal yg haram, sebab hal hal diatas tidak membatalkan puasa, misalnya mencaci orang, tentunya tidak membatalkan puasa, namun membatalkan pahalanya, puasa khawaash adalah menyertakan panca indranya untuk menahan dari hal yg haram.

puasa khawaashul khawaash, adalah puasa disertai panca indra dan disertai perasaannya, hingga hatinya pun dijaga dari niat buruk, ini adalah yg paling berat.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[rona wijaya]

Semoga rahmat dan cahayanya meliputi ruh dan badan habib

untuk tingkatan puasa memang benar habib saya telah membacanya dan memahaminya.
namun ada yang menyebutkan sebenarnya juga ada tingkatan manusia mulai awam, khost sampai khowatsul khost
yang jad pertanyaan saya benarkah hal tersebut ?
jikalau benar adakah ayat dari alqur`an maupun haditsnya?
bagaimana ciri-ciri orang dalam tingkatan tersebut ?

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
tidak ada satu dalil hadits atau ayat yg menyebutkan demikian, namun hal itu merupakan kesimpulan saja dari banyaknya hadits dan ayat yg merujuk pada tingkatan seseorang dimata Allah, dan takwanya pada Allah, ada yg masih banyak berbuat dosa besar, ada yg sudah berhasil meninggalkan dosa dosa besar, namun masih terjebak dosa dosa kecil, dan ada yg sudah berhasil melindungi dirinya dari dosa besar dan kecil, dan demikian banyaknya tingkatan masing masing, ada yg meniti dengan memperbanyak tahajjud, ada yg dg memperbanyak puasa, atau sedekah, atau jalur jalur menuju keridhoan Allah lainnya.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts