Home › Forums › Iseng dalam keluhuran › Dunia oh Dunia
- This topic has 7 replies, 3 voices, and was last updated 16 years, 11 months ago by calonjenazah83.
-
AuthorPosts
-
October 29, 2006 at 6:10 am #72634099calonjenazah83Participant
[b]Dunia Adalah Tempat Beramal[/b]
Abu Ubaidah Sa`id bin razin mendengar Hasan al-Bashri menasehati teman-temannya, Al-Hasan berkata, ? Sungguh dunia ini merupakan tempat beramal. barang siapa mengalami dunia dengan pandangan bahwa dunia ini penuh kekurangan dan ia berzuhud di dalamnya, tentu ia akan berbahagia, dan hubungannya dengan dunia ini memberi manfaat. Sedangkan orang yang mengalami dunia dengan penuh hasrat serta cinta padanya, tentu ia akan celaka, ia akan hanyut dari Allah Ta`ala bersama bagiannya, lalu dunia akan mengantarkan pada siksa Allah, siksa yang tidak akan mampu ia sabari dan tidak pula ia mampu menanggungnya.
[b]?URUSAN DUNIA ITU KECIL, PERHIASANNYA JUGA SEDIKIT DAN PASTI AKAN HANCUR BINASA[/b]. Allah Ta`ala adah penguasa warisan dunia. Semua penghuni dunia akan dipindahkan ke tempat yang tak lekang dan tak berubah. mereka akan dikeluarkan dari dunia.
?Maka waspadailah?kekuatan hanya ada karena pertolongan Allah?tempat tinggal itu, dan perbanyaklah mengingat tempat kembali. Wahai anak adam! putuskanlah hasrat berlebihmu terhadap dunia, jika tidak, tali dunia sungguh akan memotongmu, lalu ingatan?tentang sesuatu yang engkau diciptakan untuknya (kematian)?terputus dari dirimu, hatimu menyimpang dari kebenaran dan cenderung pada dunia, sehingga kemudian dunia menghancurkanmu. Dunia, itulah tempat buruk yang jelas bahayanya, manfaatnya akan terputus, dan?Demi Allah?ia akan menyeret hambanya menuju penyesalan abadi dan siksa yang amat pedih.
?Wahai anak adam, jangan tertipu! Engkau jangan merasa aman sebelum datang keamanan dari-Nya. Sungguh teror yang dahsyat dan urusan-urusan mengerikan ada di hadapanmu, dan sampai sekarang engkau belum terbebas darinya. Engkau mesti melaluinya dan menghadapi semua urusan itu:
?Mungkin Allah akan menegarkanmu menghadapi keburukannya dan menyelamatkanmu dari kengeriannya. Sedangkan jika kehancuran yang kau dapat, sungguh kehancuran itu merupakan wilayah yang mengerikan, men akutkan dan mengecutkan hati. Karena itu bersiap-siaplah! Larilah dari keburukannya. [b]JANGAN SAMPAI PERHIASAN DUNIA YANG SEDIKIT DAN AKAN BINASA INI MEMBUATMU LALAI[/b]. Jangan berdiam diri dan menanti, usiamu cepat berkurang, dan ajalmu akan segera datang. Jangan katakan, `Besok, besok`, karena sungguh engkau tidak tahu kapan kembali kepada Allah.
?Ketahuilah, sungguh manusia menjadi tidak berguna dalam keindahan dunia, berebut dalam setiap keramaian untuk memperoleh segala sesuatu yang mengagumkannya. Ia senang mendapatkannya, bahkan berharap tambahan. Apapun semua itu yang bukan untuk Allah `Azza wa Jalla dan dalam rangka taat kepada-Nya maka pemiliknya akan merugi dan usahanya sia-sia.
?Sedangkan orang yang berusaha mendapatkannya karena Allah dan dalam rangka mentaati-Nya, berarti ia telah mendapatkannya dengan benar, dan ia akan mengambil bagian yang sekedar mencukupinya saja. Mereka berpegang pada kitab Allah dan janji-Nya, ingatan yang telah lalu dan yang masih tersisa serta kabar dari orang-orang yang telah mendahului mereka. Demikianlah ketentuan Allah pada hari ini, juga ketentuan-Nya pada orang yang telah lalu. Mereka semua akan menghadap Allah sambil membawa amal yang telah dilakukannya.
