cium tangan untuk dapat syafaat

[rani ersha]

Assalamu\’alaikum wr. wb.
sebelumnya saya minta maaf bila pertanyaan saya kurang berkenan atau bahkan mungkin salah karena minimnya pengetahuan saya. untuk itu saya berharap mendapat jawaban dan penjelasan yang insya Allah menerangkan hati dan menghilangkan keraguan.
pertanyaan saya mengenai aksi cium tangan Habib (bahkan terkadang menurut saya agak berlebihan) oleh orang-orang yang menyambut kedatangan Habib ke majelis.
pernah saya tanya kepada seorang rekan apakah tujuannya memang hanya untuk menghormati atau ada alasan lainnya. dia jawab tujuannya juga untuk mendapat syafaat dari Habib.
Ini membingungkan saya karena sepengetahuan saya yang dapat memberi syafaat hanya Baginda Rasulullah SAW sendiri kepada umatnya dan itu pun pada hari kiamat, bahkan Nabi Isa pun dikatakan tidak bisa memberi syafaat kepada umatnya sendiri.
Mohon penjelasannya. Mohon maaf bila memang saya salah.
Wassalam. wr. wb.

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu mengiringi hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
mengenai cium tangan itu adalah perbuatan para sahabat dalam melampiaskan cintanya pada Nabi saw dan mengambil berkah dari tangan beliau saw.

sebagaimana dijelaskan bahwa Anas bin malik ra berkata : \"kulihat mereka berebutan menciumi telapak tangan nabi saw dan menaruhkan telapak tangan beliau saw di wajah mereka, lalu kuikuti perbuatan mereka maka ketika kutaruh tangan beliau saw di wajahku maka kurasakan tangan itu lebih sejuk dari es, dan tak ada sutra yg lebih lembut dari telapak tangan beliau saw dan tak ada wewangian yg lebih wangi dari harumnya keringat beliau saw\" (shahih Bukhari).

lalu diriwayatkan bahwa setelah wafatnya Nabi saw datanglah para tamu kepada anas bin Malik ra, seraya bertanya : \"adakah tanganmu ini menyentuh kulit Rasulullah saw?\", maka Anas bin malik berkata : \"iya\", maka mereka mengambil tangan Anas dan menciuminya, demi mengambil berkah dari tangan yg bersentuhan dg nabi saw. (Adabul Mufrad oleh Imam Bukhari).

hal hal seperti itu dilakukan oleh muslimin kemudian, demikian mereka berbuat pada ulama,

mengenai syafaat itu, memang syafaat awal adalah dari Nabi saw, lalu nabi saw memberikan hak syafaat pada para Nabi yg lain, lalu syuhada, shiddiqien dll.

cuma terus terang saja, saya kurang suka kalau mereka mengarahkan hal itu kepada pribadi saya, saya bukan apa apa, dan diluar dari segala sangka baik jamaah kepada saya, terus terang saja saya makin hari makin kebingungan dg desakan ini, saya butuh waktu 25 menit untuk menempuh dari Mihrab masjid ke mobil yg cuma berjarak sekitar 25 meter.

dan mesti kaki dan tangan saya cidera, terkilir, terinjak, atau bengkak.

bukan saya marah, namun masya Allah.. disatu fihak saya sangat tersiksa, difihak lain saya kasihan juga, ada yg memang datang dari jauh hanya untuk ingin salaman, seperti anak anak kecil itu, ada orang tua yg mengadu anaknya menangis semalaman hanya karena ngga bisa salaman, atau tidak mau sekolah esoknya karena ngambek ngga diajak salaman,

hal semacam ini dalam satu fihak adalah hal yg mesti diluruskan, namun disatu fihak sungguh baik kalau anak anak ini sudah mencintai guru dg demikian, jauh lebih baik daripada mereka mengelu elukan artis atau lainnya.

singkatnya menurut saya hal itu baik dan mulia saja asal tak menyakiti dan mengganggu, tapi jangan pada saya deh, pada orang lain saja yg benar benar ulama.

demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

wallahu a\’lam

[Author]

Posts