Home Forums Iseng dalam keluhuran DIBALIK PENOLAKAN RUU APP

Viewing 1 post (of 1 total)
  • Author
    Posts
  • #72056559
    AZIS NURYADIN
    Participant

    DIBALIK PENOLAKAN RUU APP

    Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. [QS. Al-Maidah: 45]
    Kesombongan adalah menganggap diri lebih baik, merendahkan orang lain, dan menolak kebenaran (Al-Haqq). Kesombongan adalah kezhaliman yang besar. Maka barangsiapa, yang dengan lisan dan perbuatannya, telah menolak hukum yang Allah turunkan, dia telah melakukan tindakan paling anarkis. Apa yang lebih anarkis dari menolak kebenaran yang datang dari Tuhan?

    KEMUNAFIKAN

    Dengan adanya demonstrasi untuk menolak RUU APP kita bisa melihat siapa-siapa saja yang lisannya mengucap syahadah akan tetapi perbuatannya jelas-jelas menentang syariat yang dibawa Muhammad Rasulullah saaw. Bahkan kita dapat melihat siapa saja yang telah menghina Allah dan membela thaghut. Kita dapat melihat siapa saja yang menentang Al-Qur`an dan membela sekulerisme. Mereka mengaku bahwa mereka sedang membela Pancasila dan UUD 45. Padahal kalau difikir kembali, sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Mahaesa. Tidakkah mereka berfikir?

    DEHUMANISASI

    Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [QS. Al-A?raf: 179]
    Ayat yang senada dengan ayat di atas adalah QS. Al-Furqan: 44. Dalam ayat di atas telah jelas, bahwa barangsiapa yang tidak bisa memahami ayat-ayat Allah dan tidak mau mendengarkan perintah-perintah Allah, maka mereka itu lebih sesat dari binatang. Penolakan terhadap RUU APP jelas merupakan tindakan dehumanisasi. Suatu usaha untuk membuat manusia gagal menjadi manusia seutuhnya, dan ini jelas tidak sesuai dengan apa yang mereka sebut dengan jiwa Pancasila. Sebab menurut mereka, Pancasila itu ada untuk membentuk manusia seutuhnya (insan kamil). Bahkan sila yang kedua berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sedangkan phornografi dan phornoaksi jelas suatu tindakan yang tidak menunjukkan kemanusiaan yang beradab. Jadi penolakan terhadap RUU APP adalah sangat bertentangan dengan kebenaran menurut Allah dan juga bertentangan dengan kebenaran menurut Pancasila. Penolakan terhadap RUU APP adalah tindakan inkonstitusional. Pelakunya boleh dianggap sebagai pemberontak. Bertindak keras terhadap pemberontak tidak bisa dianggap anarkis. Mengusir pemberontak adalah salah satu bentuk bela negara.
    Kami tidak sedang memprovokasi Anda untuk bertindak anarkis. Tetapi kami ingin meluruskan bahwa apa yang dilakukan saudara-saudara kita terhadap para tokoh penolakan RUU APP tidaklah bisa disebut dehumanisasi, inkonstitusional, atau pun munafik. Justeru sebaliknya, para tokoh penolakan RUU APP itulah yang telah melakukan tindakan dehumanisasi, inkonstitusional, dan munafik.

    KEBEBASAN BERAGAMA

    RUU APP sama sekali tidak menghalang-halangi kebebasan beragama. Agama resmi di Indonesia adalah Islam, Katholik, Protestan, Budha, dan Hindu. Lihat pakaian mereka! Islam, batasan aurat laki-laki dan aurat perempuan telah jelas. Katholik dan Protestan, para biarawati juga hanya memperlihatkan wajah dan telapak tangan (hingga ke pergelangan tangan). Budha dan Hindu, para biksuni juga hanya memperlihatkan kepala dan telapak tangan (hingga ke pergelangan tangan). Begitu juga di dalam kepercayaan Kong Hu Chu. Jadi, tidak benar jika dikatakan bahwa RUU APP ini telah ?menabrak? kebebasan beragama. Agama yang mana? Mungkin yang mereka maksudkan adalah agama Iblis. Agama yang tokoh agama wanitanya boleh memperlihatkan bagian-bagian yang merangsang syahwat pria normal. Mungkinkah para wanita yang menjadi tokoh penolakan RUU APP itu adalah pemimpin agama Iblis itu? Mungkinkah mereka adalah wakil-wakil Iblis? Mungkinkah mereka itu wali-wali Iblis? Agama apa yang sedang mereka bicarakan? Agama yang mana? Atau mungkin mereka ini hanyalah alat dari para pria hidung belang saja? Wallahu a?lam.

Viewing 1 post (of 1 total)
  • The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.