?Barang siapa telah ditentukan mendapat rahmat dan pahala dari-Nya, tentu baginya nikmat dan kemuliaan. Sedangkan yang telah ditentukan mendapat kemarahan dan siksa-Nya, tentu baginya kerugian dan penyesalan.
?Orang yang mendapat kejelasan dari Allah?bahwa ini adalah ketentuan-Nya dan inilah realitas?mesti memandang kecil apa yang kecil menurut Allah, mesti memandang agung apa yang agung menurut Allah.
?Bukankah Allah telah mengingatkan tentang sesuatu yang dibenci dan hina?setelah kematian?bagi ahli dunia. Tidaklah itu menentramkan jiwa seseorang dari kehidupan dunianya. Sungguh dunia akan segera lenyap, nikmatnya tidak akan abadi, sedangkan yang rakus terhadap dunia tidak mempercayainya. Yang baru dari dunia ini akan segera usang, yang sehat segera sakit, yang kaya jatuh fakir. Dunia akan menyesatkan pemburunya, mempermainkan mereka dalam setiap keadaan. Hanya orang yang mengambil pelajaran yang akan mendapatkan pelajaran dan kejelasan darinya. MAKA KENAPA ENGKAU MENUNGGU?
.?Wahai anak adam, saat ini engkau ada di tempat yang akan segera mengusirmu, bahkan itu sudah dimulai. Semua yang masih ada akan menuju kematian, lalu diperlihatkanlah kepada ahli dunia berbagai urusan yang paling dahsyat dan berbahaya.
?Maka wahai anak adam, bertakwalah kepada Allah, jadikanlah usahamu di dunia untuk akhiratmu. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun dari duniamu itu untukmu, selain yang engkau persembahkan. Jangan sampai hartamu membuat jiwamu hina. Jangan biarkan dirimu mengikuti sesuatu yang engkau tahu bahwa engkau akan meninggalkannya. Berbekallah untuk menempuh jalan panjangmu, persiapkan peralatanmu di hari-hari kehidupanmu sebelum datang kematian yang telah ditentukan Allah untukmu, lalu membawamu ke tempat yang engkau tidak inginkan. Sungguh engkau akan menyesal saat penyesalan tidak lagi berguna untukmu.
?Tanggalkanlah dunia dan tanggalkanlah keutamaannya, tentu jiwamu akan tenang menghadapinya. Sungguh jika melakukannya, engkau akan mendapat nilai yang lebih menguntungkan berupa nikmat yang tidak akan pernah lenyap, dan engkau akan selamat dari siksa yang amat pedih, siksa yang tak ada jeda dan istirah.
?Berjuanglah untuk akhirat yang niscaya menjadi tempatmu yang abadi, sebelum berbagai urusan tercerai darimu sehingga engkau kesulitan menghimpunnya kembali. [b]Kawanilah dunia dengan tubuhmu dan pisahkanlah ia dari hatimu,[/b] agar engkau memperoleh manfaat dari usia yang telah berlalu di hadapanmu, yang telah menghalangi ahli dunia dari sesuatu yang sedang mereka alami. Sungguh ia akan segera binasa, dan akibat buiruknya sangat mengerikan.
?Hendaklah kekaguman ahli dunia terhadap dunia membuatmu bertambah zuhud dan waspada terhadap dunia, sungguh orang-orang saleh bersikap demikian.
?Wahai anak adam, ketahuilah bahwa engkau sedang berusaha mendapatkan hal besar, hanya hal-hal haram dan menghancurkan yang akan menguranginya. Jangan terjebak dalam tipu daya, sementara engkau melihat jalannya. Jangan tinggalkan bagian yang telah diserahkan kepadamu, engkau akan dimintai pertanggungjawabannya. Maka murnikanlah amalmu. Jika engkau berada diwaktu pagi, maka tunggulah kematian, demikian juga di saat senja. Tidak ada daya dan upaya selain pertolongan Allah.
?Sesunggahnya orang yang paling selamat ia orang bertindak sesuai dengan perintah Allah, baik dalam waktu lapang maupun saat sulit, dan menyuruh para hamba untuk taat pada Allah dan rasul-Nya.
?Sungguh kalian sedang berada di tempat yang hina, tempat yang diciptakan sebagai fitnah, dan penghuninya dikenai ketentual ajal. Saat berakhir pada ajal, mereka binasa, lalu Allah mengeluarkan seluruh tanamannya dan mengubur semua binatang di dalamnya. Kemudian Dia memberitahu mereka tentang apa yang mereka kejar selama ini. Dia menyuruh hamba-hambanya untuk mentaati-Nya dalam segala urusan dunia yang dikeluarkan untuk mereka, lalu menjelaskan jalannya?yakni cara taat?dan menjanjikan surga bagi mereka. Mereka ada dalam kuasanya, tidak seorang pun diantara mereka dilemahkan. Tidak ada secuil amal pun tersembunyi dari-Nya. Usaha mereka di dalam dunia ini beragam. Ada yang maksiat dan ada yang taat, Allah akan membalas setiap orang setimpal dengan amal yang telah dilakukannya, dan bagi mereka bagian yang tidak pernah kurang.
?Aku tidak pernah mendengar bahwa Alah Ta`ala?tentang sesuatu yang dijanjikan bagi hamba-Nya dan yang diturunkan kepada mereka dalam kitab-Nya?menyuruh salah seorang mahluknya untuk mencintai dunia, tidak juga Dia merelakan hamba-Nya untuk bersantai dalam dunia, atau cenderung padanya. Bahkan Allah menurunkan ayat-ayat dan perumpaman bahwa dunia ini cacat, dan bahwa allah menyuruh hamba-Nya untuk menghindari dunia serta mencintai yang selain dunia(akhirat).
?Allah telah menjelaskan para hamba-Nya bahwa masalah kehancuran ?yang dunia dan penghuninya diciptakan untuk itu?merupakan masalah besar dan sangat menakutkan. Allah memindahkan mereka darinya menuju tempat yang pahala mereka tidak menyerupai pahala dan dosa mereka tidak menyerupai dosa, yakni tempat keabadian. Di tempat ini Allah menghisab dan membalas hamba-Nya sesuai perbuatan mereka. Kemudian menempatkan mereka pada tempat mereka masing-masing, dengan siksa atau nikmat yang tidak pernah berubah. Semoga Allah mengasihi hamba yang mengusahkan yang halal dengan sunguh-sungguh, sampai jika yang halal ini berada di tangannya, ia mendistribusikannya sesuai dengan perintah Allah, dalam amal-amal kebaikan dan ketaatan.
?Wahai anak adam, kesulitan-kesulitan dunia yang menimpamu tidak bisa membahayakanmu jika kebaikan akhirat memurnikanmu.
?Bermegah-megahan telah melalaikanmu, sampai kamu masuk ke dalam kubur (QS. 102:1-2). Ayat ini mengungkap kenyataan manusia yang senantiasa mengumpulkan kekayaan dunia dan bermewah-mewahan selama hidup. Bermegah-megahan melalaikan kalian dari surga, dari seruan Allah dan kemuliaan-Nya.
?Sungguh kami telah bersahabat dengan orang-orang yang berkata`[b]kami tidak membutuhkan dunia, bukan untuk dunia kami diciptakan.[/b] Maka mereka pun mencari surga dengan berbagai amal: usaha mereka sejak pagi sampai sore, serta menjaga sepanjang malam untuk beribadah?ya, demi Allah?sampai darah mereka tumpah di dunia. Mereka senantiasa berharap kepada Allah, maka mereka pun menjadi orang yang beruntung dan selamat. Dan damai bagi mereka. Tidak seorang pun diantara mereka yang melipat pakaian (yakni, hanya memiliki pakaian yang dikenakannya), tidak tidur di atas kasur dan senantiasa berpuasa, tampak hina, sedih dan takut. Bahkan jika kembali ke rumah?setelah seharian berada di luar? mereka tidak bertanya tentang makanan apa ini atau itu, jika ada makanan yang disuguhkan kepadanya, ia makan, jika tidak, ia diam. (Hilyah, 2/140-142)
Diambil dari buku: Wasiat-wasiat sufistik Hasan al-Bashri, Pustaka Hidayah, 2003.
January 4, 2007 at 5:01 am #72634601calonjenazah83Participant[size=4][b]Surat Hasan al-Bashri kepada Umar bin Abdul Aziz[/b][/size]
[b]2 Macam Perindu Dunia[/b]
Al-Hasan al-Bashri menulis surat kepada Umar bin Abdul Aziz: ? Ketahuilah Bahwa yang disebut berpikir itu adalah membawa diri pada kebaikan dan bertindak baik. Sedangkan yang disebut menyesali keburukan adalah membawa diri untuk meninggalkannya. Yang akan binasa? meskipun banyak?tentu tidak sebanding dengan yang abadi, walaupun yang mengusahakannya itu orang mulia. Menanngung beban yang akan berakhir pada istirah abadi itu lebih baik daripada menyegerakan istirah yang akan berakhir pada beban abadi.
[b]? Maka waspadalah menghadapi tempat yang melelahkan, menipu dan memperdaya ini[/b]: tempat yang telah berhias dengan rekayasanya, memperdaya dengan tipuannya, tempat yang telah membunuh ahlinya dengan berbagai harapannya, tempat yang telah membuat rindu peminangnya, sehinnga ia tampak menjadi pengantin yang amat cantik?mata menatapnya, jiwa merindunya, hati tergila-gila padanya?tempat yang menyerang otak para pemburunya, pengantin yang membunuh semua pasangannya. Sehingga orang yang telah ada tidak dapat mengambil pelajaran dari yang telah lalu, yang datang kemudian tidak bisa menahan diri dari yang ia lihat pada orang-orang yang telah lalu. Tidak juga orang pintar bisa mengambil manfaat dari banyak penelitiannya. Bahkan orang yang mengenal Allah pun, ketika ia dikabari tentang dunia ini, ia tidak ingat.
?Maka hati berpaling kepadanya penuh cinta, jiwa berpaling kepadanya penuh hasrat. Hanya rindu kepada dunia yang kita miliki, sedang orang yang merindu sesuatu, tidak akan berpikir tentang yang lain. Ia akan mati dalam usaha meraih yang dirindukannya. Ada dua perindu dunia:
?Yang satu, perindu dunia yang sudah meraihnya dan kemudian terpedaya, durhaka daan lupa akan tempat kembalinya (akhirat). Hatinya sibuk dengan dunia, akalnya tenggelam dalam dunia, dan kakinya pun terpeleset. Lalu, sesuatu yang paling tidak diinginkannya (maut) mendatanginya. Maka ia pun sangat menyesal dan bersedih, deritanya memuncak saat mengalami dahsyatnya sekarat; pedihnya [i]sakrat al-maut[/i] menyatu dengan kebengisan maut yang merampas jiwanya. Derita yang tak terbayangkan.
?Yang lainnya mati sebelum ia memenuhi hasrat dunianya. maka ia pun pergi membawa derita dan sesal tanpa pernah meraih apa yang diinginkannya dari dunia, dengan jiwa yang tak sempat mengalami istirah dari kesulitan dan kepayahan mencari dunia.
?Keduanya keluar dari dunia tanpa bekal sedikitpun, keduanya berjalan ditempat yang tak rata. [b]Maka, takutilah dunia ini dengan ketakutan total. Sungguh dunia ini bagai ular, lembut disentuh tetapi mengandung racun yang sangat mematikan. berpalinglah dari dunia yang membuatmu kagum, karena sedikit sekali dari dunia ini yang bisa kau miliki.[/b] Tanggalkanlah dunia yang akan merisaukannmu ini, engkau yakin bahwa engkau akan berpisah dengannya. Tanggunglah kesulitan dunia yang kau alami untuk mendapat kelapangan. jadikanlah sesuatu yang membuatmu senang di dunia ini sebagai sesuatu yang paling engkau waspadai. Karena penghamba dunia yang merasa tenang dengan dunia yang menyenangkannya, akan kembali dari dunia ini membawa sesuatu yang ia benci. dan ketika ia meraih sesuatu dari dunia ini, lalu memuji seseorang karena ia meraihnya, semua itu akan berbalik. yang menyenangkan dari dunia ini akan memperdaya, dan yang bermanfaat, esok akan membahayakan.
(Bersambung, Insya Allah)
March 6, 2007 at 5:03 am #72635315calonjenazah83ParticipantSambungan yang lalu
[b]Allah tidak menjadikan pahala taat dan siksa maksiat di dunia ini.[/b]
……Kemakmuran dunia akan sampai pada bencana, dan yang abadi dalam dunia akan hancur. Yang membahagiakan dari dunia ini akan dirusak oleh sesuatu yang menyedihkan, sementara di akhir hayat semuanya menjadi lemah tak berdaya.
Pandanglah dunia dengan tatapan seorang [i]zahid[/i] yang hendak pergi. Jangan memandang dengan tatapan seorang perindu yang mencintainya. Ketahuilah, dunia akan segera menelan semua manusia yang sudah lama tinggal, serta merisaukan orang-orang terperdaya yang merasa aman. Apa yang telah berlalu dari dunia ini tak kan kembali untuk diperbaiki, dan ia tidak tahu apa yang akan terjadi untuk ia tunggu.
Waspadailah dunia, sungguh harapan-harapannya dusta dan batil. Kehidupannya tidak membahagiakan, dan yang jernih dari dunia itu keruh. Engkau sedang menghadapi ancaman: lenyapnya nikmat, turunnya bencana, musibah yang menyakitkan dan kematian yang akan segera datang.
Kalaulah Allah Ta`ala tidak mengabarkan tentang dunia ini, tidak membuat perumpamannya dan tidak menyuruh zuhud di dalamnya, niscaya dunia ini akan membangunkan orang yang tidur dan menyadarkan orang yang lalai. Tapi, sungguh Allah Ta`ala telah mendatangkan penghalau dan penasehant di dunia. Di gadapan Allah, dunia ini tidak berarti. Dan tidak ada mahluk yang paling dibenci Allah selain dunia, Dia tidak meliriknya sejak Dia menciptakannya, Dia membencinya.
Sungguh Nabi Muhammad saw. telah ditawari seluruh kunci dan kekayaan dunia, maka beliau pun membencinya, Allah Ta`ala memandangnya hina, maka beliau pun memandangnya hina, Allah Ta`ala telah mencampakkan dunia, maka beliau pun mencampakkannya. Jika beliau menerima dunia yang ditawarkan kepadanya, tentu ia menjadi petunjuk bahwa beliau mencintainya. Tapi beliau tidak suka mencintai sesuatu yang dibenci Khaliknya, atau mengangkat sesuatu yang telah dicampakkan Pemiliknya.
Allah memandang kecil dunia ini. Allah tidak menjadikan pahala taat dan siksa maksiat di dunia ini. [b]Dunia ini terlalu hina, kebaikan-kebaikannya tidak layak dijadikan sebagai pahala bagi orang-orang yang taat, dan keburukan-keburukannya tidak cukup layak untuk dijadikan siksa bagi para pendosa.[/b]
Sungguh Allah telah menunjukkan kepadamu tentang buruknya dunia ini. Allah Ta`ala telah mempersiapkan dunia ini sebagai cobaan bagi para nabi dan kekasih-Nya, sedangkan bagi yang selain mereka, Allah menghamparkannya sebagai pelajaran dan tipuan. Yang terpedaya dan tertipu menganggap bahwa dengan dunia yang dihamparkan untukknya Allah telah memuliakan dirinya, ……
(Bersambung, Insya Allah)
——————————————————————————————————————
Siapakah saya????? Saya adalah hamba-NyaMay 3, 2007 at 8:05 am #72636379akhmad yamaniParticipantsaya di panggil oleh wazir di memberikan nasehat yang terdapat di surat ayat sajadah, saya hanya menangis dan bersedih lalu sang wazir memberikan artinya bahwa di [b]Zaman Kamu Banyak Yang Berbuat Ma\’siyat[/b]saya angat sedih sekali. Tak lama kemudian adzan di kumandangkan waktunya shalat ashr, Allah akbar 2X…. kemudian wazir tersebut memerintahkan shalat , Mari kita Jamaah , sang wazir dan Halaqohnya di Shap pertama dan kedua.Dimasjid Itu ada 5 Shaf,Sedangkan Saya berada di Shaf Ke 3.kemudian Iman masuk . Usolli …Allah akbar . pada rakaat pertama imam membaca alfatihah saya heran Karena Shaf yang berada di saya (shaf ke – 3 ) banyak yang mendahului Imam tetapi ada di sebelah saya yang masih mengikuti imam. Kemudian saya melihat shaf nomor 4 dan 5 Masya allah , Allah akbar mereka semua mengikuti imam. saya hanya mengikuti pada rakaat pertama surat yang dibaca setelah fatihah adalah surat ATTIN.
setelah saya bangun saya masih memikirkan sampai sekarang semenjak Saya iri dengan pohon yang bertasbih sehingga saya mengamalkan Ismu dzat yaitu Ayat Kursi setiap waktu Hanya allah yang maha mengetahui ….
Sungguh Dunia itu hanya sementara. malaikat Izrail akan menjemput Kita…
saya berharap cepat bertemu dengannya karena zaman ini yang banyak berbuat ma\’siyatSeptember 18, 2007 at 9:09 pm #72639867calonjenazah83ParticipantYang terpedaya dan tertipu menganggap bahwa dengan dunia yang dihamparkan untuknya Allah telah memuliakan dirinya, sehingga ia lupa apa yang diperbuat Muhammad al-Mustafa saw. Dan Musa a.s. yang dipilihnya untuk bicara dan munajat kepadaNya.
Sungguh Muhammad telah mengikatkan batu diperutnya karena lapar. Dan Musa a.s. hijau sayuran tampak diselaput dinding perutnya saking kurusnya. Di hari tak ada naungang selain naunganNya, Allah tidak meminta pertanggung jawaban dari Musa, selain tentang makanan yang dimakannya saat sangat lapar.
Ada satu riwayat tentang Musa : Allah mewahyukan kepadaNya : [i]wahai Musa, jika engkau melihat kefakiran menghadap, katakanlah: selamat datang syi`ar orang-orang shaleh, Dan jika engkau melihat kekayaan telah datang, Katakanlah : Dosa yang disegerakan hukumannya.’[/i]
September 20, 2007 at 10:09 am #72639929calonjenazah83Participantsambungan sebelumnya
…………..Jika engkau mau, aku akan menceritakan tentang teladan yang ketiga. Ia adalah [i]shahib ar-Ruh wa al-Kalimah[/i] (Isa a.s.), ia sangat mengagumkan, Ia berkata, Lauk paukku adalah lapar, syi`arku adalah takut, pakaianku adalah pakaian [i]shuf[/i], kendaraanku adalah kakiku, pelitaku saat malam adalah rembulan, di siang hari aku berjemur matahari, buah-buahan dan selasihku adalah apa yang ditumbuhkan bumi untuk binatang buas dan binatang ternak. Aku bermalam tanpa memiliki apapun, dan tak seorang pun lebih kaya dariku.
” Jika engkau mau, aku akan menceritakan tentang teladan yang keempat. Ia adalah sulaiman bin dawud a.s. yang mengagumkan darinya tidak lebih sedikit dari mereka (Muhammad, Musa dan Isa). Ia hanya makan roti gandum, dan untuk keluarganya ia hanya memberi tepung yang buruk, sedangkan orang-orang makan tepung yang bagus dan lezat. Jika malam mulai menyelimutinya, ia mengenakan kain mori yang kasar, mengalungkan tangan pada lehernya, dan ia pun bermalam sambil menangis sampai subuh.
”Mereka semua membenci apa yang Allah benci, memandang kecil apa yang menurutNya kecil, dan mereka berzuhud dalam sesuatu yang mereka diperintahkan untuk berzuhud di dalamnya……………………….
Insya Allah, Bersambung
———————————————————————————————————–
[color=#008000]Apakah selama hidup hingga hari ini kalian pernah mengucapkan [b]I LOVE YOU ALLAH? [/b]Katakanlah hari ini dengan sepenuh jiwamu, jika belum terucapkan, siapa tahu ucapan itu mampu mengetuk hatimu…[/color]……….November 20, 2007 at 8:11 pm #72641929mohd khairi bin kahilParticipantassalammualaikum…boleh hantar kisah khasiat 7 langit?
March 1, 2008 at 6:03 am #72644620calonjenazah83Participant[b]ayie tulis:[/b]
[quote]assalammualaikum…boleh hantar kisah khasiat 7 langit?[/quote]waalaikum salam, silahkan mas/mbak
-
AuthorPosts
- The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.